Lompat ke konten Lompat ke footer

SeeMe, Pesawat Satelit Mata Mata Tentara AS (2013)

Dalam beberapa dekade, AS melalui Badan Lembaga Militer “DARPA”. Banyak banget ngelakuin beberapa riset dan kajian mengenai cara mematai. Kita sebut saja mulai dari Proyek Pesawat U2 Dragon Lady, Robot Predator UAV tanpa awak, hingga SR-72 Blackbird yg konon katanya memiliki kecepatan 4000km/jam dan pengen diupgrade lagi jadi 6000km/jam 

Setelah lama berkutat dan galau dalam Proyek tersebut. Akhirnya America Serikat mengambil Garis Kesimpulan yg mengatakan


Proyek Tersebut sangat mahal, beresiko dan “udah kuno”

Di sebut “Mahal” karena untuk mengembangkan SR-72 saja butuh biaya yg super mahal belum lagi biaya untuk mengisi bahan bakarnya yg semakin menguras keuangan pusing.gif (26×18)

Dan disebut beresiko karena semua Pesawat tersebut bermasalah dan rawan jatuh apabila ada negara yg memiliki “Rudal Antar Benua”.

Satu-satu cara aman agar mata-mata ngga kena “Rudal Antar Benua” yaitu dengan menggunakan “Satelite”. Karena sampai sekarang satelit masih enjoy enjoy aja tuh diluar angkasa dan ngga ada yg bisa menjatuhkan karena belum ada satu negara pun yg menciptakan Tembakan Rudal langsung ke Luar Angkasa.  malumalu.gif (18×18)


Masalahnya, untuk menerbangkan Satelite juga butuh biaya yg sangat super mahal dan butuh roket pendorong yg besar. Alhasil, Amerika Serikat makin galau..??

Masalah Terpecahkan
Setelah bertahun-tahun galau untuk masalah ini.. berdukacita.gif (30×18)

Akhirnya Amerika Serikat punya baru yg dinamakan dgn “SeeMe”

SeeMe adalah Satelite Mata Mata dalam Bentuk Proyeksi Peta 3D. Namun dalam bentuk “Mini-Micro” dia bisa langsung diterbangkan keluar angkasa dgn roket khusus yg murah buatan Raytheon Missile System dan juga dibantu oleh Jet Khusus Airbone Launch Assist Access. semangka.gif (17×10)


SeeMe ngga bisa dijatuhkan oleh “Rudal Antar Benua”. SeeMe juga ngga butuh bahan bakar karena ia melayang di luar angkasa.


Baca juga :

Trailer SeeMe


Menurut “Tom Bussing”. Ia mengatakan SeeMe berguna untuk pengumpalan data intelijen secara real time kepada tentara AS dalam bentuk “Video Game” juga untuk memerintahkan robot militer di darat untuk bergerak atau juga untuk memerintahkan rudal destroyer ke arah target. GBU