Lompat ke konten Lompat ke footer

Ekspor peralatan militer Israel capai Rp 107 triliun, Rusia 271 triliun, Amerika Serikat Rp 2.745 triliun (2019)



International Defense Cooperation Directorate (SIBAT) dan kementerian pertahanan Israel pada hari rabu tanggal 17 April 2019 telah mengumumkan pencapaian ekspor untuk industri persenjataan asal negeri Zionis tersebut selama kurun waktu tahun 2018 yg lalu.

Industri persenjataan di Israel terjadi penurunan sebesar 18% dibandingkan tahun 2017 yg lalu. Total ekspor peralatan militer Israel ke seluruh dunia mencapai $ 7,5 miliar dolar atau sekitar Rp 107 triliun rupiah.

Turunnya angka penjualan senjata di Israel akibat dinamika persaingan pasar global yg ketat dengan pesaing dari negara-negara lainnya dan ada beberapa penyebab tak terduga seperti pembatalan kontrak di India & Nigeria.

Kemudian adanya larangan Amerika Serikat untuk menjual pesawat tempur F-16 bekas pakai Israel ke Kroasia.

Karena AS hanya mengizinkan penjualan diharuskan pesawat tempur murni F-16 seperti sediakala tanpa adanya upgrate oprak-oprek komponen-komponen tambahan dari Israel.


Israel sendiri diketahui mulai tahun 2020 pengen mempensiunkan satu per satu pesawat tempur F-16 miliknya secara perlahan-lahan hingga diharapkan berakhir habis ditahun 2030.

Namun adanya larangan penjualan bekas pakai dari AS memperlambat keinginan ambisi Israel.

Dalam jajaran alustista. Israel menyimpan dan memiliki sekitar 224 unit F-16. Pemerintah Israel telah menyatakan kelak hanya menggunakan pesawat tempur dari kelas F-15, F-35 Lightining, dan robot drone.

KEMANA SAJA PENJUALAN SENJATA ISRAEL MENGALIR
 idf.jpg (659×494)

Di Israel terdapat sekitar 243 perusahaan teknologi persenjataan di bidang militer dan keamanan.

3 perusahaan senjata raksasa terbesar di Israel adalah Elbit System, Israel Aerospace Industries dan Rafael Advanced Defense System.

Sedangkan perusahaan-perusahaan lainnya merupakan pendukung. Perusahaan Elbit System saja melibatkan sekitar 27.000 karyawan, ilmuwan, teknisi, engineering, professor dan insinyur.

Sebagian besar ekspor militer Israel terdiri dari (24%) sistem rudal pertahanan udara, (15%) pesawat drone, (14%) radar dan sistem peperangan elektronik, (14%) avionic, (14%) amunisi dan RCWS, (9%) elektronik optronik dan observasi, (6%) teknologi intelijen, (2%) C4I dan communication militer, (1%) satelit luar angkasa militer, (1%) sistem angkatan laut, (2%) lain-lain.

Pelanggan senjata Israel terdiri dari : Benua Asia dan Australia (46%) Eropa dan Uni Eropa, (15%) Kanada, AS dan Meksiko, (20%) Benua Amerika Latin, (6%) dan Benua Africa (2%).   


Michel Ben Baruch mengatakan :

Kami telah mengakhiri tahun 2018 dengan sukses untuk ekspor pertahanan Israel. Selama setahun terakhir kami telah menandatangani kontrak pembelian dari berbagai negara di seluruh dunia. Negara Israel mengkhususkan diri dalam peningkatan sistem militer angkatan darat, udara dan laut serta mengekspor teknologi canggih di dunia. Prestasi pada tahun 2018 dianggap sukses. Ini menjadi bukti semakin banyak negara berminat bekerjasama dengan Israel dan mempercayai kemampuan luar biasa industri pertahanan Israel. sahutnya.

Dari lebih sebanyak 170 negara. Israel menempati posisi peringkat 5 besar dunia sebagai pengekspor persenjataan terbesar di dunia setelah Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, China dan Israel. Kemudian disusul oleh peringkat dari Korea Selatan, Turki dan Swiss


INFORMASI TENTANG EKSPOR SENJATA DI UNI EROPA DAN CHINA TAHUN 2018 

Hingga artikel ini disampaikan kepada teman-teman.

Belum ada informasi mendetail dari pihak pemerintahan Uni Eropa. Tunggulah beberapa hari lagi.

Di EU terdapat sekitar 1.300 industri manufaktur persenjataan yg melibatkan total 600.000 ribu orang tenaga kerja, karyawan, ilmuwan, professor dan teknisi.

Airbus, Thales, MBDA, Bae System, Leonardo, Rheinmetall, Rolls Royce, Safran, SAAB, CEA, Krauss Maffei wegmann, Cobham, Fincantieri, dll merupakan jajaran perusahaan militer terbesar di EU.

Sedangkan negara dari Tirai Bambu China. Belum pula ada informasi detail tentang kinerja ekspor persenjataannya selama tahun 2018 yg lalu.

EKSPOR SENJATA RUSIA MERAUP TOTAL $ 19 MILIAR DOLAR SELAMA TAHUN 2018 

Rostec dan Rosoboronexport, raksasa industri milik pemerintah Rusia telah melaporkan hasil penjualan ekspor senjata selama kurun waktu tahun 2018 sebesar $ 19 miliar dolar atau sekitar Rp 271 triliun rupiah.

Meski ada banyak tekanan dari sejumlah pesaing seperti negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat. Namun Rusia tetap mengukuhkan dirinya sebagai peringkat terbesar ke #2 di dunia.

Persaingan yang tak adil mirip seperti premanisme tak mematahkan industri militer Rusia.

Chemezov mengatakan :

Hari ini Rusia dengan yakin masih memegang tempat kedua di dunia dengan volume kerjasama militer dan teknis. Pada tahun 2018 negara Rusia menjual senjata hampir 25% lebih banyak dari tahun sebelumnya. Sahutnya.


Alexander Mikheyev mengatakan :

Secara keseluruhan Rosoboronexport menandatangani sekitar 1.100 kontrak pembelian senjata senilai $ 19 miliar dolar pada 2018. Sahutnya.

EKSPOR SENJATA AMERIKA SERIKAT MERAUP TOTAL $ 192 MILIAR DOLAR SELAMA TAHUN 2018 

Amerika Serikat, negara yang dipimpin oleh presiden Donald Trump. 

Melalui Departemen Luar Negeri, melaporkan gabungan penjualan senjata pada tahun 2018 naik 13% menjadi $ 192 miliar dolar atau sekitar Rp 2.745 triliun rupiah.

Pembeli terbanyak senjata buatan AS adalah pemerintah AS itu sendiri sebesar $ 137 miliar dolar. Sedangkan ekspor ke pelanggan asing internasional sebesar $ 55 miliar dolar atau sekitar Rp 786 triliun rupiah.


Presiden Trump telah mengeluarkan kebijakan baru tentang permudahan ekspor senjata dibandingkan saat masa kepemimpinan presiden Barrack Obama yg dipersulit, banyak aturan dan banyak regulasinya.

Kini Donald Trump telah mempermudah ekspor senjata untuk tujuan eksplisit meningkatkan penjualan senjata secara besar-besaran untuk mengeruk keuntungan ekonomi. 

Di Amerika Serikat melibatkan sebanyak 1.952.967 tenaga kerja, ilmuwan, insinyur, professor, teknisi, dll untuk membangun industri pertahanan & keamanan. 

Presiden Trump memiliki prinsip : Keamanan ekonomi adalah keamanan nasional.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU