Lompat ke konten Lompat ke footer

Israel PolyPid : Teknologi PLEX Ramuan Ajaib Anti Bakteri Infeksi Penyembuhan Sayatan Bekas Luka Operasi Jantung, Usus, Tulang dan Perut (2019)


Ketika seseorang menjalani operasi jantung atau berbagai macam operasi lainnya. Ditemukan bahwa hampir 40% dari antaranya terinfeksi oleh bakteri. Sehingga meningkatkan trauma pada pasien dan meningkatkan biaya penyembuhan.

Setelah operasi selesai dilaksanakan. Pada umumnya dokter bedah menyuntikkan sebuah cairan antibiotik untuk pencegahan infeksi bekas luka. Namun penggunaan antibiotik yang ada pada saat ini dianggap kurang tepat.

Karena prosedur pengantaran obat antibiotik menyasar ke seluruh lokasi jaringan tubuh yang sehat. Menyebabkan ketidaknyamanan pada tubuh pasien dan pembengkakan biaya untuk sesuatu antibiotik yang sebenarnya tak diperlukan oleh seluruh tubuh.

Infeksi setelah operasi merupakan kasus cukup mendesak. Tak ayal beberapa pasien yang tak tertangani dengan baik dapat menyebabkan malpraktek atau kematian.

ISRAEL POLYPID

Sebuah perusahaan bioteknologi asal Israel. Menciptakan sebuah ramuan ajaib dari teknologi PLEX (Polymer Lipid Encapsulation Matrix).

PLEX sudah tersedia saat ini. Telah diujicoba pada pasien penyakit sayatan jantung. Hasil klinis membuktikan penurunan infeksi bakteri dari 40% menjadi 5%.

POLYPID menciptakan ramuan kesehatan ini dengan biaya modal dan riset penelitian R & D hingga mencapai $ 103.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 1,4 triliun rupiah.

PLEX adalah matrik yang terbuat dari ribuan lapisan polimer dan lipid yang bergantian menjebak obat terapeutik untuk membentuk sebuah reservoir terlindungi memungkinkan perilisan obat antibiotik terlokalisasi dalam tubuh.



PLEX dirancang untuk mengenkapsulasi berbagai jenis obat antibiotik dengan aman termasuk protein kesehatan untuk merilis pengiriman obat ke dalam tubuh pasien selama beberapa hari atau beberapa bulan sesuai periode durasi waktu setelah operasi.

Matriks PLEX melindungi obat in vivo tanpa mengubah kimianya.

Kombinasi ini memungkinkan pengobatan anti-infeksi modern yang lebih efektif tanpa menyiksa tubuh pasien, lebih aman dan sekaligus mengurangi biaya operasi sehingga menawarkan perawatan efesien dari aspek fisik-kimia ke potensi terapi inovif dan unggul.

PLEX peka terhadap suhu panas tubuh, peka pada tingkatan PH dan tahan terhadap dosis obat dalam jumlah besar untuk menciptakan imunologi dan antimikroba.

Foto : Professor doktor Noam Emanuel dari Polypid. Lulusan S3 Universitas The hebrew Jerusalem Israel, Fakultas kedokteran
 Tim PolyPid mengatakan :

Teknologi PLEX memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan pasien dan menurunkan biaya perawatan secara keseluruhan dengan memungkinkan pemberian obat secara lokal yang disesuaikan dan terkontrol. Sehingga mengatasi banyak administrasi sistemik dan sistem lokal yang ada. Sahutnya.



Tujuan utama PolyPid adalah mengurangi kematian akibat infeksi bakteri resisten antibiotik. Hasil dari percobaan Fase IB/II di Israel menunjukkan gejala pencegahan infeksi sternus antara pasien yang menggunakan FLEX dan yang bukan.

Pemasaran FLEX saat ini tersedia di Israel, Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Badan FDA asal Amerika Serikat pada tahun 2017 telah memberikan izin persetujuaan untuk tonggak penting sejarah agar ramuan ajaib POLYPID beroperasi di setiap rumah sakit di AS. Diharapkan untuk mendapatkan lebih banyak data dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.

Sasaran PolyPid adalah Surgical Site Infections (SSIs) dan Healthcare Acquired Infections (HAIs). Walaupun ramuan sudah dipasarkan, PLEX tetap merupakan bagian ujicoba klinis dengan pengawasan ketat.

Nama perusahaan : PolyPid Optimized Therapeutics

Produk : D-PLEX100, D-PLEX1000, D-PLEX500 dan BONYPID.

Kantor pusat : Israel

Alamat investasi dan kerjasama bisnis : Polypid.com


Youtube : Israel Polypid

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU