Lompat ke konten Lompat ke footer

Polemik Kapal Selam Israel dan Bengkel Masa Depan Kapal Perang Israel (2019)


Dalam ranah lautan. Armada kekuatan militer angkatan laut Israel bisa dikatakan terbilang lemah karena hanya memiliki 65 unit kapal perang saja.

Terdiri dari 4 kapal perang korvet kelas Sa’ar, 6 kapal selam kelas Dolphin, kemudian sisanya kapal-kapal perang patroli ukuran kecil dan perahu boat robotik.

Israel tak memiliki kapal perang penghancur berukuran raksasa seperti destroyers dan kapal perang jenis frigate yang mampu berlayar menjelajahi laut biru dalam. Alasannya sederhana karena letak geografis Israel merupakan perairan lautan sempit.  

Polemik Kapal Selam Israel 

Pemerintah Israel sedang berdebat menyangkut permasalahan kapal selam. Setelah kasus korupsi pembelian Dolphin dari perusahaan Thyssenkrupp Jerman yang dilakukan oleh mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu tak kunjung usai.


Jenderal Aviv Kochavi menyarankan bahwa alih-alih membeli tambahan hingga 9 unit kapal selam.

Cukup 5 kapal selam sudah memadai melindungi pertahanan laut Israel ketimbang harus membeli kapal selam tambahan sehingga dapat menghemat banyak uang. Sehingga anggaran yang tersisa dapat digunakan untuk memperkuat sektor darat dan udara yang menjadi inti dari kekuatan Israel.

Seperti menambah membeli pesawat tempur F-15, membeli lebih banyak F-35, meningkatkan sektor pesawat tanpa awak drone, meningkatkan sistem rudal presisi, dan membangun lebih banyak tank Merkava, tank Namer, tank Eitan berserta pasokan amunisi.

Sebagai informasi.

Israel tak memiliki industri pembangunan kapal selam dan kapal perang jenis korvet. Kecuali kapal patroli kecil dan kapal boat robotik.

Kapal selam Dolphin dan Kapal perang Sa’ar dibangun sepenuhnya oleh pemerintah Jerman (Uni Eropa). Sebagai simbol permintaan maaf ketika presiden Jerman dari partai NAZI, Hitler. Membantai holocaust 6.000.000 juta orang Yahudi.

Kematian Hitler, Kehancuran NAZI & Kekalahan Jerman bertekuk lutut oleh militer Amerika Serikat dan Uni Soviet pada perang dunia ke II.

Berdasarkan perjanjiaan dihadapan Super Power Amerika Serikat. Jerman diharuskan membayar biaya kompensasi ke Israel.

Orang Yahudi biasanya menyebut uang darah

Miliaran dolar telah dibayarkan Jerman kepada Israel sejak tahun 1951. Pihak pemerintah Israel menggunakan uang tersebut untuk membangun negaranya, membangun industri militer, industri sipil, sekolah, universitas, biaya untuk pemulangan jutaan orang-orang Yahudi dari Uni Eropa ke Israel, menciptkan jaminan sosial, mendirikan infrastruktur, dll. 

Foto : Kota Israel
Mengenai masalah utang Jerman kepada Israel. Miliaran dolar sudah dibayar.

Pada tahun 2019. Utang Jerman ke Israel tersisa $ 19 miliar dolar atau sekitar Rp 269 triliun. Lengkap berserta obligasi dan bunga. Pemerintah Jerman saat ini masih berusaha nyicil bayar kredit agar utang miliknya lunas ke Israel.

Bengkel Masa Depan Kapal Perang Israel (2019) 

Pemerintah Israel telah mulai membangun bengkel perbaikan, pemeliharaan dan perawatan galangan kapal perang senilai $ 25 juta dolar atau sekitar Rp 355 miliar rupiah.

Dermaga nantinya selesai tahun 2023. Melibatkan pekerja dari perusahaan perkapalan ‘Israel Shipyards’.

Eitan Zucker mengatakan :

Kami terus menemani dan memperkuat angkatan laut dan menyediakan semua yang diperlukan bagi angkatan laut untuk memenuhi misi mengamankan kedaulatan negara Israel. Sahutnya.

Apabila galangan bengkel kapal tersebut selesai. Maka Israel tak lagi membutuhkan perbaikan bengkel kapal ke Jerman.

Youtube : kekuatan angkatan laut Israel

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU