Lompat ke konten Lompat ke footer

50% Perusahaan Teknologi Militer Rusia Bangkrut Gara Gara China. Kok Bisa (2016)

China dan Rusia. 2 Negara yang di Kenal ‘Akrab’. Karena Memiliki Hubungan Politik dan Ekonomi yg Begitu Erat. Dalam Segi Militer & Teknologi. Kedua Negara Sahabat ini juga Sama-Sama Saling Menguntungkan.

Pada Zaman Dahulu Kala. Dalam Waktu yg Sangat Lama. Rusia Memiliki Keunggulan dalam Segi Teknologi yg Belum di Miliki oleh China yg Masih Tertinggal Jauh. Dahulu Kala, Rusia memberikan Ilmu Pengetahuan Transfer Teknologi Kepada China yg Belum Piawai di Lakukan oleh Ilmuwan China. Tentu saja ada Imbalannya kepada Rusia. Yaitu “UANG TUNAI”.

Rusia senang dapat Uang. China senang dapat Ilmu Teknologi. Sama-Sama Untung Kan..!

Foto : Rudal Russia









Bertahun-tahun kemudian. Ternyata rusia sadar ini adalah bencana
Pada Tahun 2002. Rusia sudah melihat tanda-tanda. Rusia menilai China mencoba mengalihkan Kepercayaan yg diberikan oleh Rusia dari Segi Teknologi. Untuk Mencoba juga membangun Pembangunan Teknologi Militer Tahap Baru milik Mereka Sendiri untuk Bersaing dengan Mencoba Mengkloning atau Meniru.


Pada Tahun 2008. Kekwatiran Rusia semakin menjadi-jadi. Bencana apa yg di Takutkan Ternyata menjadi Kenyataan. Berbagai Lisensi dan Hak Kekayaan Intelektual Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Persenjataan milik Rusia. akhirnya semakin banyak di Kloning oleh China. 

50% Perusahaan militer rusia bangkrut
Di Lansir dari Situs Rbth.com (11/8/2015)

Mengatakan Jika : 50% Perusahaan Technology Pertahanan di Rusia Telah Bangkrut. Hal ini disebabkan Karena Tergerusnya Pesanan dari Pasar Internasional akibat Kloningan atau Tiruan dari Senjata-Senjata Buatan China yg Berharga Murah Tersebut.

Foto : Tentara PLA China


Pada Waktu Dulu, Rusia menjual Peralatan Perang Militer Berserta ToT Transfer of Technology untuk China. Ini sebenarnya ngga bisa disebut Bencana atau bunuh diri. Karena Kloning-Mengkloning dalam segi Militer sudah merupakan hal yg biasa. Tetapi Rusia juga Tetap Membutuhkan China untuk “UANG TUNAI”. 

UANG TUNAI ini lah yg nanti akan memberikan Energi Pada Industri Manufaktur Technology dan Persenjataan di Rusia. Untuk Mengaji Ilmuwan, untuk R & D, untuk Penelitian dan untuk Uang Bibit demi mempersiapkan senjata generasi berikutnya yg lebih canggih.

Resiko kloning :
Rusia sudah merasakan bagaimana rasanya di Kloning. Dampaknya begitu Besar hingga bisa mengerus Pasar Pesanan Senjata & Technology Rusia. Terkadang. Hasil Kloning dari China Selain Berharga Murah. Terkadang Bisa juga memiliki Kualitas yg Baik.

Foto : China Industry Technology Military

Contohnya Pada Pesawat tempur Siluman Generasi J-31 yang Menyerupai T-50 atau F-35 / F-22.

China juga Bisa Memproduksi
Kapal Selam yg Hampir Mirip dengan KILO CLASS yg Pernah Ilmunya di Transfer oleh Rusia di Tahun 1990 untuk China. Kini, Tiruan Kapal Selam Diesel Listrik ini juga sukses di pasarkan oleh China ke Internasional. Tentu saja mengerus Pesanan Rusia karena harganya lebih murah.

Tak Hanya itu, China juga berhasil mengembangkan Berbagai Macam Tank versi China. Bahkan Hingga Rudal Pertahanan HQ-9 yg dikenal begitu canggih. Kini menunjjukan Ilmuwan China dari yg dulunya Belajar keras untuk mengkloning, Kini juga sudah mulai Bisa Melakukan Inovasi Mandiri.

Foto : HQ-9 China

Bahkan China mulai Bisa melakukan Hal Revolusioner. seperti Memperbaiki Kelemahan dan mencari Kesalahan-Kesalahan Sistem Technology apa yg di miliki oleh Rusia untuk di Perbaiki oleh Ilmuwan China. Situs Media RBTH.com milik Rusia menyebut Tindakan China ini sebagai Tindakan : kurang Ajar.

Artikel Lainnya :

solusi :
Rusia Tetap Membutuhkan China untuk Mendapatkan “UANG TUNAI”

Rusia Tetap akan Menjual Senjata dan Perlengkapan Teknologi Canggih kepada China.

Rusia sadar Pasti China akan Mengkloningnya Lagi dan Lagi…, Tentunya, Kemudian di Jual Harga Lebih Murah Meriah dengan Kualitas yg Hampir Sama.

Solusinya. Saat ini. Rusia masih memiliki 68 Industri Persenjataan & Technology Canggih yg Masih Berdiri Tegak di Bawah Kendali Pemerintahan dan Campuran Swasta yg Tunduk Pada Pemerintah Rusia.

Sergey Sergeyev dari Industri Sukhoi Russia memberikan Solusi yg Sederhana di Ibaratkan Sendok. Sendok kamu dapat mengkloningnya dengan Salinan Kualitas yg Baik. Tapi Ceritanya akan Berbeda jika Mengkloning 1 Pesawat Terbang dengan Kompleksitas Canggih.

Foto : Ini adalah Pesawat SU-35 Russia. Di Harapkan Menjadi Hal yg Sulit untuk di Kloning
Artinya, di Masa Depan ya. Rusia Tetap akan menjual Senjata-Senjata Canggih Kepada China. Tetapi Sistem-Sistemnya akan diperumit sesulit mungkin. Sehingga membuat Sang Peniru akan memiliki Kendala dan Masalah Bagaimana cara membuat Kloning atau Tiruannya. Karena Russia Ngga Pengen Lagi Memproduksi Pesawat Seperti Sendok

Tapi Mulai Memproduksi Pesawat yg Lebih Kompleks.

Foto : Ini Rudal S-400 Triumph Milik Russia. Di Harapkan China Sulit Mengkloningnya Karena System-nya Sangat Rumit untuk di Pecahkan. Mampukah China memecahkan Rumusnya..?
Nah Dengan Solusi ini. Di Harapkan Industri Persenjataan di China ngga akan Mampu Lagi Memproduksi Kloningnya. Akhirnya. China pun mesti Tergantung Kepada Russia untuk membeli Teknologi Militer Terbaru.

10 Tahun ke Depan Jika Solusi ini ngga di Terapkan. Maka Memungkinkan China akan Menyalip Rusia.
Video Youtube : Kekuataan Militer China

GBU