Lompat ke konten Lompat ke footer

Film Sang Pemimpi : Kemiskinan, Kelaparan, Pengangguran dan Impian yang Mustahil Tercapai


Aku Biasa di Panggil ‘IKAL’. Aku Sarjana Ekonomi. Tapi Nasibku Tak Terlalu Baik. Sama Seperti Sepatuku itu Kusam, Bekas.

Mimpi. Semua di Mulai dari Mimpi. Aku Bekerja Keras Meraih Mimpiku. Dari Murid SD di Pedalaman Belitung, Aku Melompat Jauh Hingga Bisa Kuliah di Universitas Indonesia Hingga Lulus.

Foto : Ical. Ketika Dewasa
Tapi kini. AKU JADI TUKANG SORTIR DI KANTOR POS. aku rela bekerja jadi apa saja demi Mimpiku. Tapi Pekerjaan ini Tak Kusukai. Karena aku Tak Percaya dengan Tukang Pos. Nanti aku ceritakan, mengapa aku tak percaya dengan Tukang Pos.

Arai. Dialah Penyebab Aku Seperti ini. Sepupuku sendiri. PEMBUAL BERENGSEK.

Ia yang membuatku memelihara MIMPI yg TERNYATA KOSONG.

Dia mengajakku bermimpi SANGAT TINGGI.

Di Mana ARAI Sekarang. Meninggalkan aku sendiri Hilang. Tanpa Kabar.

Benar-Benar BERENGSEK.

KEMBALI PADA MASA KECIL. TAHUN 1980
Perkenalkanlah Sepupuku : ARAI namanya. Tukang Rusuh, Pembual dan Pemimpi Kelas KAKAP. Tapi ajaibnya, Dia Selalu Bisa Mengubah Nasib BUSUK menjadi Menyenangkan.

ARAI adalah Sepupuku dari Jauh. Anak Laki-Laki yg Hidup Seorang Diri di Dunia ini. Ibu dan Ayahnya meninggal. Ayahku membawanya Tinggal Bersama.


Foto : Arai Ketika Masih Kecil
Tak Terbayangkan olehku. Arai Anak Sekecil itu harus jadi sebatang kara.

Saat Perjalanan di Kapal. Arai menghibur Aku. Ini Mengherankan. Seharusnya, Aku yg Menghiburnya. Karena Arai Sebatang Kara. Bagiku : ARAI Anak yg Luar Biasa.

Foto : Arai Ketika SMA
KELAPARAN
Di Rumahku. Terlihat ARAI memecahkan Celengan. Ia pun mengajak aku untuk membeli Gula, Gandum, dan Tepung Terigu. Kami Bertengkar Hebat Karena ini Tabungan Uang Selama Setahun di Beli hanya untuk itu.  

Baru aku Sadar. Ternyata Uang Tersebut diberikan untuk Ibu yg Kelaparan Sebagai Modal Usaha Pembuatan Bisnis Kue.

Disinilah Aku di Kejutkan oleh ARAI. Hatinya Selembut SALJU. Sejak saat itu, Aku Berjanji ingin Terus Bersama ARAI.  

SEKOLAH & HIDUP SEDERHANA
Foto : Ical dan Arai Ketika Masih SMA
Kami ini Hidup Sederhana. Sekolah SMA Negeri Manggar Cocok Bagi Ukuran Kantong Keluarga Kami. Walaupun Sekolah ini Punya WC yg Super Busuk Hasil dari Anak-Anak Melayu yg Jorok. Sekolah Tersebut juga Punya Kepala Sekolah yg Galak. Tapi Kami Bangga.

RENCANA IMPIAN CITA-CITA ARAI
Pada Tahun 1985.

ARAI memberitahukan Impiannya untuk Bisa Pergi ke “PARIS”.

Rencananya : Sekolah yg Baik, Dapat Nilai yg Bagus dan Bekerja Keras yg Semakin Giat. Nanti Setelah Lulus dari SMA. Kita Berangkat ke JAKARTA. Nanti di JAKARTA kita Bekerja untuk Mendapatkan Biaya Hidup untuk Menuju ke PARIS.

Aku (Ical) dengan Semangat berkata : KITA KE PARIS DAN KELILING DUNIA.  

[NB CATATAN : Pada Tahun 1985. Impian Menuju ke PARIS, FERANCIS. Benua Biru EROPA. Merupakan IMPIAN YG MUSTAHIL TERCAPAI]

PHK DI MANA-MANA
Ayah ICAL Bernasib Tak baik.

Foto : Ayah Ical
Karena Harga Komoditas Timah Terus Menurun. Banyak Perusahaan Tambang di Tutup. Ayah ICAL adalah Buruh Tambang yg Telah di Putus Pekerjaannya (PHK).

ICAL sempat berpikir untuk berhenti Sekolah Karena Kesulitan Keuangan Keluarganya. Tetapi, Ayah Tetap mengajak anaknya untuk Terus Bersekolah. ARAI pun juga Tak Patah Semangat untuk Tetap Mengajak aku (Ical) Terus Bekerja Keras meraih Impian Cita-Cita.

ICAL FRUSTASI BERAT DAN PATAH SEMANGAT
Foto : Frustasi

Melihat Situasi ini. Miskin dan Tetap Miskin untuk Selamanya. ICAL sempat bertengkar dengan ARAI. Karena Impian yg ngga Realitis.

ICAL memutuskan Tak Lagi Sekolah. Karena Menurutnya Percuma saja. “SIA-SIA”.

Tetapi ARAI dengan Lembut mencoba mengatakan Kepada ICAL :

Kalau Tak Punya Mimpi dan Harapan. Orang-Orang Seperti kita ini akan MATI.

Aku Beruntung Punya ARAI. Ia Selalu Mau Memaafkan Aku.

ARAI SEMAKIN BEKERJA KERAS
Kami pun memulai kembali semangat untuk belajar. Tetapi ARAI lebih dari itu. ARAI Bahkan Bekerja lebih keras lagi dan Arai Sering Pulang Paling Terakhir.

Di Waktu Luang. ARAI juga Belajar Musik dan Gitar dari Bang Zaitun Pemusik Melayu Lokal. Karena Bagi ARAI ini adalah Kesempatan Terakhir bertemu dengan Zakiah Nurmala. Gadis Melayu nan Cantik Teman Sekelasnya yang Menjadi Obsesi Cinta Arai. Arai ingin menyatakan Cinta Kepada Zakiah sebelum berangkat ke Jakarta.

Ending Cerita. ARAI Berhasil.

Foto : Zakiah Nurmala
Zakiah menerima Cinta ARAI dengan Senyuman Manis. ARAI mengatakan Kepada Zakiah untuk sabar menunggu. 

Sebelumnya. Arai Pernah Berjanji Suatu Saat akan Pulang Kembali untuk Menjemput Zakiah. dan Arai juga Pernah Membuat Impian Suatu Saat Kelak Membuka Perusahaan Sendiri di Kalimantan Karena Prospeknya yg Lebih Cerah Hidup di Sana. 

DI JAKARTA TAHUN 1993
Foto : Ical dan Arai Saat Dewasa
Kami Berdua (Ical dan Arai) Akhirnya Pergi ke ‘JAKARTA’.  

Aku (Ical) Kuliah di Jurusan Ekonomi di Universitas Indonesia

Dan ARAI Kuliah di Jurusan Biologi.

Kami Belajar dan Bekerja Giat di Jakarta. Untuk Biaya Hidup. Kami Bekerja Mulai dari Tukang Fotokopi, Hingga Sales Sendok.

Pada Tahun 1993. Kami Wisuda Bersama-sama. Sepertinya PARIS Tinggal Selangkah.

ARAI MENJADI PENGANGGURAN

Foto : Arai
Lulus S1 dari Universitas Indonesia. Kemudian Kami mencari Pekerjaan di Kota Ternyata Tak Semudah yg Kami Bayangkan. 2 Tahun Kami bekerja Serabutan. Bagiku Hidup di Jakarta saja Sulit. Bagaimana Bisa Hidup di Paris.

Aku Bekerja di Kantor Pos. Pekerjaan yg Paling Ku Benci bagiku.

Arai Tak Lagi Mendapatkan Pekerjaan dan Menjadi Pengangguran.

Hari itu adalah Hari Terakhir aku Melihat ARAI. Setelah itu Dia Pergi Menghilang Meninggalkanku.

Tetapi Sesungguhnya, ARAI Telah Banyak Membekaliku untuk Selalu Percaya Pada Impianku. Percaya Pada Mimpiku. ARAI Terima Kasih. Maafkan Kemarahanku.

ARAI DAN ICAL TELAH BERADA DI FERANCIS
ARAI dan ICAL akhirnya Bertemu. Ternyata Selama ini ARAI menghilang karena Sibuk Mengurus Beasiswa S2 untuk menuju ke PARIS.   


Youtube Trailer

Youtube FILM SANG PEMIMPI.

Artikel Lainnya :

Semoga Bermanfaat. Terima Kasih. GBU