Lompat ke konten Lompat ke footer

AS Ciptakan Drone Kapal Selam Kecil Bisa Menyelam 33 Tahun Lamanya (2015)

Sejak Era Perang Dingin. Kapal Selam adalah salah satu Armada Teknologi Militer yg sangat di Takuti. Ia Bisa Menyelam di Bawah Keheningan Lautan yg dalam untuk menghindari Radar. Kemudian menerobos batas batas Perairan Laut antar berbagai Negara. Lalu, Tiba-Tiba bisa muncul di Permukaan Laut Bak Hantu Siluman. Sesembari Menembakkan Hulu Ledak Rudal Jelajahnya yg Sangat Mematikan.

Ngga Pengen Hal ini Terjadi. Amerika Serikat berpikir keras bagaimana bisa mengalahkan Raksasa Kapal Selam ini. Sekaligus menjaga Keamanan Batas Batas Perairan Lautannya dari Ancaman Submarine ini (Kapal Selam)


Remus 600
Angkatan Laut Amerika Serikat. Melalui Kerjasama dengan Perusahaan Swasta. Akhirnya memperkenalkan senjata baru. Namanya disebut “REMUS 600”.

Teknologi dari Remus 600 sebenarnya udah lama diciptakan untuk Aplikasi di Bidang Keperluaan Swasta dan Komersial. Contohnya adalah untuk Penelitian Oseanografi, Pengumpulan data Meteorologi, Penelitian Bawah Laut, dan juga pernah digunakan untuk mencari Kotak Hitam Air France AF447.

Namun, Ternyata Militer Amerika Serikat juga Tertarik dengan Teknologi ini ya.



Kapten Komandan Angkatan Laut AS : Douglas Gordon dalam sebuah wawancara yg saya lansir dari Courant.com mengatakan :

Kendaraan Bawah Laut Tanpa awak atau UUVs adalah Cara yang Paling Efektif untuk memperkuat Jangkauan Armada Laut kita. Kita bisa melakukan Misi Efektif dan Ganda dengan Cara Mengintegrasikannya. Celetusnya.

Kendaraan Tanpa Awak ini Bisa di Gunakan untuk Memantau Perbatasan Lautan, Memetakan Dasar Laut, Mendeteksi Ranjau, Mengumpulkan Data Intelijen dan juga Bisa Langsung dikerahkan untuk di Gunakan demi menghancurkan Kapal-selam lainnya.

Uji Coba :

Ujicoba Kendaraan Drone REMUS 600 versi Militer AS ini. Di Lakukan Peluncuran Perdana dari Kapal USS North Dakota. Tes Ujicoba di Lakukan di Laut Mediterania. Sayangnya, AS menolak untuk memberikan rincian informasi misi Tes Ujicoba Tersebut.  

Namun, Kapten Angkatan Laut “Carl Harsfield” mengatakan Amerika Serikat sebenarnya sudah lama meneliti cara ini sejak tahun 1970 dalam mendeteksi ranjau dan memetakan dasar laut dengan Kendaraan Tanpa Awak. Bahkan Pada Tahun 2010 Pernah Meluncurkan Teknologi Sendiri ya. Namun, Perkembangan Drone Bawah Laut yang semakin Pesat. Baru Kali ini Prestasi Militer ini Terjadi.

Baca juga

Spesifikasi Remus 600 versi Militer :

Kendaraan Drone REMUS 600. Bentuknya mirip Torpedo. Ia di Lengkapi Perangkat GPS, Kamera Video, Sonar dan Mampu Terintegrasi untuk Mengirimkan Datanya Kepada Drone Remus 600 yg Lainnya untuk kemudian diintegrasikan kembali untuk mengirim data relevan kepada Departemen Pertahanan AS.

Oh ya, Katanya, REMUS untuk versi Militer. Di Gadang Gadang mampu berada di Tengah Lautan hingga 33 Tahun Lamanya tanpa pernah mengisi bahan bakar. Saya belum tahu kebenaran ini ya.

Untuk Informasi Spesifikasi Detail Lainnya masih bersifat Rahasia. Termasuk dalam Hal Apakah Drone ini dikendalikan Otomatis atau ada Tentara yg Bertugas mengendalikannya. Kapten Gordon menolak berkomentar. GBU