Beberapa Bulan yg lalu. Saya menulis Artikel tentang Bagaimana Beternak Ayam agar ngga GulungTikar bagi Usaha Petani Kecil.
Saya ngga nyangka respon pembaca antusias banget membacanya.
Saya sebagai Peternak Ayam sejak 20 Tahun yg lalu.
Memang akhir-akhir ini merasa kesulitan. Pemasaran Ayam
semakin sulit banget.
Maksud saya keuntungan yg kita raih dari Penjualan ‘Semakin
kecil’. Khususnya untuk Ayam Pedaging
Broiler dan Ayam Petelur jika
dijual ke Pasar hasil kecil banget (Anjlok).
Di Kota saya, Kalimantan Tengah. Ibu saya pernah bertanya
kepada Pedagang.
Ini Ayam-Ayam dan Telur-Telur dari mana ya mas..?
Jawab Pedagang Ayam :
Itu ibu, Dari Kota
Banjarmasin dan di arah Sampit. Ada juga di sana di tengah hutan. Pintar-Pintar
Putar Otak lah bu. Katanya
Ibu saya kembali bertanya kepada pedagang ayam :
Jawabnya :
Perusahaan Peternakan
Besar bu, mereka pelihara ratusan ribu ekor ayam bu.
PETERNAKAN AYAM ERA
INDUSTRI KE 4
Sudah lama saya mengetahui Tentang Keberadaan Industri
Perusahaan Peternakan Ayam yg menggunakan Teknologi Canggih dan Automatisasi dalam
merawat, memelihara dan membesarkan ayam.
Tapi ngga nyangka aja bisa secepat ini sampai ke Pulau Kalimantan
tempat saya tinggal.
Di Indonesia ada banyak Perusahaan-Perusahaan Peternakan
Ayam. Terbesar adalah PT Charoen
Pokphand. Memproduksi hingga jutaan ayam ternak potong.
Ngga hanya memproduksi ayam. Perusahaan-Perusahaan ini juga bekerja
mengelola Pupuk Kandang dan Tanaman Biji-bijian sebagai Pakan Ayam.
Termasuk Bibit, Pemasaran Marketing, Lab Kesehatan, Karyawan, Vaksin, hingga Keamanan Produksi dan Peralatan Penunjang Ayam, dll semua Lengkap
Tersedia.
APA AKIBATNYA UNTUK PETANI
KECIL
Mustahil bagi Petani Ternak Ayam Kecil dapat bersaing dengan
Perusahaan-Perusahaan Peternak Ayam Besar. Untuk Membuat 1 Tempat Kandang Close House
dan Peralatan Penunjang saja
sudah membutuhkan modal SANGAT BESAR.
Bagi Perusahaan besar hal ini bukan perkara sulit.
Bagi Petani Kecil. Aduh ampuh deh..!
Bagi Petani Kecil. Aduh ampuh deh..!
Foto : Ternak ayam petani kecil tradisional (Foto Pribadi Dokument Afrid) |
Paling-Paling hanya bisa Gigit Jari dan Was Was.
Atau
Pastinya selalu mengeluh harga Telur Anjlok, Harga Ayam Anjlok, dll.
Sebenarnya sih bukan harga Anjlok ya.
Tapi Kalah bersaing dengan Perusahaan Besar yg mampu memberikan Harga di bawah rata-rata karena Kinerja mereka lebih efesien menggunakan Teknologi Tinggi Mutakhir.
Tapi Kalah bersaing dengan Perusahaan Besar yg mampu memberikan Harga di bawah rata-rata karena Kinerja mereka lebih efesien menggunakan Teknologi Tinggi Mutakhir.
LUAR NEGERI
Peternakan Ayam menggunakan ‘Close House’
sudah menjamur di kalangan Internasional.
Salah Satu Perusahaan Terbesar yg menyediakan Fasilitas
Teknologi tersebut adalah AGROTOP asal Israel
Teknologi ini sudah digunakan di China, Vietnam, Rusia, Amerika Serikat, Eropa, India, Nigeria termasuk di Indonesia.
Teknologi ini sudah digunakan di China, Vietnam, Rusia, Amerika Serikat, Eropa, India, Nigeria termasuk di Indonesia.
Agrotop membutuhkan luas lahan sekitar 2 km untuk Kombinasi Peternakan
dan Pertanian. Sehingga dapat menekan harga Penjualan Ayam semurah-murahnya.
Praktis, Petani Kecil hanya bisa ‘Gigit Jari’.
Indonesia termasuk beruntung karena Pemain Perusahaan-Perusahaan Peternakan Besar ini masih belum berambisi jor-joran.
Petani Ternak Ayam di Indonesia juga diuntungkan karena
adanya Perlindungan Pemerintah yg memberikan subsidi bagi Petani walaupun harus
mengorbankan APBN.
dan Adanya Peraturan Hukum Pemerintah Indonesia yg
mengharuskan Perusahaan besar tersebut berkontribusi atau bekerjasama dengan
Petani Kecil.
Jadi ngga perlu dikwatirkan jika Petani Kecil bisa
bekerjasama dengan Perusahaan besar.
Bagi Petani Kecil yg belum dapat portofolio kemitraan kerjasama.
Tabahkan Hati ya.
Artikel Lainnya :
|
Semoga Bermanfaat ya. GBU