Lompat ke konten Lompat ke footer

Cara Memelihara Ayam untuk Petani Kecil di Era Persaingan Industri Teknologi ke 4 (2017)

Beberapa Bulan yg lalu. Saya menulis Artikel tentang Bagaimana Beternak Ayam agar ngga GulungTikar bagi Usaha Petani Kecil.

Saya ngga nyangka respon pembaca antusias banget membacanya.

Saya sebagai Peternak Ayam sejak 20 Tahun yg lalu.

Memang akhir-akhir ini merasa kesulitan. Pemasaran Ayam semakin sulit banget.

Maksud saya keuntungan yg kita raih dari Penjualan ‘Semakin kecil’. Khususnya untuk Ayam Pedaging Broiler dan Ayam Petelur jika dijual ke Pasar hasil kecil banget (Anjlok).

Di Kota saya, Kalimantan Tengah. Ibu saya pernah bertanya kepada Pedagang.

Ini Ayam-Ayam dan Telur-Telur dari mana ya mas..?

Jawab Pedagang Ayam :

Itu ibu, Dari Kota Banjarmasin dan di arah Sampit. Ada juga di sana di tengah hutan. Pintar-Pintar Putar Otak lah bu. Katanya

Ibu saya kembali bertanya kepada pedagang ayam :

Jawabnya :

Perusahaan Peternakan Besar bu, mereka pelihara ratusan ribu ekor ayam bu.

PETERNAKAN AYAM ERA INDUSTRI KE 4

Sudah lama saya mengetahui Tentang Keberadaan Industri Perusahaan Peternakan Ayam yg menggunakan Teknologi Canggih dan Automatisasi dalam merawat, memelihara dan membesarkan ayam.

Tapi ngga nyangka aja bisa secepat ini sampai ke Pulau Kalimantan tempat saya tinggal.

Di Indonesia ada banyak Perusahaan-Perusahaan Peternakan Ayam. Terbesar adalah PT Charoen Pokphand. Memproduksi hingga jutaan ayam ternak potong.

Ngga hanya memproduksi ayam. Perusahaan-Perusahaan ini juga bekerja mengelola Pupuk Kandang dan Tanaman Biji-bijian sebagai Pakan Ayam.

Termasuk Bibit, Pemasaran Marketing, Lab Kesehatan, Karyawan, Vaksin, hingga Keamanan Produksi dan Peralatan Penunjang Ayam, dll semua Lengkap Tersedia.


APA AKIBATNYA UNTUK PETANI KECIL
Mustahil bagi Petani Ternak Ayam Kecil dapat bersaing dengan Perusahaan-Perusahaan Peternak Ayam Besar. Untuk Membuat 1 Tempat Kandang Close House 

dan Peralatan Penunjang saja sudah membutuhkan modal SANGAT BESAR.


Bagi Perusahaan besar hal ini bukan perkara sulit. 

Bagi Petani Kecil. Aduh ampuh deh..!

IMG04577-20140608-1354.jpg (664×498)
Foto : Ternak ayam petani kecil tradisional (Foto Pribadi Dokument Afrid)
Saya ngga tahu apa yang terjadi dengan Petani Peternak Ayam kecil untuk 10 Tahun ke depan.

Paling-Paling hanya bisa Gigit Jari dan Was Was

Atau Pastinya selalu mengeluh harga Telur Anjlok, Harga Ayam Anjlok, dll.

Sebenarnya sih bukan harga Anjlok ya. 

Tapi Kalah bersaing dengan Perusahaan Besar yg mampu memberikan Harga di bawah rata-rata karena Kinerja mereka lebih efesien menggunakan Teknologi Tinggi Mutakhir.


LUAR NEGERI
Peternakan Ayam menggunakan ‘Close House’ sudah menjamur di kalangan Internasional.

Salah Satu Perusahaan Terbesar yg menyediakan Fasilitas Teknologi tersebut adalah AGROTOP asal Israel 



Teknologi ini sudah digunakan di China, Vietnam, Rusia, Amerika Serikat, Eropa, India, Nigeria termasuk di Indonesia.

Agrotop membutuhkan luas lahan sekitar 2 km untuk Kombinasi Peternakan dan Pertanian. Sehingga dapat menekan harga Penjualan Ayam semurah-murahnya.

Praktis, Petani Kecil hanya bisa ‘Gigit Jari’.

SOLUSI

Indonesia termasuk beruntung karena Pemain Perusahaan-Perusahaan Peternakan Besar ini masih belum berambisi jor-joran.

Petani Ternak Ayam di Indonesia juga diuntungkan karena adanya Perlindungan Pemerintah yg memberikan subsidi bagi Petani walaupun harus mengorbankan APBN.

dan Adanya Peraturan Hukum Pemerintah Indonesia yg mengharuskan Perusahaan besar tersebut berkontribusi atau bekerjasama dengan Petani Kecil.

Jadi ngga perlu dikwatirkan jika Petani Kecil bisa bekerjasama dengan Perusahaan besar.

Bagi Petani Kecil yg belum dapat portofolio kemitraan kerjasama. Tabahkan Hati ya.

Artikel Lainnya :



Semoga Bermanfaat ya. GBU