Lompat ke konten Lompat ke footer

Diary urban farming, family cooking, bisnis online, travel dan investasi cryptocurrency Januari 2021

Hari ini tanggal 3 Februari 2021.
 
Saya kembali menulis tentang diary urban farming, family cooking, bisnis online, travel dan investasi cryptocurrency hasil bulan lalu Januari 2021.
 
Tulisan ini saya tulis sebagai pedoman bagi saya untuk mencari kelemahan dan kelebihan setiap strategi untuk menjadi lebih baik lagi.
 
Siapa tahu bermanfaat bagi pembaca ya.
 
Terima kasih.


8 babi dan 4 ekor ayam
 
Pada bulan Januari 2021. Jumlah babi saya bertambah dari semula 3 ekor menjadi 8 ekor.
 
Lalu datang juga 4 ekor anak ayam yang baru dibeli.
 
Rencananya sih saya pengen memelihara 4 jenis unggas yaitu ayam kampung super, ayam petelur, ayam cepat besar dan bebek.
 
Oh ya, Lucu banget ngelihat babi baru.
 
Mirip panda.
 
Warnanya hitam putih.
 
Bagaimana cara mengatasi kucing dan ayam tetangga ?

 
Ayam tetangga disebelah rumah. Ngga tanggung tanggung punya kira kira 50 ekor ayam.
 
Nah, ayam mereka berkeliaran kesana kemari.
 
Sehingga jika saya pengen bercocok tanam. Harus membuat pagar kayu. Sebagai perisai.
 
Lombok saya, baru saja ditanam. Langsung habis dimakan ayam.
 
Tanaman pisang saya daun mudanya habis dimakan ayam.
 
Pernah suatu hari, menyediakan pakan untuk ternak babi. Karena lupa ditutup. Ayam tetangga dengan lahap menghabiskannya.
 
Semua barang yang sudah saya susun. Dijatuhkan dan dibongkar oleh si ayam tetangga.
 
Ada juga kucing punya mas Niko. Tetangga sebelah rumah. Tiap hari kerjaan si kucing ini masuk ke rumah. Hebatnya. Kucing tetangga ini pintar, bisa buka penutup tudung makanan.
 
Jendela sudah dikasih teralis besi. Tapi kucing tetap bisa masuk. Akhirnya kami putuskan saja untuk mengunci jendela untuk selamanya. Akhirnya masalah tentang kucing terselesaikan.
 
Tapi masalah ayam tetangga belum dapat diselesaikan.
 
Jika ada ayam berkeliaran dimana mana. Sudah dipastikan saya kesulitan bercocok tanam bayam, sawi, tomat, dll. Karena daun dan buahnya sering di patok ayam.
 
Kalau saya menanam bayam.
 
Belum sempat panen. 
 
Tersisa cuma batang dan akarnya saja.
 
Hingga saat ini saya belum dapat mengatasi problem masalah ayam tetangga.
 
Bagaimana ya cara mengatasinya. Jumlahnya juga ada banyak banget lebih dari 50 ekor.  
 
1 ekor babi sakit demam selama 6 hari. Di suntik Bplex, diberi nutrisi teknologi viterna dan pakan berkualitas BR.

 
Waktu itu hujan deras selama berhari hari. 1 ekor babi saya jatuh sakit. Ngga seperti biasanya kalau makan cepat lahap. Tapi kali ini si babi nampak diam melulu, tubuhnya menggigil, bergetaran, ngga mau gerak dan dikasih makan juga menolak.
 
Beda dengan teman temannya.
 
Pas saya tanya dengan bapak Nova. Katanya babi harus disuntik. Itu sakit, lehernya kaku. Gemetaran. Orang jual obatnya ada di jalan Yos Sudarso. Katanya.
 
Akhirnya aku dan mamah naik motor bergegas membeli obat suntik dan juga Viterna agar semua babi sehat.
 
Setelah disuntik selama 3 hari berturut turut. Pada hari ke 6 babi sudah dapat berlari lari dengan gembira.
 
Sejauh ini cara yang saya lakukan untuk menanggani babi sakit karena demam yaitu memberikannya makanan berkualitas tinggi BR, karena cuma pakan itu aja si babi mau makan ketika sakit. Lalu memberikan Viterna setiap hari dan menyuntik obat Bplex di bagian lehernya.
 
Menjadi seorang peternak babi. Harus belajar mendiagnosa penyakit dan menyuntik juga ya. He he…,
 
Gembira rasanya melihat babi sakit udah sembuh. Gembira rasanya punya pekerjaan sebagai peternak babi ketika melihat mereka makan dengan lahapnya.
 
Terima kasih Tuhan Yesus Kristus telah menyembuhkan babiku yang sakit.
 
Rantai pasokan :

 
Sejauh ini, saya sudah mendapatkan 6 rantai pasokan untuk menyuplai penggemukan babi seperti yang terlihat pada gambar ilustrasi diatas.
 
Seandainya saja babi mau makan tanaman apu apu selamanya ya. Mungkin aja ngga usah repot repot. Pada kenyataannya babi dapat bosan jika makan makanan apu apu terus menerus.
 
Oleh sebab itu dibutuhkan keanekaragaman jenis makanan.
 
Memang ada sih cara paling simple yaitu dengan membeli pakan ternak dari toko. Tetapi harganya agak mahal. 1 karung BR saja seharga lebih dari Rp 450.000 ribu rupiah.
 
Makan BR hasil olahan pabrik. Babi diketahui ngga bakalan bosan.
 
Tapi ya itu tadi mahal banget.
 
Untuk memberi makan babi. Saya juga membeli ampas tahu dari pabrik industri seharga Rp 50.000 satu karung. Lalu bekerjasama dengan mas brim, dia adalah pengumpul pakan ternak.
 
Terus ada juga dengan bapak gilang. Pemilik toko sayuran. Katanya sih daripada dibuang kan sayang. Jadi dia kasih aja ke aku secara gratis.
 
Tiap hari aku datang ke toko sayurnya mengambil sayuran layu yang beliau taruh di depan.
 
Terus ada juga bapak nova. Nah, beliau ini adalah pencari sisa sisa sampah di TPA (tempat pembuangan akhir). Dia jual ke aku, 3 karung seharga Rp 100.000.
 
Tapi menurut saya, bapak Nova menjualnya agak terlalu mahal buat aku. Karena seharusnya ya 4 karung makanan seharga Rp 100.000 ribu. Akhirnya berhenti membeli dari bapak Nova. Tapi masih belum tahu juga gimana kelanjutannya. Karena apabila dibandingkan dengan pakan ternak BR dari toko. Milik bapak Nova termasuk murah sebenarnya. Tapi ya jika dibandingkan lagi dengan pakan sejenis dari TPA. Milik bapak Nova tergolong agak mahal.
 
Kuucapkan terima kasih atas kerjasama rantai pasokannya.
 
Teknologi Viterna

 
Oh ya, akhirnya saya udah beli Viterna.
 
Setelah memberikan selama 1 minggu ke babi. Hasilnya udah nampak, kini babi saya makan lebih sedikit dari sebelumnya. Namun tubuhnya cepat makin membesar karena kenyang.
 
Artinya, teknologi viterna teruji efektif sebagai efektifitas pakan agar tak terjadi pemborosan.
 
Rencana kedepan. Saya pengen eksperimen membuat storage dengan teknologi EM4. Agar penggumpulan makanan tersedia dalam jumlah besar. 
 
Ke taman wisata kebun buah Palangkaraya

 
Di hari minggu. Kami bertiga, saya, mamah dan papah berkunjung ke taman wisata kebun buah.
 
Aku lihat ada banyak sekali buah. Mulai dari buah naga, jeruk, belimbing, jambu, mangga dan jeruk nipis.
 
Hebatnya, ada tanaman jambu biji. Buahnya sebesar bola basket.
 
Kebun buah tersebut luas banget. Berhektar hektar. Berada di kawasan perbatasan Palangkaraya. Dalam hatiku bertanya, ini biayanya besar banget ya mencapai miliaran menggelola kebun raksasa tersebut.
 
Kartu ATM terjatuh dan dompet baru

 
Entah mengapa kartu ATM saya bisa terjatuh dari kantong jaket.
 
Mungkin karena saya kurang hati hati ya.
 
Padahal, aku tuh sebenarnya udah hati hati banget menjaganya. Nasib apes aja kali ya melanda.
 
Hem…, bulan Februari 2021. Sepertinya saya harus mengurus pembuatan ATM baru.
 
Berarti membutuhkan biaya dan menguras pikiranku di Bank BCA.
 
Semoga masalah tersebut cepat terselesaikan dan ATM baru segera dibuat.
 
Karena aku memikirkan banget, bahwa kartu ATM ini penting juga. 
 
Kalau terlalu lama dibiarkan ngga dibikin ATM baru.
 
Yang pastinya deh, bulan Februari harus diselesaiin masalah ini.
 
Kemaren mamah beliin aku dompet baru. Agar lebih hati hati.
 
Eksperiman rumput dan apu apu tua sebagai bahan bakar dan pencangkokan dan penumbuhan akar melalui hidroponik

 
Karena ada banyak rumput di sebelah rumah dan apu apu tua. Aku sempat bereksperimen karena terinspirasi dari Homebiogas. Hem.., setelah dicoba. Saya nyatakan gagal. Karena lambat keringnya sehingga ngga bisa dibakar. 
 
Disebut gagal sih bukan juga ya. Karena aku alihkan rumput dan apu apu tua yang udah ngga bisa dimakan babi. Dijadikan pupuk kompos aja.
 
Selain itu, saya juga bereksperimen tentang pencangkokan dan penumbuhan akar melalui hidroponik.
 
Setelah dicoba ternyata semuanya berhasil. Tapi sama aja dengan yang dibeli melalui kemasan bibit. Malahan tumbuhnya jauh lebih cepat dan sehat berasal dari bibit. Kalau dengan hidroponik untuk menumbuhkan akar menurut saya kurang efekfif. Karena menunggunya terlalu lama hingga 2 minggu. Pertumbuhan paling cepat memang di atas tanah bukan di air. Terutama pada tomat. Hanya dalam waktu 4 hari saja sudah tumbuh akar. Kemudian setelah ditanam. Langsung berbuah.
 
Cuman, ketika itu saya menggunakan batang utama. Sehingga sempat layu 3 hari. Nah, pada bulan Februari 2021. Saya mencoba eksperimen tomat dengan cangkok di cabangnya aja. Agar menghindari efek layu. Kemudian jika sudah 4 atau 6 hari tumbuh akar langsung dipindah aja.
 
Eksperimen lanjut saya berikutnya adalah terong.
 
Sedangkan tanaman seperti timun, sawi, pare, oyong, jagung dan kacang. Semua berasal dari membeli bibit di toko aja. Karena itu paling efektif. Sedangkan tomat di cangkok.
 
Menanam bibit, saya lakukan di pagi hari.  
 
Kompor untuk babi

 
Ngga tahu juga apakah bulan Februari mesti beli kompor baru.
 
Karena selama ini saya memasak makanan babi pakai kompor rumah.
 
Jadinya perabotan memasak bersatu dengan perbotan hewan ternak sehingga ngehasilin bau menyengat.
 
Rencananya sih mamah juga pengen beli kompor baru ditaruh dibelakang khusus untuk memasak makanan ternak babi.

Baca juga :
 
Banjir banyak ikan, masuk,
 
Was was jika ada ular dan buaya, masuk.  

 
Musim hujan telah tiba.
 
Rumah banjir banyak ikan gabus, sesapat dan saluang masuk ke perkarangan.
 
Saat orang lain mengatakan banjir adalah bencana.
 
Memang sih bencana ya. Karena sebagian tanaman saya kerendam air.
 
Tapi gembira banget ngelihat air dari taman Nasional Sabangau mengalir masuk.
 
Saya melihat ada banyak ikan klepek klepek. He he…, 
 
Rendam kaki terasa segar di air dingin. Sambil main main air gambut.
 
Oh ya, diperkarangan ada banyak sekali ikan liar bergerombolan. Banyak orang memancing dan menangkap ikan. Karena memang banyak ikannya.  
 
Nah, karena setiap hari saya mencari apu apu. Saya jadi waspada banget terhadap ular dan buaya. Siapa tahu nonggol di depanku. Aduh, bisa bahaya.  
 
He he…,
 
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU