Lompat ke konten Lompat ke footer

Serangan rudal nuklir balistik Yars RS-24 Rusia ke Ukraina kian nyata ( 2022 )

Foto : Rudal Yars Nuklir milik Rusia

Luas negara Ukraina, hampir setara dengan luas total pulau Kalimantan. 

Ukraina memiliki 495 kota. 

Kota terbesar adalah Kyiv dengan jumlah penduduk mencapai 2.700.000 juta orang dari total populasi 44.000.000 juta orang. 

Pemerintah Ukraina melalui tentara memperbolehkan wanita muda, remaja, ibu rumah tangga dan anak anak untuk mengungsi ke negara lain. 

Tetapi tentara Ukraina melarang warga sipil atau pria usia 20 tahun ke atas meninggalkan negara.

Mereka digunakan sebagai tujuan khusus membela negara untuk bertempur membunuh tentara Rusia.

Terutama diperuntukkan bagi pria Ukraina yang pemberani.  

Inilah yang menjadi dilema bagi tentara Rusia. 

Pemerintah Rusia telah mengklaim secara berulang ulang bahwa banyak warga sipil Ukraina menembaki dengan sengaja iring iringan konvoi tank dan kendaraan lapis baja milik Rusia. 

Disisi lain, makin marak warga asing internasional yang berjumlah lebih dari 20.000 ribu orang terutama dari sekutu Amerika Serikat, Uni Eropa dan NATO memperbolehkan orang orang sipil turut ikut berperang secara sukarela menggempur Rusia di jalanan, hutan, desa dan perkotaan. 

Situasi membuat sulit bagi tentara Rusia. 

Sehingga hasil lambat tercapai akibat kesulitan membedakan aktor antara tentara dan warga sipil yang tak bersahabat.  

Ukraina bukan bagian dari negara UNI EROPA dan bukan dari keanggotaan NATO pimpinan AS. 

Secara praktis, Amerika Serikat tak memiliki kepentingan mendalam untuk turut ikut campur tangan berperang di Ukraina. 

Tetapi dibelakang layar, Amerika Serikat tak menyukai keberadaan Rusia ketika menggempur Ukraina. 

Gempuran Rusia ke Ukraina dapat melemahkan supremasi Amerika Serikat di benua biru tersebut jika Ukraina jatuh sepenuhnya ke tangan atau wilayah menjadi 100% milik Rusia seutuhnya. Artinya, pintu rumah atau perbatasan daya jangkau militer AS menjadi makin jauh untuk menyerang Rusia di masa depan. 

Oleh sebab itu, Amerika Serikat dan sekutu terus memasok senjata ke Ukraina dan mengirim warga sipil nonresmi tentara untuk berperang. 

Sebelum awal peperangan. 

Teruntuk negara Amerika Serikat saja sudah mengirim bantuan senjata ke Ukraina sebesar Rp 17 triliun rupiah

Saat artikel ini ditulis. Lagi dan lagi, Amerika Serikat menambah bantuan senjata sebesar $ 1 miliar dolar atau sekitar Rp 14 triliun rupiah.

Bantuan meliputi rudal anti tank Javelin, rudal anti pesawat Stinger, senapan M4 carbine, amunisi peluru, senapan sniper dan granat tangan. 

Foto : Di Uni Eropa. Amerika Serikat menempatkan 3.500 tentara US ARMY di perbatasan Ukraina (Ring 1). Sedangkan pada Ring 2. Amerika Serikat menempatkan 80.000 tentara US ARMY berpangkalan di Italia, Jerman dan negara negara Uni Eropa lainnya. Lengkap dengan peralatan canggih seperti Tank Abrams, Tank Stryker, F-22 Raptor, F-35 Lightining, Patriot, dll.  


Pemilihan senjata Javelin dan Stinger bukan tanpa alasan. Karena senjata rudal ini dikenal user friendly. Ketimbang AS harus mengirim bantuan F-16. Itu membutuhkan orang orang dengan skill SDM tinggi. 

(Perangkat teknologi penyerta yang ada di Javelin dan Stinger. Menuntut sistem kerja menjadi mudah digunakan oleh pria warga sipil yang bahkan tak terlatih, tinggal bidik, tembak dan lari. Cara penggunaan mudah digunakan. 1 jam - 2 jam belajar langsung mahir). 

Ini belum terhitung dari bantuan anggota NATO lainnya. Seperti rudal genggam ATGM NLAW buatan gabungan Uni Eropa dan United Kingdom (Inggris). 

Pasokan senjata ini lalu di kirim oleh Amerika Serikat dan sekutu melalui perbatasan selatan yang belum dikuasai oleh Rusia. Terutama dari jalur Polandia, Moldova, Pinggiran laut kota Odesa, Romania, Slowakia dan Hungaria masih terbuka lebar sebagai area pengiriman senjata dan memasok bala bantuan orang orang asing sipil bersenjata.  

Maka orang orang sipil asing internasional secara terus menerus turut diperlengkapi senjata melewati jalur tersebut.  

Sergei Ryabkov dari Rusia mengatakan : 

Rusia memperingatkan kepada Amerika Serikat. Di larang mengirim pasokan senjata ke Ukraina dan mengkoordinasikan mereka yang dapat menjadi langkah berbahaya. Kami dapat menjadikan mereka sebagai target. Sahutnya.

Foto : Tanda merah merupakan wilayah kekuasaan yang telah dicaplok oleh militer Rusia ( Tanggal 13 Maret 2022 )

Maria Zakharova dari Rusia mengatakan : 

Rusia takkan lupa terhadap keinginan Inggris bekerjasama dengan pasukan nasionalis di Ukraina. Histeria sanksi yang dimainkan oleh London sebagai salah satu peran utama. Kami tidak punya pilihan selain mengambil tindakan pembalasan yang proporsional. Perkembangan seperti itu telah menyakinkan kami bahwa Russophobia untuk tujuan melemahkan negara Rusia adalah elemen integral dari kebijakan luar negeri Inggris. Sahutnya.

Serangan rudal nuklir balistik Yars RS-24 Rusia ke Ukraina kian nyata ( 2022 )

Ukraina memang tak memiliki armada alustista darat dan udara yang memadai. 

Tetapi pasukan infanteri dan warga sipil yang dipersenjatai rudal Javelin dan Stinger. Membuat tentara Rusia kewalahan dan kerepotan.  

Menurut data dari pihak Ukraina. 

Selama 17 hari berperang. Tentara Ukraina melalui siaran pers presiden Zelensky telah mengklaim menghancurkan :

~ 49 pesawat tempur.

~ 81 helikopter.

~ 335 tank kelas berat. ( Tank T-72, T-80 dan T-90 )

~ 29 tank anti pesawat.

~ 1.105 tank BMP, tank MTLB dan tank BTR (kendaraan lapis baja berpenggerak ban roda dan rantai).

~ 85 truck peluncur roket dan artileri.

~ 60 truck pengisi avtur dan BBM

~ 7 pesawat drone tanpa awak

~ 526 mobil tempur

~ 12.000 tentara Rusia terbunuh.

Youtube : Helikopter tempur Rusia ditembak jatuh kena sengatan rudal Stinger buatan Amerika Serikat

Harga untuk memproduksi masing masing unit pesawat tempur, tank, sistem truck peluncur roket dan helikopter. 

Semua membutuhkan uang dalam jumlah besar dan biayanya tak murah. 

Foto : Tank Rusia hancur kena sengatan Javelin

Harga perunit Tank T-90 saja berkisar antara $ 4.500.000 juta dolar atau setara Rp 63 miliar rupiah. 

Tank T-90 dapat dihancurkan dengan mudal oleh rudal Javelin seharga Rp 2 miliar. 

Ekonomi Rusia mengalami pukulan telak sejak awal perang ketika embargo, boikot dan sanksi makin keras diberlakukan oleh Amerika Serikat dan sekutu. 

Pergerakan tentara Rusia untuk menguasai 100% wilayah Ukraina juga melambat akibat tertahan oleh tentara tentara Ukraina dan warga sipil yang turut berperang yang dilengkapi rudal mematikan tersebut.

Jika keadaan terus dibiarkan berlarut larut. Menghasilkan dampak healing pemulihan paska perang yang kian berlarut larut pula. Sehingga produksi ulang persenjataan menjadi tersendat. 

Rusia dapat mengalami tekanan serius pada ekonomi dan kerugian fatal jika semakin marak alustista seperti tank, helikopter, pesawat, dan kendaraan lapis baja lainnya dihancurkan oleh sengatan Javelin dan Stinger. 

Hal yang wajar apabila serangan rudal nuklir balistik Yars RS-24 dapat menjadi andalan pemungkas bagi Rusia untuk mempersingkat jalannya perang dan membuka berbagai halangan untuk mempersiapkan kemenangan.  

Tentang Rudal nuklir Yars RS-24 milik Rusia.

Foto : Rudal Yars Nuklir Rusia.

Pembicaraan tentang serangan nuklir memang menjadi momok menakutkan bagi semua negara. 

Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan agar pasukan tentara nuklir Rusia bersiaga tinggi.

Pergerakan masif senjata nuklir sudah terlihat di perbatasan Ukraina sejak 10 Maret 2022. 

Apakah ini tanda tanda bahwa bom nuklir segera di lepaskan....?

Kita semua tentu tak tahu. 

Karena semua perintah pencet tombol hanya dipegang oleh 1 kunci orang yaitu Vladimir Putin.   

Dan seberapa banyak jumlah bom nuklir yang diluncurkan...?

Apakah 1 unit, 3 unit atau 10 unit. 

Kota mana saja yang bakal menjadi target pemboman nuklir dari sebanyak 495 kota di Ukraina

Kita semua tentu tak tahu. 

Menurut intelijen CIA, Amerika Serikat. 

Rusia memiliki cadangan bom nuklir aktif sebanyak 5.977 unit. 

1 unit bom nuklir dapat meluluhlantahkan 1 kota. 

Sedangkan luas ledakan nuklir Yars dapat mencapai total panjang gabungan lingkaran keliling hingga 14 km yang menyebabkan hawa panas, bola api dan setelah pemboman wilayah tak dapat dihuni hingga 40 tahun akibat radiasi berbahaya penyebab kanker.  

Presiden Vladimir Putin memilih jalur perang ini. 

Karena sejak tahun 2008, Rusia telah dengan sabar menunggu niat itikad dari pihak Ukraina agar tak bergabung dengan NATO atau UNI EROPA, Namun selama 14 tahun tak pernah mau didengar dan dianggap bercanda canda. 

Keputusan perang diberlakukan demi memastikan keamanan dan kedaulatan Rusia di masa depan. 

Sebelum keduluan militer Amerika Serikat melakukan serangan nuklir terlebih dahulu ke ibukota Moskov.

Rusia memastikan bahwa kemenangan di Ukraina harus di raih sebelum awal tahun 2023. 

Rusia harus memastikan 100% wilayah Ukraina dicaplok, memastikan mayoritas penduduk non-proRusia terusir ke negara negara EU, memastikan orang orang NAZI asal Ukraina dikalahkan, dan memastikan pengulingan 100% seluruh sistem pemerintahan politik di Ukraina. 

Jika gagal. 

Maka Rusia bakal hancur total oleh gempuran Amerika Serikat dan NATO di masa depan.

Selama 77 tahun. Rusia masih menganggap dan memandang bahwa Uni Eropa adalah NAZI. 

Kini gerakan NAZI di UNI EROPA dibeking berlipatganda oleh campur tangan kekuatan Super Power Amerika Serikat.   

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU