Lompat ke konten Lompat ke footer

Pertama di dunia : Israel bibit unggul ganja medis Canbreed berbasis teknologi CRISPR. Tahan iklim pemanasan global, kebal serangan hama embun tepung, kualitas panen terbaik dengan permintaan 12.000.000 juta biji setiap tahun dan terus meningkat ( 2022 )

Ganja yang biasanya disebut juga sebagai mariyuana atau cannabis sativa merupakan sejenis tanaman yang mengandung tetrahidrokanabinol dan kanabidiol yang mampu membuat para pemakainya mengalami efek euforia. 

Kadang kadang disebut juga sebagai narkoba. 

Di dalam dunia kedokteran. Ganja digunakan saat tindakan operasi medis dan sebagai obat bius untuk mengurangi rasa sakit. 

Dengan catatan, takaran harus diawasi ketat oleh pihak dokter. Karena apabila dosis terlalu banyak dapat membuat pasien meninggal dunia akibat overdosis.  

Selain itu senyawa dari tanaman ganja. Disingkat THC dan CBD. 

Adalah bahan kimia utama yang sering digunakan oleh pasien penyakit kanker dan diperuntukan bagi orang orang agar dapat menjaga kesehatan mereka lebih prima dan panjang umur apabila dikonsumsi secara benar sesuai petunjuk yang berlaku.

Pertama di dunia : Israel bibit unggul ganja medis Canbreed. Tahan iklim pemanasan global, kebal serangan hama embun tepung, kualitas panen terbaik dengan permintaan 12.000.000 juta biji setiap tahun dan terus meningkat ( 2022 )

Di seluruh dunia. 

Permintaan atau pemesanan terhadap senyawa THC dan CBD terus meningkat pesat dari hari ke hari. 

Secara ekonomi. 

Ini memiliki nilai jual yang tinggi. 

Pada tahun 2022 harga 1 bibit tanaman ganja dihargai sekitar Rp 7.000 ribu rupiah. 

Di Indonesia. Apabila seseorang menanam tanaman ganja bakalan di tangkap polisi karena dianggap sebagai tindakan perbuatan kriminal. 

Oleh sebab itu. 

Petani yang hendak menanam tanaman obat ini harus memiliki syarat pengawasan khusus dari pihak pemerintah agar tak digunakan atau diselewengkan untuk kepentingan terlarang. 

Senyawa THC dan CBD hanya terdapat satu satunya di dalam tanaman yang berdaun mirip seperti daun singkong tapi agak bergerigih tajam.

Bibit unggul ganja medis Canbreed berbasis teknologi CRISPR


Petani yang hendak bercocok tanam ganja tahu betapa sulit membudidayakan tanaman obat ini. 

Ketika di tanam, ada bibit yang bagus menghasilkan panen berlimpah, namun disisi lain ada bibit yang merugikan petani karena pertumbuhan kecil, lambat, mudah terserang hama embun tepung dan gampang layu akibat hawa panas sehingga menimbulkan kerugian. Baik itu secara finansial maupun waktu.

Mengatasi permasalahan dari buruknya bibit ganja. Beberapa petani mencoba melakukan klon dengan mencari jenis tanaman ganja unggul. (Bahasa Indonesia disebut sebagai stek). 

Tetapi cara ini membuat petani menjadi kelelahan. 

Karena petani harus ngestek batang satu per satu dan menunggu lama agar keluar pertumbuhan akar.

Hasilnya juga tetap ngga pasti. Ada batang dengan mutu jelek yang menghasilkan panen THC dan CBD rendah. 

Proses kloning atau stek batang. Bahkan melalui kultur jaringan. Sebagaimanapun caranya tak stabil. Walaupun berasal dari keturunan tanaman induk berkualitas unggul. Tetap dapat mengalami perbedaan kualitas batang atau ranting yang menyebabkan profil lanjutan tanaman menjadi berbeda kualitas.

Meskipun secara genetik identik. Namun hasil akhir bisa saja berbeda. Ada yang bagus, ada yang jelek. Inilah yang disebut dengan ketidakstabilan profil. 

Akibatnya petani mengalami kerugian waktu sehingga harus membuang anakan stek batang tanaman ganja yang buruk itu ke bak sampah atau di bakar ke api. 

Foto : Fasilitas rumah kaca tempat produksi bibit benih Canbreed di Israel

Peneliti Israel memberikan laporan bahwa permintaan terhadap bibit ganja di seluruh dunia mencapai 1.000.000.000 miliar lebih. 

Namun sejauh ini kualitas yang dihasilkan masih buruk sehingga membuat banyak petani ganja medis menjadi frustasi, cemas, marah dan kecewa berat. 

Petani menginginkan bibit benih unggul dengan kualitas panen yang stabil. 

Israel Canbreed

Didirikan pada tahun 2017 di Israel. 

Perusahaan teknologi genetik Canbreed menawarkan solusi memperbaiki kualitas benih ganja menggunakan pengeditan gen CRISPR atau teknologi pemuliaan baru NBT. 

Memungkinkan pemotongan DNA tanaman ganja secara presisi dan tepat sasaran untuk mengaktifkan gen kualitas unggul. 

Tim Canbreed mengatakan : 

Canbreed berada di garis terdepan. Membantu standarisasi industri cannabis. Benih sempurna. Teknologi kami menawarkan solusi bagi petani. Sahutnya. 

Pada tahun 2020. Perusahaan Canbreed telah memproduksi bibit ganja sebanyak 12.000.000 juta per tahun di jual ke seluruh dunia dengan pendapatan kotor tahunan sebesar $ 613 juta dolar atau sekitar Rp 8 triliun rupiah (setara Rp 8.000 miliar rupiah).

Terdaftar di bursa saham TASE (Tel Aviv Stock Exchange Israel)

Canbreed adalah perusahaan pertama di dunia yang berhasil menyunting genetik tanaman ganja secara inovatif dan presisi. 

Demi memenuhi permintaan yang banyak untuk senyawa THC dan CBD.

Canbreed telah memperluas basis cabang portofolio operasi dari Israel ke Amerika Serikat. 

Infrastruktur rumah kaca telah didirikan untuk memberikan pemercepatan dalam melayani pemesanan dari 12.000.000 juta bibit, menuju ke 25.000.000 juta bibit, 50.000.000 juta bibit dan diharapkan meningkat seterusnya. 

Di Israel dan Amerika Serikat. 

Petani diizinkan secara hukum membudidayakan tanaman ganja dengan syarat memiliki SIM (Surat Izin Menanam). 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU