Lompat ke konten Lompat ke footer

Amerika Serikat setujui anggaran APBN untuk pertahanan militer 2023 sebesar $ 858 miliar dolar atau Rp 12.784 triliun rupiah walaupun sedang krisis inflasi dan melonjaknya harga BBM ( 2022 )

Amerika Serikat merupakan negara dengan militer paling sibuk di muka bumi. 

Amerika Serikat masih melawan musuh lama, salah satu negara pemenang perang dunia ke II yang masih mengancam hingga saat ini yaitu Rusia. [ Dulu Rusia bernama Uni Soviet ]. 

Kemudian AS juga harus menghadapi sosok negara baru yang tak pernah diduga sebelumnya oleh orang orang AS dimana partai komunis China (PKT) terus menerus berusaha menggerogoti keunggulan dengan cara adu persaingan kekuatan ekonomi, teknologi, politik & militer.  

Di kawasan Timur Tengah. Sejak revolusi Iran tahun 1979. Negara orang orang persia yang kemudian berganti menjadi Iran berubah 360 derajat dari teman sekutu menjadi musuh pengancam Amerika Serikat.

Begitu pula Korea Utara yang mengancam AS dengan rudal balistik berbasis hulu ledak nuklir. 

Kehadiran terorist Islamic State (ISIS) sejak tahun 2014 yang berasal dari akar Al Qaedah di tahun 1988. Turut hadir mempersulit, menganggu, memperumit dan mengancam dominasi Amerika Serikat di Timur Tengah.  

Pemerintah AS di era presiden Donald Trump menyebut ISIS (Islamic State) sebagai kekalifahan gadungan yang harus di basmi hingga ke akar akarnya.

Amerika Serikat setujui anggaran APBN untuk pertahanan militer 2023 sebesar $ 858 miliar dolar atau Rp 12.784 ( 2022 ).

Anggaran administrasi melalui kebijakan presiden Joe Biden didasarkan pada asumsi tingkat inflasi 7%. 

Keperluaan APBN untuk militer Amerika Serikat disetujui sebesar $ 858 miliar dolar atau Rp 12.784 triliun. ( setara Rp 12.784.000 miliar rupiah ). 

Senat partai Republik dan Demokrat telah menyetujui. 

Namun keputusan final belum di tanda tangani oleh presiden Joe Biden dan anggota majelis kongres lainnya. 

Artinya anggaran masih dapat berubah sewaktu waktu, sesembari menunggu data anggaran laporan keuangan APBN lainnya sebelum tutup tahun 2022 dalam menyingkronkan penerimaan negara.  

Amerika Serikat harus menghadapi pertumbuhan China yang agresif. 

Setiap tahun, China selalu saja membuat AS defisit keuangan pada neraca perang dagangnya. 

Ini merupakan kekwatiran serius. 

Oleh sebab itu, program pemerintah AS sebelumnya dengan cara menekan China. Termasuk menargetkan perusahaan swasta seperti Huawei, memotong akses chip, melawan produk teknologi 5G China, memasukkan lebih dari 1.000 perusahaan teknologi China dalam daftar hitam ( blacklist ), mencoba merusak rantai pasokan teknologi China, mencoba membanned berbagai macam aplikasi buatan China seperti TikTok, Wechat, dll di pasar internet AS, melarang penjualan drone hobi DJI di wilayah AS, dan banyak lagi untuk terus menerus dilanjutkan tanpa kompromi.

Tak ada lagi yang namanya persaingan sehat. Yang ada adalah persaingan kekuatan ala mentalitas militer. 

Strategi ini 100% untuk kedaulatan nasional Amerika Serikat. 

Anggaran APBN militer 2023 digunakan untuk proyeksi perluasaan melawan kampanye China.

Termasuk rencana menghadang, menjepit dan mengganggu jalur sabuk sutera BRI ( belt and road initiative ) milik China menggunakan kekuatan militer AS yang berada di berbagai negara.  

Hubungan antara Amerika Serikat dan China telah sampai di titik kritis. Saat AS mengetahui bahwa dirinya selalu kalah (defisit) di perdagangan dan ekonomi menghadapi China. Oleh sebab itu, militer US ARMY mulai bertindak mengambil peranan. 

Di tempat lain. Selama 100 hari perang antara Rusia VS Ukraina. Amerika Serikat telah mengirimkan banyak uang dan bala bantuan persenjataan kepada Ukraina senilai $ 8 miliar atau sekitar Rp 119 triliun rupiah yang dimana rata rata berakhir, terbakar dengan sia sia akibat hancur di tembak atau di bom oleh pasukan Rusia.  

Jack reed dari Amerika Serikat mengatakan : 

Komite telah mengadakan perdebatan yang serius untuk mendukung rancangan undang undang membantu melindungi negara dari berbagai ancaman. Sambil terus mendukung pasukan kita. Baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Sahutnya.  

Departemen pertahanan Amerika Serikat mengklaim bahwa 50% alokasi keuangan digunakan untuk memodernisasi penelitian dan pengembangan persiapan rudal berbasis senjata bom nuklir taktis agar diupgrate menjadi generasi terbaru yang lebih kecil, gesit dan canggih. Termasuk membangun kekuatan perisai udara dalam pencegahan rudal balistik nuklir musuh yang segera memakan banyak uang untuk pembangunan, penelitian dan R&D.  

Alokasi termasuk digunakan untuk pembeliaan terkait pertahanan lainnya. Seperti membeli lebih banyak pesawat tempur siluman F-35 Lighting, membiayai pesawat pembom B-21 raider, membiayai penelitian rudal hipersonik, membeli lebih banyak rudal dan bom, membangun infrastruktur militer, memperbaharui perangkat komputer di markas pusat komando, sebagai biaya perawatan maintenance tank, kapal induk, kapal destroyer, kapal selam, helikopter, kendaraan lapis baja, jaringan komunikasi, perlengkapan perang, membeli peluru artileri, membayar gaji tentara, dan masih banyak lagi. 

Melanjutkan kebijakan. 

Pemerintah AS tetap mengirimkan persenjataan perang ke Ukraina guna mengusir Rusia dan AS tetap berkomitmen memberikan jaminan perlindungan kepada seluruh anggota sekutu di kawasan Eropa (Uni Eropa), Norwegia dan United Kingdom (Inggris) demi memastikan keberlangsungan Amerika Serikat di masa depan.

Di kawasan Asia. 

Anggaran APBN militer Amerika Serikat diperuntukkan untuk terus menerus mendanai pusat kontrol komando, memperkuat struktur markas militer guna mengepung negara China dari berbagai arah dan ikut berperan aktif bekerjasama melalui latihan militer bersama dengan negara Asia lainnya seperti Jepang, India, Korea Selatan, Filipina, Indonesia, Australia dan Malaysia. 

Di Kawasan Timur Tengah. Anggaran APBN militer Amerika Serikat memastikan agar kerajaan kekhalifahan Islamic State tak berkembang secara pesat, setiap hari terus menerus membunuh para terorist ISIS menggunakan pesawat drone Reaper tanpa awak dan menindaklanjuti program nuklir Iran melalui teknik blokade & sangsi ekonomi untuk merusak kedaulatan Iran dengan tekanan maksimum.

Tak peduli inflasi. 

RUU meloloskan kebijakan untuk memberikan kenaikan gaji bagi semua para tentara Amerika Serikat secara menyeluruh hingga sebesar 4,6% untuk 1.338.000 pasukan US ARMY yang berdinas saat ini.

Baik itu berasal dari angkatan darat, laut, udara dan luar angkasa. 

Entah itu tentara AS yang berada, bertugas atau berdinas di dalam negeri maupun luar negeri. Semua diberi kenaikan gaji 4,6% mulai tahun 2023 oleh pemerintah Amerika Serikat. 

Perdebatan sengit di ruang rapat untuk anggaran militer AS : 

Diskusi perdebatan terjadi antara partai Demokrat dan partai Republik. 

Beberapa pihak menilai bahwa anggaran keuangan yang diusulkan sebesar $ 858 miliar masih kecil. 

Anggaran federal 2023 terlalu kecil untuk membayar atau mendanai kemampuan kapasitas militer Amerika Serikat dalam mengalahkan tantangan saingan melawan gabungan Rusia, China, Korea Utara, Iran dan terorist Islamic State (ISIS). 

Komisi strategi pertahanan nasional menjelaskan bahwa harus teliti menyimpulkan semua anggaran militer berdasarkan kemampuan kapasitas ekonomi AS saat wabah inflasi ini. 

Amerika Serikat dapat berakhir dengan kebangkrutan jika salah pengelolaan strategis. 

Mengingat berbagai hal sudah mulai tak selaras. 

Alternatif yang diambil yaitu mengurangi biaya anggaran APBN untuk militer ( Itu tak realistis, justru memberikan kesempatan bagi musuh untuk makin membesar ), 

Alternatif yang diambil yaitu menambah biaya anggaran APBN untuk militer ( Itu tak realistis, darimana uang nya, kebanyakan anggaran militer secara serampangan malah dapat bikin bangkrut negara ... ? Mengingat ada keperluaan lain turut mendesak untuk didanai. Seperti program kesehatan, perumahan, infrastruktur, dll ). 

Solusi masuk akal yaitu Amerika Serikat dapat menata ulang jenis persenjataan yang ada saat ini. 

Tujuannya yaitu merevolusi mesin perang dengan cara mencari model senjata baru yang berharga murah, perawatannya minim tapi memiliki efek mematikan secara efesien nan efektif. Namun dalam mencapai ke arah sana membutuhkan biaya dan penelitian bertahun tahun. 

Opsi terakhir merupakan pilihan masuk akal. Namun tetap menguras biaya dan butuh waktu.

Opsi paling cepat yaitu mempercepat usaha untuk mempensiunkan beberapa jenis peralatan mesin senjata tua, bongsor, berat dan yang menguras banyak biaya untuk perawatannya. Secepatnya agar dipensiunkan beralih ke teknologi persenjataan hemat biaya, sambil mencari cari jenis senjata tempur yang efektif dari segi harga tetapi tetap memberikan daya gempur nan mematikan. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.