Lompat ke konten Lompat ke footer

Uni Eropa beli pesawat radar intelijen Israel AEW&C misi khusus untuk peringatan dini, deteksi musuh dan kontrol udara. Dengan harga senilai $ 200 juta dolar atau Rp 2,9 triliun rupiah ( 2022 )

Selama beberapa dekade. 

Pesawat misi khusus identik dengan badan besar, boros bahan bakar, memiliki bobot berat, manajemen perawatan rumit, dan tak efesien. 

Generasi ke tiga sistem misi khusus dari radar buatan Israel mampu di aplikasikan kepada pesawat sipil yang lebih kecil untuk membantu memberikan keunggulan strategis di bidang pertahanan dan militer. 

Uni Eropa beli pesawat intelijen AEW&C misi khusus peringatan dini Israel senilai $ 200 juta dolar atau Rp 2,9 triliun rupiah ( 2022 )

Konflik perang antara Rusia VS Ukraina. Membuat banyak negara Uni Eropa memulai meningkatkan aktivitas pengeluaran militernya guna mempertahankan diri dari ancaman Rusia di masa depan. 

Untuk mewujudkan keamanan wilayah Uni Eropa. 

BUMN Israel Aerospace Industries (IAI). Sebuah perusahaan teknologi militer milik pemerintah Zionis telah menerima sebuah pesanan pembelian paket radar kontrol udara untuk menyediakan pesawat misi khusus. 

Kontrak senjata telah di tanda tangani dengan nilai sebesar $ 200 juta dolar atau sekitar Rp 2,9 triliun rupiah ( setara Rp 2.900 miliar rupiah ). 

Yoav tourgeman dari IAI mengatakan : 

Pesawat misi khusus yang diciptakan oleh IAI ELTA memberikan pelanggan kami keuntungan yang signifikan dan menjadi aset strategis. Kami sangat senang mendapatkan kontrak ini untuk menyediakan negara anggota NATO dengan teknologi canggih milik kami. IAI ELTA terus berusaha mencapai terobosan besar dalam kemampuan pesawat misi khusus karena investasi berkelanjutan dalam teknologi radar AESA yang digabungkan dengan algoritma Artificial Intelligence (AI). Komitmen kami terus menyediakan teknologi tinggi kepada pelanggan kami dengan kemampuan deteksi dan klasifikasi yang canggih memungkinkan pelanggan dapat dengan sukses menjalankan misi militer yang paling sulit sekalipun. Sahutnya.

Platform yang ditawarkan oleh perusahaan BUMN IAI meliptu 2 kategori :  

Yaitu apakah memilih : pesawat Gulfstream ( Amerika Serikat ) atau pesawat Embraer ( Brazil ). 

Pilihan instalansi yang ditawarkan ada 2. 

Yaitu apakah di samping kiri badan pesawat atau di atas pesawat menggunakan tiang penyangga. 

Pelanggan Uni Eropa memilih platform pesawat Gulfstream G550 dengan instalansi radar di kiri kanan pesawat. 

Tentang Gulfstream :

Pertama kali di mulai pada tahun 1944. 

Awalnya merupakan pesawat angkut kecil untuk dipergunakan bagi kalangan sipil.

Diciptakan pertama kali oleh seorang ilmuwan kedirgantaraan asal Amerika Serikat bernama Ted r Smith.

Pada beberapa dekade tahun berikutnya setelah berbagai macam perkembangan terhadap perubahan manajemen dan teknologi. 

Perusahaan pesawat miliknya di akuisisi oleh Gulfstream milik induk General Dynamics (GD.com). 

Pesawat gulfstream ketika sekali isi bahan bakar, mampu menjangkau jarak hingga 12.500 km dengan kecepatan terbang 941 km / jam. 

Tentang AEW&C Israel :

Teknologi radar peringatan dini atau dapat juga disebut EITAM adalah sebuah solusi peringatan dini, kontrol udara, komunikasi, mengkoordinasikan komando perintah peperangan, pengawasan intelijen, IFF, deteksi sinyal elektronik, dan meningkatkan kesadaran situasional menjadi lebih baik. 

Sistem mampu mendeteksi keberadaan semua musuh di darat, laut dan udara dari jarak 450 km melalui cakupan 360 derajat 

Target deteksi musuh meliputi : 

Menemukan keberadaan tank, pesawat tempur, pesawat drone, helikopter, mobil lapis baja, truck peluncur rudal, kapal selam, dan kapal perang.  

Alih alih menggunakan rotodome yang berat, boros dan mahal seperti pesaing dari pesawat AWACS milik Amerika Serikat. 

Radar buatan Israel terdiri dari susunan modul T/R yang memungkinkan dikendalikan secara elektronik terhubung ke AI dan machine learning dalam melakukan teknik efesiensi. Akibatnya segala sesuatu dipangkas menjadi lebih hemat & lebih kecil namun memiliki kemampuan besar.  

1.000 target musuh dapat di deteksi secara bersamaan dalam waktu 2 detik. 

Termasuk mendeteksi keberadaan tembakan rudal musuh saat melakukan penyerangan. 

Paket peralatan ini terdiri dari satu antena S-band di hidung dan ekor pesawat. Terdiri pula dari 2 paket radar active electronically scanned array (AESA) samping kiri kanan dan terdapat sensor tambahan lain yang di instal pada tubuh pesawat. 

Rangkaian manajemen pertempuran dapat saling dihubungkan melalui datalink ke gedung pusat komando lainnya yang berada jauh berkilo kilometer di darat atau menghubungkan ke aset militer lainnya seperti pesawat tempur, kapal perang, tank, drone dan lain lain agar dapat melakukan tindakan penyerangan ke musuh. 

Harga total keseluruhan paket penuh untuk pembelian pesawat G550 + radar Israel ini berkisar diantara $ 425.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 6,3 triliun rupiah ( setara Rp 6.300 triliun rupiah ). 

Harga gabungan memang tetaplah mahal.

Namun menjadi aset strategis yang penting bagi sebuah negara untuk di miliki. 

Foto : Tampilan EITAM yang di beli Amerika Serikat dari Israel

Pembeli teknologi sebelumnya meliputi : 

Singapura, Amerika Serikat dan Uni Eropa ( yaitu negara Italia ).

Di masa depan, perusahaan BUMN IAI Israel sedang mencoba mencari cara bagaimana meningkatkan Amerika Serikat sebagai pembeli potensial teknologi radar terbang ini untuk menggantikan semua jajaran pesawat AWACS yang sudah tua dan usang. Seperti ( E-3 Sentry, E-2 Hawkeye & Boeing E-767 ) di armada militer United States Air Forces. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.