Lompat ke konten Lompat ke footer

Pendeta Patris smith : Bahasa roh adalah bahasa daerah ( 2022 )

Bahasa roh telah menjadi pertentangan dan perdebatan bagi banyak aliran gereja dari Kristen Prostestan yang kemudian melahirkan ada banyak cabang denominasi. Ini menandakan perpecahan antara Kristen Protestan. 

Beberapa pihak menyatakan bahwa bahasa roh di abad modern ini telah berakhir. Sedangkan pihak lain mengatakan sebaliknya, bahkan kewajiban pelaksanaan bahasa roh telah tertuang sejak lama dalam poin pengakuan iman mereka.

Pendeta Patris Smith dari gereja aliran Calvin Reformed di Manado, Sulawesi Utara. 

Pendeta Patris memiliki pendapat dan tafsiran berbeda. Menurut beliau, ini bukan untuk menyerang pribadi atau golongan denominasi agama Kristen Protestan lainnya, ini semata mata sebagai praktek pelayanan pembelaan iman secara argumentatif dan apologetika. 

Mencerahkan, mengklarifikasi dan memberi wawasan dari sudut pandang lain dari tafsiran denominasi Kristen Protestan Calvins Reformed.

Video Youtube bapak pendeta Patris smith di upload pada tahun 2022. 

Pendeta Patris smith menanggapi perbedaan pendapat tentang bahasa roh yang disampaikan oleh channel Youtube Suara Injil. 

Bagi teman teman yang belum tahu. 

Suara Injil merupakan channel Youtube Kristen yang dimiliki oleh founder bapak pendeta Billy tambahani dari denominasi Pentakosta Kharismatik. 

Pendeta Billy tambahani tak berada di Indonesia, melainkan tinggal menetap di Uni Eropa, tepatnya di negara Ceko. Beliau menjadi seorang gembala di gereja bethel praha.

Sebelum adanya kehadiran Youtube. Banyak umat kristen membeli buku renungan yang dijual di berbagai macam toko kristen. 

Namun, semenjak channel Suara Injil berdiri. Orang orang kristen kini beralih atau memperoleh renungan harian secara gratis tanpa biaya ( Rp 0 ). 

Pendeta Billy tambahani memiliki banyak channel Youtube. 

Antara lain : 

Alkitab menjawab, Renungan malam, Rumah doa, Kata hikmat dan masih banyak lagi. 

Dari kesekian banyak channel yang dimiliki oleh bapak pendeta Billy. 

Channel Suara injil memiliki jumlah subscriber sebanyak 625.000 ribu orang dengan tiap 1 hari upload video saja mampu menjangkau 50.000 views. 

Ini merupakan angka yang begitu besar.  

Salah satu dari beberapa poin pengakuan iman dari aliran denominasi pentakosta kharismatik menyatakan bahwa Baptisan Roh Kudus adalah karunia Tuhan untuk semua orang yang telah disucikan hatinya, tanda awal baptisan Roh Kudus adalah berkata kata dengan bahasa roh sebagaimana diilhamkan oleh Alkitab dan Roh Kudus. Menurut keyakinan Gereja GBI.  

Pendeta Patris smith : Bahasa roh adalah bahasa daerah ( 2022 )

Menurut pendeta Patris smith : 

Ya, bahasa lidah terjemahan yang lebih tepat. Bahasa yang orang itu fasih lidahnya bicara. Apa lagi kalau bukan bahasa daerahnya masing masing. Ini relevan dengan Kisah Para Rasul 2. 

Berikut cuplikan dari pendeta Patris smith dalam menanggapi bahasa roh.

Memang seluruh pengertian di video itu salah dalam pengertian tentang bahasa roh, admin suara injil hanya memahami bahwa bahasa roh sebagai bahasa roh, roh huruf kecil, bukan bahasa lidah. Lidah itu bukan bicara roh ya, lidah itu bicara bagian tubuh ya.

Saya lihat juga admin dengan serampangan mengkontekskan bahasa roh di Korintus 14 dengan peperangan roh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahasa roh yang dimaksudkan oleh admin adalah bahasa roh yang tidak sesuai dengan penafsiran yang sebenarnya.

Dalam konteks 1 Korintus 14 atau lebih mengarah ke bahasa roh dalam aliran tertentu yang bahkan mengucapkannya sendiri tidak mengerti. Nah berikut tafsiran yang saya sampaikan ini merupakan tafsiran yang sebenarnya sudah umum dipakai dalam tradisi reformasi khususnya memahami hal yang sama dalam menafsir. Pertama Korintus 14 itu.

Nah, sebelumnya dalam kita menafsir bagian ini kita harus memahami konteks Korintus sebagai kota pelabuhan dan pertemuan perdagangan dari banyak suku bangsa.

Itu membuat orang dari berbagai suku dan bangsa itu bertemu disana, meskipun Korintus sendiri memiliki bahasa umum yaitu bahasa Yunani klasik ya. Karena kita tahu bahwa Korintus adalah bagian dari daerah yang sudah menggunakan bahasa Yunani.

Dan mayoritas itu adalah orang Yunani dan juga kaum Hellenic. Hellenic ini adalah sekelompok orang Yahudi yang lebih membaca kitab suci terjemahan sekuelgita daripada dalam kitab dalam bahasa Ibrani. Dan lebih berbicara bahasa Yunani daripada bahasa daerah mereka.

Jadi, harus diingat kota Korintus adalah kota banyak bahasa tapi memegang bahasa daerah yang seperti bahasa Yunani. Juga disana berkembang bahasa Yunani dari kaum Hellenic. Ada Yunani klasik, ada Yunani Hellenic. Itu yang tadi orang orang membaca kitab suci. 

Kita masuk dalam tafsiran menyeluruh yang akan membantah renungan Suara Injil yang yang pasti adalah intisari tertentu dari tafsiran atau pengertian admin dari Suara Injil tentang bahasa roh dalam pertama Korintus 14 itu. 

Kata rahasia disini, yaitu yang tidak dimengerti oleh manusia. Sehingga hanya Allah yang mengerti. Artinya ada pengertian dari si orang yang berbahasa roh atau lebih dapat diterjemahkan berbahasa lidah yang pengertiannya tidak dimengerti oleh manusia dalam arti orang lain, selain orang yang mengucapkannya, dirinya sendiri dengan Allah yang mengenal.

Jadi ini yang harus kita sadari bahwa bahasa roh atau bahasa lidah adalah bahasa manusia yang berbicara sesuatu yang tidak dimengerti oleh orang lain, tetapi hanya dimengerti oleh dirinya sendiri dan tentu oleh Tuhan karena Tuhan mengerti segala bahasa. 

Sehingga dinyatakan bahwa orang yang berbahasa lidah ini. Ini tidak berbicara kepada manusia, tetapi kepada Allah. Jadi, begini saudara saudara. Di Korintus itu berkumpul orang orang dari berbagai bahasa.

Ada Latin, ada Yunani klasik, ada Yunani Hellenic, ada Arabic, ada Ibrani, ada Ethiophia, bahkan mungkin ada Arab, Mesir dan sebagainya. Dalam umat Kristen di Korintus itu berkumpul orang dengan berbagai bahasa.

Dan dalam pertemuan ada yang orang mulai memuji Tuhan atau yang mungkin mengatakan hal hal tentang Tuhan dengan bahasa daerah asalnya sendiri. Inilah mengapa Paulus katakan di ayat 4 bahwa orang yang berbicara dengan bahasa lidah atau bahasa roh atau bahasa dari tempatnya sendiri. Itu hanya berguna bagi dirinya sendiri karena orang lain tidak mengerti. 

Saudara kita harus perhatikan kata bahasa roh disini. Kata rohnya menggunakan huruf kecil, Yunaninya pakai glosalia atau lidah. Dan ketika penekanan oleh roh disini dia menggunakan R besar. Ini maksud Paulus sinkron bahwa orang yang memuji Allah atau bernubuat demi nama Allah meskipun dengan bahasanya sendiri. Itu tetap oleh dorongan roh kudus. Perhatikan R besar. 

Dalam ayat 3, Paulus berkata orang yang bernuat berkata kata kepada manusia. Itu karena kata nubuat dalam ayat ini menggunakan kata yang berarti mengatakan pesan sesuatu kepada umat. Itu nubuat. 

Karena nubuat selalu berhubungan dengan kepentingan umat. Kepentingan menyeluruh. Dengan kata lain, maksud Paulus di ayat 3 adalah bahwa siapa yang menggunakan kata kata yang dapat dimengerti semua orang. Itu yang membangun, menghibur dan sebagainya itu nubuat. 

Sehingga di ulanglah permainan kata dalam ayat 4. Bahasa lidah merujuk kepada seseorang yang berbicara atau mengatakan dengan hal hal bahasa dari daerah asalnya sendiri. 

Nubuat dalam merujuk ke seseorang yang berbicara atau mengatakan hal hal dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh semua orang. Tentu pada masa itu, bahasa yang umum dipakai pada waktu itu adalah bahasa Yunani. 

Namun, Paulus tidak melarang mereka yang mau memuji muji Allah atau berbicara atas nama Allah dengan menggunakan bahasa asal daerah mereka. Hanya saja, Paulus sarankan dalam ayat 5 supaya mereka menggunakan kata yang dimengerti agar jemaat dapat dibangun. 

Dalam ayat 6. Paulus mengatakan kalau Paulus datang dengan menggunakan bahasa dari daerahnya maka apa gunanya. Paulus bilang dalam ayat 3 dan 8. Kalau itu bagaikan alat alat yang bergemirincing tak berarti dan tak bermakna bagi banyak orang.

Ayat 10 dan 11. Lebih membenarkan tafsiran ini bahwa bahasa roh itu adalah bahasa asing. Paulus bilang bahwa semua bahasa itu punya arti. Tapi jika Paulus tidak mengerti. Maka antara Paulus dan orang orang yang berbahasa yang Paulus tidak mengerti itu. Meskipun bahasa itu bermakna, maka mereka menjadi orang yang asing. Orang asing dalam hal ini artinya adalah orang yang tidak saling memahami satu dengan lainnya dalam bahasanya.

Jadi, Paulus hendak mengatakan bahwa memang semua bahasa itu memiliki arti. Ada ribuan bahasa, tapi kalau Paulus tidak mengerti. Maka itu bagi Paulus dan semua orang yang tidak mengerti, maka bahasa itu menjadi tidak berarti, tidak bermakna.

Bukan bagi orang yang punya bahasa itu, tapi tidak berarti bagi orang yang bukan berbahasa bahasa tersebut. Ayat 13 lebih memperkuat tafsiran ini bahwa orang yang berbahasa asing, harus berdoa supaya dikarunikan kepadanya kemampuan untuk menafsirkan. Dalam kata lain, itu menjelaskan dan menyederhanakan atau menterjemahkan sehingga semua orang dapat mengerti. 

Nah, kalau dalam ayat 14 ini. Sering orang mau menyalahi tafsiran ini. Tapi yang banyak orang lupa bahwa ayat 14 ini sangat cocok dengan tafsiran ini karena Paulus hendak memberitahukan suatu pengertian tentang keindahan berdoa dengan bahasa ibu atau bahasa daerah kita masing masing kalau kita berdoa kepada Tuhan.

Kalau kita berdoa dengan bahasa asal kita. Dan dengan demikian, doa kita menjadi doa yang tidak begitu rumit kita pikirkan dan doa kita itu menjadi tulus di hadapan Tuhan.

Beda kalau saya orang Manado kawan kawan ya, mau berdoa dengan Tuhan. Tapi saya berusaha berdoa dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maka saya akan cenderung berpikir kata kata dengan bahasa Indonesia yang paling benar tentang apa yang hendak saya gunakan dalam menyampaikan isi hati yang tersirat dalam bahasa asli saya yaitu bahasa Manado. 

Kerumitan berdoa dengan bahasa yang bukan bahasa daerah akhirnya membuat orang berdoa dengan lebih banyak rasio atau pikirannya untuk memikirkan kata demi kata daripada nuraninya yang murni di hadapan Tuhan. Rohnya dalam bahasa ini, dia mau berdoa dengan bahasa yang sebenarnya bukan bahasa daerahnya. 

Karena kalau bukan berdoa dengan bahasa Indonesia. Kalau kita ngga fasik bahasa Indonesia kan rumit. Nah, berhubungan dengan Paulus yang adalah pemberita injil kepada orang yang buka sebahasa dengan dia. 

Apa yang harus Paulus lakukan. Paulus harus berusaha menggunakan keduanya.

Paulus secara pribadi harus berdoa dengan bahasa aslinya. Tetapi juga kemudian doanya itu harus mampu dia pikirkan dengan rasionalnya ke bahasa lain yaitu bahasa Yunani. Sehingga orang yang membaca doa doanya dalam surat suratnya itu memahami apa yang dia doakan. 

Ayat 16 dan 17 mengkonfirmasi itu. Bahwa Paulus apa gunanya kalau hanya bersyukur dengan bahasanya sendiri tapi semua orang yang mendengar tidak memahami bahasanya. Paulus mengatakan bahwa dia dalam berbahasa asing atau bahasa asal. Dia lebih daripada mereka semua.

Kenapa demikian. Karena sekalipun Paulus berbahasa aram. Sebagai bahasa daerahnya tapi Tarsus juga daerah Yunani yang mana Paulus juga mengerti bahasa Yunani. Paulus juga mengerti bahasa Roma.

Karena Tarsus dalam masa Paulus itu ada dalam kekuasaan kekaisaran Roma. Jadi besar kemungkinan juga Paulus bisa berbahasa Roma dan Latin. 

Nah, ayat 19. Paulus katakan dalam pertemuan jemaat. Lebih baik Paulus menggunakan kata yang simpel yang dapat dimengerti semua orang. Yaitu bahasa Yunani daripada menggunakan semua penggunaan bahasa tetapi tidak ada yang mengerti. 

Puncak kebenaran dalam tafsiran ini adalah dalam ayat 20 dan 21.

Dimana Paulus menegur mereka bahwa jangan mereka sama seperti anak kecil yang mau menyombongkan identitas daerah mereka masing masing dengan membawa bahasa mereka masing masing. 

Paulus menindaklanjuti ayat 8 sampai 11, 12. Bahwa Tuhan sudah menggunakan bahasa asing berbicara kepada umatnya. Tetapi umatnya tidak mengerti. Makanya Paulus bilang ayat 22 bahwa bahasa asing atau bahasa yang tidak dimengerti bagi banyak orang. Itu menjadi bukti untuk orang orang yang belum beriman yang menggunakan bahasa itu.

Misalnya orang Jawa yang sudah Kristen. Ia menjadi tanda bagi orang Jawa yang tidak beriman lainnya atau untuk orang orang Jawa yang belum kristen yang lain. Sedangkan nubuat atau kata kata untuk membangun umat yang dimengerti secara di jemaat Korintus itu akan berguna bagi jemaat.

Kalau bahasa asing di dalam jemaat itu tak ada gunanya. Kecuali orang yang berbahasa asing itu pulang ke daerah asalnya yang mana banyak orang yang belum Kristen. Orang yang berbahasa asing itu bisa menjadi tanda keselamatan yang sudah tersedia bagi orang orang yang belum beriman dari daerah asal orang itu.

Bahaya kalau orang yang tak beriman masuk ke dalam jemaat dan semua jemaat menggunakan bahasa asing. Itu terdengar sangat kacau dan orang menyangka semua orang di dalam jemaat itu gila. Itu yang Paulus kwatirkan dalam ayat yang ke 23. 

Ayat 24 Paulus berikan gambaran sebaliknya, kalau semua orang bernubuat atau bergerak memuji Allah dengan bahasa yang dimengerti, umum atau dalam konteks Korintus yaitu bahasa Yunani. Maka orang baru yang tidak beriman yang masuk itu akan segera memahami dan melihat keteraturan yang ada.

Dia akan mendengar dan memiliki sesuatu yang semua orang sudah miliki. Karena semua memiliki bahasa yang sama. 

Dikatakan dalam ayat 25. Segala rahasia yang terkandung di dalam artinya akan menjadi nyata. Sehingga ia akan menyembah Allah dan mengaku sungguh Allah ada di tengah tengah kamu.

Jadi saudara saudara. 

Itulah tafsiran yang benar dan jelas dan tegas tentang bahasa roh.

Bahasa roh bukan bahasa sikarabaraba yang sering kali orang yang mengucapkannya itu. Itu pun ngga mengerti. 

Dalam konteks Korintus jelas bahwa orang yang berbahasa roh atau bahasa lidah atau bahasa asing ini. Itu berbicara kepada Allah dan mengerti sendiri bahasanya.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.