Lompat ke konten Lompat ke footer

Ekspos kelemahan teknologi militer Rusia berdasarkan catatan sejarah melawan NAZI dan 200 hari perang di Ukraina ( 2022 )

Sebelum bernama Rusia. Asal usul mula disebut Uni Soviet.

Pada catatan sejarah perang dunia ke II. Uni Soviet pernah bertarung melawan NAZI (Jerman saat ini). 

Kementerian pertahanan Rusia mengklaim bahwa jumlah korban berperang melawan NAZI di era tahun 40, mencapai 26.600.000 juta orang. Itu data gabungan antara sipil dan militer. 

Jika pihak tentara Soviet yang didata dibunuh langsung oleh operasi misi tentara NAZI melalui cara penembakan, penggunaan gas beracun dan pembomam maka berjumlah 17.400.000 juta orang. Menurut data arsip sejarah dari Mikhail meltyukhow. 

Sekarang, mari kita melihat data yang disampaikan oleh pihak CIA Amerika Serikat selama 200 hari peperangan antara Rusia VS Ukraina.

William burns, kepala intelijen CIA Amerika Serikat mengklaim bahwa sebanyak 15.000 ribu tentara Rusia tewas di medan perang.

Tambahan lain meliputi : 137 pesawat tempur dan helikopter hancur disengol rudal stinger, sebanyak kurang lebih 1.300 tank hancur disengat rudal Javelin,

Kurang lebih 4.000 truck militer & mobil lapis baja hancur. ( Data per 1 September 2022 ). 

William burns mengatakan : 

Perkiraan intelijen AS sekitar 15.000 ribu tewas dan tiga kali lipat terluka. Jadi, kerugian cukup signifikan. Sahutnya. 

Namun, database military balance mengklaim bahwa Rusia masih memiliki sekitar 10.200 tank. 

Ekspos kelemahan teknologi militer Rusia berdasarkan catatan sejarah melawan NAZI dan 200 hari perang di Ukraina ( 2022 )

Rusia merupakan produsen persenjataan terbesar peringkat #2 di dunia setelah Amerika Serikat. 

Di Rusia, perusahaan Rostec melalui 700 anak perusahaan miliknya menjadi pengendali utama dan satu satunya industri senjata di negeri beruang merah, dimana saham mayoritas dimiliki oleh pemerintah Rusia yang dipimpin oleh presiden Vladimir Putin. 

Rusia menciptakan berbagai macam alat alustista canggih, meliputi tank armata, pesawat tempur siluman checkmat Su-75, pesawat sukhoi Su-35, sistem pertahanan udara S-300, S-400, pantshir, dan banyak lagi. 

Tetapi mengapa dari segi korban jiwa melalui catatan sejarah melawan NAZI dan peperangan modern masa kini, Rusia selalu mendapatkan kematian tentara cukup besar. 

200 hari perang melawan Ukraina (Termasuk melawan kiriman gabungan tentara asing dari negara AS dan NATO di medan laga perang Ukraina). 

Rusia menderita angka kematian hingga mencapai 15.000 tentara. Artinya, kira kira sekitar 10% tentara beruang merah yang dikirim ke Ukraina telah meninggal dunia,  padahal itu hanya dalam kurun waktu 200 hari berperang saja.

Itu menandakan bahwa angkatan udara Rusia seperti helikopter, pesawat tempur, pesawat pembom Tupolev dan pesawat drone memiliki kelemahan serius, sehingga tak dapat melindungi angkatan darat yang bertugas.

Angkatan laut di Rusia, juga nampak tak memiliki peranan yang bermanfaat secara signifikan. Padahal, Rostec telah berinvestasi dengan modal besar untuk membangun kapal selam dan kapal perang dengan uang yang banyak.

Perang di Ukraina menunjjukkan bahwa senjata milik Rusia seperti seluruh jajaran pesawat tempur, helikopter, kapal selam dan kapal perang tak berguna. 

Jikapun bertugas, misalkan. Kapal perang meluncurkan rudal jarak jauh kalibr atau pesawat tempur Su-35 beraksi. Itu tak berlangsung lama, hanya beberapa jam saja, sekali kali saja, lalu kembali ke pangkalan. 

Bahkan, pesawat tempur tanpa awak drone kelas MALE seperti orion. Nampak tak berguna, karena jarang digunakan. 

Pertanyaannya, mengapa senjata canggih mahal ini harus dibangun dan diproduksi. Jika tahu itu tak berguna di medan pertempuran melawan Ukraina.

Angkatan darat Rusia paling sibuk. 

Jadi model senjata apa yang paling sibuk digunakan oleh tentara Rusia. 

Jawabnya tentu saja adalah tank, truck sistem pertahanan udara seperti S-300, S-400, artileri, buk, truck militer seperti pantshir, mobil lapis baja dan truck peluncur rudal. Itu adalah daftar deretan senjata paling sibuk. 

Alustista ini disebar menjadi unit unit kecil untuk melawan Ukraina dan tentara gabungan NATO non-resmi yang memerangi Rusia. 

Pesawat tempur drone kecil dari jenis Orlan yang mampu terbang hingga jarak 500 km. Turut ikut memainkan peranan vital dalam hal penargetan posisi, deteksi dan klasifikasi yang kemudian dikirim ke unit artileri dan peluncur rudal. 

Strategi perang yang dijalankan dan berfungsi untuk Rusia menunjjukkan kelemahan angkatan udara dan angkatan laut Rusia telah terekspos. 

Rusia lemah di bidang pesawat tempur, helikopter, kapal selam, kapal perang dan pesawat drone.

Imbas dari hal ini menjadi penyebab utama mengapa 15.000 tentara Rusia meninggal dunia hanya dalam waktu 200 hari. 

Bagaimana ini dapat membentuk masa depan industri persenjataan Rusia. 

Ada sisi kelemahan, tentu ada sisi kekuatan. 

Jika Rusia mulai memahami kelemahan yang ada. 

Maka, Rusia cepat atau lambat segera mulai menghentikan jajaran produksi dan menutup, menghapus semua produksi senjata tak berguna itu. Kemudian mulai fokus memperkuat, mengembangkan dan memperbanyak sektor senjata di darat dengan cara mengalihkan segenap modal investasi untuk memproduksi kekuatan darat. Seperti tank, drone orlan, mobil lapis baja, drone kamikaze zala, sistem radar, artileri, peluncur rudal dan truck sistem pertahanan udara.

Hasil akhirnya, kelak Rusia tak memiliki satupun jajaran (0) pesawat tempur, kapal selam, helikopter tempur, kapal induk, pesawat pembom dan pesawat robot tanpa awak drone dari kategori MALE. 

Fokus utama Rostec dialihkan kepada pembangunan angkatan darat secara maksimal dan mengandalkan keberanian jumlah pasukan bernyawa yang berani mati di garis depan. 

Itu merupakan taruhan realistis bagi Rusia untuk melawan hedegomi Amerika Serikat dan NATO. 

Walaupun semua itu turut di bayar oleh pemerintah Rusia dengan mempertaruhkan jumlah korban jiwa dari tentara manusia berjiwa patriotisme yang besar. Seperti yang diutarakan oleh presiden Vladimir Putin dalam pidatonya. 

Vladimir Putin mengatakan : 

Menjadi seorang patriot adalah esensi dari sifat dan karakter orang orang Rusia. Sahutnya. 

Jadi, strategi perang Rusia secara terus menerus melibatkan tank, artileri, drone kecil pengintai, sistem pertahanan, truck peluncur rudal, mobil lapis baja, dan mobilisasi jumlah pasukan manusia dalam skala besar guna memenangkan pertempuran adalah harga yang harus di bayar oleh pemerintah Rusia.  

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.