Lompat ke konten Lompat ke footer

Perang Rusia VS Ukraina sebabkan peningkatan double 2x pembangunan pemukiman rusun, apartemen dan kos kosan oleh pemerintah Israel, berbondong bondong orang orang Yahudi Zionis mudik pulang kampung sehingga menyebabkan ketegangan wilayah dengan Palestina terus menerus di gerogoti ( 2022 )

Perang Ukraina VS Rusia yang dilancarkan atas mandat presiden Vladimir Putin dalam misi melemahkan NAZI pada tanggal 24 Februari 2022 telah menyebabkan orang orang Yahudi Zionis di kedua negara tersebut memilih untuk secepatnya pulang kampung ke halamannya di Israel.

Jumlah orang orang Yahudi Zionis di Ukraina mencapai di angka populasi 43.000 ribu orang. Tetapi sebagian dari antara mereka, terutama laki laki di tahan oleh tentara Ukraina agar tak meninggalkan negara dengan maksud bertujuan membantu mengusir tentara Rusia. 

Sedangkan di negara Rusia. Jumlah orang orang Yahudi Zionis di negara beruang merah mencapai populasi di angka kurang lebih 150.000 ribu orang. 

Pemerintah Zionis Israel telah mempersiapkan pembayaran tiket pesawat terbang dan dana dalam jumlah besar untuk membantu kepulangan semua orang orang Yahudi Zionis tanpa tersisa. Tetapi itu semua tak dapat sekejap mata, butuh proses waktu yang lumayan panjang hingga bertahun tahun lamanya. 

Penghalang utamanya yaitu belum tersedia tempat tinggal hunian untuk menampung seperti rusun, apartemen dan kos kosan. Faktor pendukung lainnya seperti jalan raya, jembatan, sistem irigasi, supermarket, perternakan, ladang pertanian untuk menopang kebutuhan mereka belum tersedia memadai. Hal ini dikarenakan selama bertahun tahun sebelumnya proses pengerjaan pembangunan pemukiman juga belum selesai. 

Pada tahun 2021 saja, pemerintah Israel bekerjasama dengan developer swasta harus bekerja keras membangun pemukiman rusun, apartemen dan kos kosan untuk dapat menyerap 60.000 pendatang Zionis baru yang berasal dari Amerika Serikat, Uni Eropa, United Kingdom (Inggris), Brazil, Africa Selatan, Ethiopia, Meksiko, Kanada, Australia, Selandia Baru, Paraguay, dll. Meningkat sekitar 128% selama 2021. 

Dampak langsung dari perang Ukraina VS Rusia. Menyebabkan terjadinya penumpukan antrian tiket pulang kampung ke Israel. Sehingga proses pemulangan menjadi double 2x. Itu menyebabkan warga Zionis dari Ukraina dan Rusia diprioritaskan lebih dulu, sisanya dari antrian pemulangan orang orang Yahudi Zionis dari negara lain di tunda keberangkatannya, sambil menunggu pemukiman baru selesai dibangun.

Badan Yahudi Israel dalam pengumuman darurat di kementerian Aliyah dan integrasi merinci pada pertengahan tahun 2022. Sebanyak 50.000 orang Yahudi Zionis dari Rusia dan Ukraina dikedepankan untuk pemercepatan menuju ke kampung halaman. 

Pendanaan uang sebesar 90 juta shekel atau setara $ 25 juta dolar ( kira kira sebesar Rp 375 miliar rupiah ). Digunakan untuk membiayai semua keperluaan perjalanan pulang kampung bagi gelombang pertama kepada sebanyak 6.000 orang, biaya transportasi pesawat terbang dan biaya lain lainnya ditanggung sepenuhnya 100% oleh pemerintah Zionis Israel. 

Perang Rusia VS Ukraina sebabkan peningkatan double 2x pembangunan pemukiman rusun, apartemen dan kos kosan oleh pemerintah Israel, berbondong bondong orang orang Yahudi Zionis mudik pulang kampung sehingga menyebabkan ketegangan wilayah dengan Palestina terus menerus di gerogoti ( 2022 ) 

Untuk mengimbangi laju kedatangan orang orang Yahudi Zionis dari Ukraina, Rusia dan negara lainnya.

Izin konstruksi rusun, apartemen dan kos kosan telah ditingkatkan demi menampung semakin banyak keluarga yang melakukan aliyah atau pulang kampung. 

Pada tahun 2022. Pemerintah Israel telah menerbitkan perizinan pembangunan 81.000 unit bangunan. 

Itu menandakan rekor Israel dalam pembangunan pemukiman dalam jumlah yang lebih banyak di abad modern. 

Doron almog mengatakan : 

Aliyah express khusus untuk pendatang Yahudi baru dari Rusia yang memungkinkan mereka untuk naik pesawat menuju ke Israel dengan telah menyelesaikan semua dokumen yang diperlukan, selama mereka dapat memberikan bukti asli bahwa memenuhi persyaratan untuk berada di bawah hukum kepulangan. Sahutnya. 

Menurut hukum pemerintah Zionis Israel. 

Setiap individu atau orang orang yang berhak mendapatkan tiket aliyah di bawah hukum kepulangan. Harus menjalani tes darah memastikan mereka memiliki keturunan Yahudi dan harus beragama Yahudi. Entah itu berasal dari genetik ayah, ibu, nenek atau kakek. 

Orang Yahudi Ultra Ortodoks (Haredi) di tolak untuk masuk ke Israel. 

Orang Yahudi tapi beragama non-Yahudi sekalipun bergenetik darah Yahudi tetap di tolak untuk masuk ke Israel. 

Israel memiliki alat tes darah untuk menunjjukkan keabsahan darah atau genetik DNA.

Ketegangan dengan wilayah otoritas Palestina.

Merebaknya pembangunan pemukiman di Israel yang meliputi peningkatan rumah, rusun, apartemen, kos kosan dan infrastruktur penunjang lainnya. Itu artinya bersitegang dengan Palestina. Karena beberapa wilayah, terutama di tepi barat ( west bank ) turut menjadi bagian dari pembangunan yang diberlakukan oleh pemerintah Zionis Israel mengingat luas wilayah yang sempit, sehingga mau tak mau melebarkan sayapnya mencaplok sedikit demi sedikit wilayah Palestina di dekat perbatasan.

Perlahan demi perlahan setiap kedatangan orang orang Yahudi Zionis baru terus menerus mempersempit wilayah Palestina hingga mengecil dari hari ke hari dengan cara mencaploknya. Tak ada solusi untuk menampung jumlah kepadatan penduduk Israel yang terus meningkat. Kecuali terus mencaplok wilayah di tepi barat. 

Dampak buruk dapat meningkatkan ketegangan parah dikemudian hari, di mana ini mampu memicu kemarahan extrem pada warga orang orang Palestina dalam aksi pembunuhan brutal menggunakan senjata seperti pisau dapur, kapak, cangkul, batu tajam, parang, golok, dan pistol rakitan. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.