Lompat ke konten Lompat ke footer

Bagaimana keputusan Israel terhadap tank eitan dan namer, 2 merk berbeda dalam 1 operasional yang sama dapat memberatkan kinerja infrastruktur manufaktur pabrik senjata ( 2023 )

Eitan dan namer adalah tank buatan Israel yang difungsi tugas sebagai pembawa pasukan dan menjadi lapisan baris kedua di belakang tank MBT merkava.

Tank namer, telah diciptakan pertama kali sejak tahun 1990. Sedangkan tank Eitan tergolong masih fresh dan baru melayani dinas ketentaraan IDF Israel sejak tahun 2022, walaupun itu belum diproduksi massal. Kira kira saat artikel ini ditulis, sebatas antara 5 unit. 

Bandingkan dengan keberadaan tank Namer yang sudah berdinas di Israel mencapai 120 unit. 

Bagaimana keputusan Israel terhadap tank eitan dan namer, 2 merk berbeda dalam 1 operasional yang sama dapat memberatkan kinerja infrastruktur manufaktur pabrik senjata ( 2022 ).

Secara garis besar, fungsi kedua tank adalah sama. 

Yaitu membawa pasukan, amunisi dan logistik lainnya. Sekaligus menjadi pendukung di belakang tank merkava.

Tank ini ( baik itu Namer maupun Eitan ) dapat diperlengkapi dengan turret samson 30 mm yang mampu menembak peluru meriam hingga sejauh 2,5 km, tersedia peluncur rudal spike dan senapan mesin RCWS yang mampu melontarkan amunisi hingga sejauh 1 km.

Sebagai bekal pertahanan diri menghadapi serangan rudal musuh. 

Kedua tank dilengkapi teknologi APS Iron fist dan APS trophy.


Tank Eitan diciptakan dengan salah satu maksud untuk mengganti sepenuhnya atau seluruh tank lama buatan Amerika Serikat, M113 yang digunakan oleh tentara IDF Israel, agar tak tergantungan dengan produk US. 

M113 adalah tank roda rantai kendaraan lapis baja untuk angkut personel (APC). Pemerintah Zionis Israel diketahui masih mengoperasikan M113 secara progressif mencapai 500 unit. Diharapkan pensiun seluruhnya tahun 2030 - 2035 untuk digantikan oleh tank Eitan buatan Israel. 

Foto : Tank M113

Guy paglin dari IDF Israel mengatakan :

Tank Eitan secara bertahap diintegrasikan ke dalam berbagai unit tempur IDF, penciptaan senjata ini memungkinkan kami untuk menggantikan teknologi lama yang kurang canggih, sehingga menjanjikan bahwa tentara Israel kami hanya dilengkapi dengan peralatan pertahanan terbaik dan tercanggih untuk semua skenario peperangan. Sahutnya. 

Perbedaan mencolok antara tank Namer dan Eitan terletak pada berat bobot, harga, roda dan segi laju kecepatannya. 

Eitan tak menggunakan roda rantai, melainkan 8 roda yang jauh lebih ringan. Secara keseluruhan, bobot eitan lebih ringan dibandingkan namer. Walhasil, eitan mampu melaju kencang hingga kecepatan 90 km per jam tanpa merusak jalan raya. Sedangkan, tank namer dapat merusak jalan raya. Oleh sebab itu dibutuhkan truck pengangkut khusus membawa tank namer apabila melintasi jalanan umum agar setiap jalan yang dilaluinya tak mengalami kerusakan.

Foto : Tank namer

1 unit tank Namer berharga sekitar Rp 62 miliar. 

Sedangkan 1 unit tank Eitan berharga sekitar Rp 31 miliar. 

Bobot tank namer sekitar 63 ton, sedangkan tank eitan sekitar 35 ton. 

Kurang tepat apabila menyebut Israel terlambat membangun tank Eitan, mengingat para musuhnya dibekali senjata rudal anti tank kornet yang notabene buatan dari perusahaan beruang merah Rusia. 

Ini dapat dipahami mengingat ancaman berbahaya dari rudal kornet mampu dengan mudah menjebol lapisan baja. Oleh sebab itu, tank Namer lebih awal dibangun oleh perusahaan senjata Israel, walaupun tank namer punya beberapa kelemahan, seperti jalannya yang lambat dan berat. Keunggulan dari tank namer terletak pada daya tahan lapis bajanya yang kuat dan tebal mampu menahan efek hantaman rudal kornet. 


Tank eitan hadir setelah mulai diperkenalkannya teknologi perisai Iron fist dan Trophy. Yaitu sejenis sistem dari gabungan kombinasi radar yang mampu mendeteksi arah lintasan rudal musuh, kemudian meluncurkan proyektil ke arah target tersebut dengan tepat untuk diledakkan bertabrakan bersama sama sebelum mengenai lapis baja. 

Dengan teknik ini, tank Eitan yang ringan dapat mempertahankan dirinya dari serangan rudal kornet musuh. Sehingga tank ukuran 35 ton dapat bertahan hidup dari hantaman kornet. 

Tetapi masalah baru kemudian muncul, dilemanya yaitu pada ongkos biaya dan bagaimana keputusan selanjutnya diambil, mengingat kedua tank antara Eitan dan Namer memiliki fungsi sama tetapi dengan 2 merk berbeda dapat memberatkan kinerja infrastruktur di dalam pabrik perusahaan tersebut dalam hal perawatan, pembuatan dan maintenance. 

Seharusnya perusahaan harus membuat 1 metode infrastruktur saja untuk mengefesiensikan semua kinerja tanpa memberatkan proses. Walaupun kedua tank ini sama sama menggunakan lambung tubuh dari Merkava sehingga mampu menekan beberapa persen dari pengeluaran biaya. Tapi tetap saja tak efesien jika memiliki 2 merk tank berbeda dengan fungsi yang sama.

Artinya, keputusan untuk menghentikan layanan dinas tank Namer harus mulai diperhitungkan. Sehingga pemerintah Israel dapat fokus ke tank Eitan. Tetapi itu sulit, mengingat tank namer juga memiliki keunggulan dari segi daya tahan yang kuat. 

Keputusan awal terlebih dahulu diambil, yaitu mengganti 500 unit tank M113 menjadi Eitan.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.