Lompat ke konten Lompat ke footer

Pertama di dunia : Peneliti Israel sukses sembuhkan tikus dari virus HIV/AIDS secara permanen dengan 1 kali suntikan obat & vaksin untuk melepaskan ketergantungan umat manusia dari antiretroviral ARV ( 2023 )

Melalui data UNAIDS. Terdapat sebanyak lebih dari 38.000.000 juta orang terinfeksi virus HIV di seluruh dunia.

Laporan tahun 2021 menyajikan sebanyak 650.000 ribu orang harus meninggal dunia atau merenggang nyawa karena penyakit terkait AIDS. Sedangkan di Indonesia, jumlah orang terinfeksi HIV atau ODHA mencapai 519.158 ribu orang. 

Infeksi virus HIV bukan seperti Covid yang mudah menyebar melalui batuk. 

HIV agak sulit menyebar. Itu karena penyebarannya hanya melalui sperma dan darah. Tetapi data menunjjukkan sebanyak 38.000.000 juta orang terinfeksi HIV.

Ada 3 cara umum bagaimana HIV menyebar. Yaitu :

1]. Melalui hubungan seksual

2]. Melalui suntikan donor darah yang terkontaminasi

3]. Melalui suntikan narkoba yang terkontaminasi. 

Virus HIV 99% menular paling banyak ditemukan karena aktivitas hubungan seksual dengan orang pembawa yang telah terinfeksi atau memiliki inang HIV pada cairan sperma atau cairan vagina. Tak peduli apakah seseorang menggunakan kondom atau tidak. Karena ukuran virus HIV lebih kecil dari pori pori kondom. 

HIV/AIDS merupakan gangguan kesehatan momok menakutkan bagi banyak orang. Saat ini belum ada obat yang mampu membasmi dan menyembuhkan seseorang dari HIV, kecuali pasien harus ketergantungan dengan mengkomsumsi antiretroviral ARV setiap hari seumur hidup agar dapat hidup normal seperti manusia pada umumnya.

Pertama di dunia : Peneliti Israel sukses sembuhkan tikus dari virus HIV/AIDS secara permanen dengan 1 kali suntikan obat & vaksin untuk melepaskan ketergantungan umat manusia dari antiretroviral ARV ( 2023 ).


Upaya untuk menemukan cara membasmi HIV sudah berlangsung selama berdekade dekade. 

Di mulai pada tahun 1984 namun sering gagal. 

Mosaico, Imbokodo dan Prepvacc merupakan 3 contoh produk gagal di masa kini dalam melawan HIV. 

Para peneliti dari TAU ( universitas Tel Aviv ) yang dipimpin oleh adi barzel. Tidak seperti pesaing dari para ahli lainnya. Tim ilmuwan TAU menawarkan cara, teknik dan strategi baru dalam proses pembuatan vaksin dan obat menggunakan terobosan teknologi pengeditan genetik CRISPR melalui 1 kali suntikan ke pasien.

Peneliti Israel menggunakan CRISPR atau dikenal juga sebagai teknik penyuntingan gen untuk merekayasa sel darah putih tipe B untuk mengaktifkan kekebalan yang diperkuat sehingga menghasilkan antibodi yang mampu membasmi virus HIV di dalam tubuh. 

Ujicoba pada tikus dan dari hasil laboratorium telah menunjjukkan keberhasilan dan sukses. 

Foto : Professor doktor Adi barzel dari Tel Aviv University ( TAU )

Professor doktor Adi barzel dari Israel mengatakan : 

Kami mengembangkan pengobatan inovatif yang dapat mengalahkan virus dengan satu kali suntikan membawa perbaikan luar biasa. Ketika sel B yang direkayasa bertemu dengan virus, maka mendorong mereka untuk membelah, jadi kami memanfaatkan penyebab penyakit itu sendiri untuk melawannya. Selanjutnya jika virus bermutasi maka sel B juga akan bermutasi untuk memeranginya, jadi kami telah sukses menciptakan obat pertama yang dapat berevolusi di tubuh dan mengalahkan virus ini dalam perlombaan senjata. Sahutnya. 

Virus HIV menyerang sel darah putih yang diketahui begitu penting untuk kesehatan dan kekebalan tubuh manusia sebagai pertahanan alami terhadap berbagai macam infeksi serius, entah itu dari hewan bakteri dan virus yang lebih kecil ukurannya.

Teknik yang dilakukan oleh peneliti Israel menginjeksi sel darah putih tipe B yang direkayasa menggunakan CRISPR secara genetik ke dalam tubuh kemudian mengkatalisasi sistem kekebalan untuk mengeluarkan antibodi yang menetralisir virus HIV secara permanen. 

Barzel menambahkan : 

Sampai sekarang hanya beberapa ilmuwan dan kami diantara mereka yang mampu merekayasa sel B di luar tubuh. Kami adalah yang pertama melakukan ini di dalam tubuh sekaligus membuat sel sel tersebut menghasilkan antibodi. Rekayasa genetik kami lakukan, Kami berhasil menghindari kerusakan dan hanya membawa gen yang dikodekan untuk antibodi ke dalam sel B pada tubuh. Selain itu dalam kasus ini kami dapat secara akurat memasukkan antibodi ke dalam tubuh yang diinginkan dalam genom sel B. Semua model lab yang telah diberikan pengobatan merespons dan memiliki jumlah antibodi yang diinginkan dalam darah mereka. Kami memproduksi antibodi dari darah dan memastikan benar benar efektif dalam menetralkan virus HIV pada cawan laboratorium. Sahutnya. 

Selama 2 dekade. Adanya antiretroviral ARV telah membantu pasien menjadi lebih baik. 

Tetapi jutaan orang menginginkan, mengaungkan dan menuntut untuk hasil menjadi lebih baik lagi dengan harapan orang orang yang terinfeksi HIV dapat sembuh total dari virus ganas ini dan tentu saja lepas dari ketergantungan obat ARV yang menyiksa. 

Penelitian dari TAU university dapat menjadi kabar menggembirakan. 

Tetapi tak boleh cepat cepat senang dulu. 

Adi barzel mengklaim bahwa vaksin yang dibangun melalui teknologi CRISPR dan dengan bantuan komputer komputasi ada sisi negatif. Yaitu dapat memacu pertumbuhan kanker.  

Meskipun ada keuntungan besar dari hasil ujicoba laboratorium melawan HIV pada tikus. Masih ada ranah potensi resiko berbahaya munculnya kanker. Disatu sisi berhasil membasmi virus HIV, tapi disisi lain malah memicu muncul kanker. Potensi ini nampak berbahaya yang menjadi peringatan bagi kami, jelas Adi barzel. 

Tampak seperti pertentangan kontadiksi. 

Adi barzel menambahkan bahwa kami percaya pada ilmu pengetahuan. Berupaya mencari dan mengali tahu tentangnya. Kami tidak ingin hanya melihat dari satu sisi saja, kami ingin melihat dengan jelas seluruh aspek apa yang sedang terjadi, baik positif maupun negatif. 

HIV bukan virus sembarangan karena mampu mengelak dari sistem kekebalan tubuh manusia. Sel yang sudah dirusak oleh virus ini tak dapat dipulihkan lagi seperti sediakala. 

Penelitian R&D selanjutnya berfokus kepada apa yang harus dilakukan berikutnya yaitu mencari cara metode alternatif agar membasmi virus HIV secara permanen sambil mengurangi resiko munculnya kanker ganas yang begitu mematikan dan membantu perawatan terhadap keadaan sel sel yang sudah dirusak oleh virus HIV.  

Informasi mendetail dapat anda baca pada link berikut ini :

https://www.nature.com/articles/s41587-022-01328-9

https://english.tau.ac.il/combating_AIDS

https://www.gov.il/en/departments/news/new-technology-offers-treatment-for-hiv-infection-through-single-injection-13-jun-2022

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.