Lompat ke konten Lompat ke footer

Mengapa pemerintah Indonesia harus menutup seluruh perpustakan umum dan gedung museum untuk dipindahkan ke ibukota IKN dalam 1 warisan koleksi universal ( 2023 )

Sudah bertahun tahun ini saya tak lagi mengunjungi perpustakaan dan gedung museum. Kala itu, aku bersama kakak sepupu dan adik setiap hari Sabtu menjelang sore. Kami bersama sama rutin mengunjungi gedung milik pemerintah itu sambil mengayuh sepeda sejauh berkilo kilometer untuk membaca buku dan melihat lihat.

Ketika itu aku masih duduk di bangku SMA tahun 2003.

No smartphone, no handphone. 

Nokia belum ada, Blackberry apalagi. 

Perpusatakan zaman dulu ramai dikunjungi oleh orang orang, baik orang muda maupun tua tapi suasana ruangan tetap dalam kondisi hening agar pembaca lain dapat duduk tenang menghayati informasi yang disajikan melalui rak yang berisi ribuan buku. 

Terakhir kali aku datang ke perpusatakan 3 tahun yang lalu. Cuma pengen kembali nostalgia saja mengingat masa lalu.

Wah..., ternyata berubah ya. 

Keadaan ruangan sudah menjadi sepi.

Tak ada lagi pembaca lain selain hanya diriku. 

Yang ada hanya para kumpulan orang orang PNS yang sedang duduk berbicara gosip dengan rekan sekerjanya. 

Gedung perpusatakan yang luas dan bertingkat ini sudah menjadi sepi...!

Untungnya masih ada 1 orang lagi yang datang. Seorang pria anak muda kuliahan yang sekedar melihat lihat rak buku. Tapi akhirnya bergegas ia pergi keluar.  

Mengapa pemerintah Indonesia harus menutup seluruh perpustakan umum dan gedung museum untuk dipindahkan ke ibukota IKN dalam 1 warisan koleksi universal ( 2023 ) 


Perubahan zaman telah mengubah banyak hal. Dulu kita tak dapat melakukan apa yang dilakukan oleh zaman sekarang. Semua informasi pada tahun 2023 sudah berada di telapak tangan melalui smartphone sehingga seseorang dapat membaca ebook digital dan mengetahui informasi tentang sejarah, budaya dan arsip arkeologi melalui internet. 

Menurut data dari dinas pemerintah. Jumlah gedung perpusatakaan umum di Indonesia terdapat sebanyak 42.460 unit dan jumlah museum tercatat sebanyak 439 unit.

Museum menyimpan banyak benda keramat kuno, peninggalan sejarah nenek moyang, artefak arkeologi, relief dan warisan budaya dengan sejarahnya yang khas unik pada tiap masing masing daerah. 

Contoh di kota Palangkaraya di Museum Balanga seperti menyimpan koleksi anyaman rotan hasil seni etnis dari nenek moyang zaman dulu, bakul, mandau, mihing, dohong dayak ngaju, sapundu dayak ngaju dan masih banyak lagi.  

Tidak setiap hari orang orang datang ke museum. Paling ngga dalam seumur hidup, cuma 1 atau 2 kali saja orang orang berkunjung ke gedung ini. 

Keberadaan museum penting sebagai warisan budaya, sejarah, pendidikan dan keagamaan. Sehingga peran museum tak dapat digantikan untuk melanjutkan kebudayaan bagi generasi anak cucu. 

Hanya saja untuk menyikapi perubahaan zaman diperlukan adaptasi. Karena biaya operasional untuk merawat, maintenance dan mengoperasikan museum taklah murah. 

Ada biaya tagihan listrik, air, security, kebersihan, perawatan taman dan beban gaji PNS setiap bulannya. 

Ketimbang jumlah kunjungan ke museum sering sepi dan kosong. Di tambah dengan beban seperti dibahas tadi. Maka terjadilah pemborosan akut yang tak efektif. Padahal gedung seperti perpusatakan dan museum dapat dirombak ulang untuk kepentingan pembangunan properti yang lebih bermanfaat seperti rusun ( rumah susun tiga lantai ) bagi tempat tinggal banyak keluarga Indonesia.

Hal senada bahwa anak anak zaman generasi Tiktok juga udah jarang membaca buku fisik, melainkan berpindah ke media ebook digital via internet. 

Maka mengikuti perkembangan perubahan zaman ini. 

Ada baiknya pemerintah menutup seluruh perpusataakan umum lalu mengganti dengan hal yang lebih bermanfaat. ( seperti rusun tiga lantai ). 


Sedangkan jumlah total museum sebanyak 439 unit. Dapat dikompilasikan keseluruhannya ke satu unit museum saja yang berada di pusat ibukota IKN.

Disini, pemerintah dapat membuka lahan baru seluas kira kira 2 - 3 hektar untuk membangun gedung museum bertingkat 3 lantai yang disekitarnya dihiasi oleh taman hijau penuh pohon dan bunga. 

Jadi semua benda bersejarah dari Sabang sampai Merauke dari total 439 museum ditutup, lalu dipindah ke 1 museum baru di IKN.

Dengan cara ini, pemerintah dapat meringankan banyak biaya anggaran APBN, menjadikan sesuatu lebih bermanfaat, akselerasi lebih cepat dan para pengunjung museum dapat datang dari jauh menggunakan transportasi udara, darat dan laut untuk mengunjungi museum di IKN dengant melihat secara langsung terpesona terhadap keseluruhan budaya di Indonesia di satu lokasi IKN tanpa harus berpindah pindah museum lainnya yang justru malah memboroskan dompet para pengunjung.

Jika museum hanya ada 1 lokasi saja di IKN. 

Itu sungguh dapat memudahkan pengunjung.  

Ibukota IKN bakal lebih berwarna apabila ditempati oleh 1 museum universal yang dapat mengikat perbedaan dari banyak orang orang menjadi satu. Turis asing juga saya kira bakal takjub terhadap peninggalan sejarah Indonesia. 

Perkiraan saya, apabila pemerintah Indonesia masih mengoperasikan sebanyak 42.460 unit perpustakaan dan 439 unit museum. Maka menghabiskan biaya anggaran APBN kira kira sebesar lebih dari Rp 1 triliun rupiah per tahun ( setara Rp 1.000 miliar per tahun ) hanya untuk operasional dan beban gaji saja. 

Namun apabila ditutup maka terjadi efektifitas keuangan yang bermanfaat.   

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.