Lompat ke konten Lompat ke footer

Pada tahun 2050 : sekitar 90% pemilik owner bisnis properti real estate di seluruh dunia mengalami kebangkrutan massal dan keruntuhan industri hotel mewah, supermarket megah, apartemen bertingkat tinggi diganti menjadi rusun ( rumah susun 3 lantai saja ) [ apartemen is over ] ( 2023 )

Rumah, tanah, ruko dan berbagai macam bangunan megah seperti hotel dan apartemen merupakan aset bisnis investasi yang besar dengan nilai fantastis. Namun pada tahun 2008 telah terjadi permasalahan pada industri ini, dimana seharusnya menjadi petanda awal atau peringatan malapetaka penting bagi banyak orang orang agar masalah yang sama tak terjadi dikemudian hari. 

Apa yang terjadi pada tahun 2008 di Amerika Serikat setelah krisis ekonomi yaitu sebanyak 7.800.000 juta unit rumah mewah di sale di US ( di jual dan tak laku menyebabkan menjadi seperti tumpukan rumah hantu atau rumah kosong ). Investor yang sudah berinvestasi merugi dalam jumlah besar, karena orang orang tak mau menyewa., orang orang memilih mencari penyewaan rumah yang jauh lebih murah.

Gelombang krisis ekonomi 2008 sesungguhnya belum berakhir, ini masih bergelombang riaknya hingga detik ini dari tahun ke tahun. Apalagi ditambah dengan naiknya acuan suku bunga sehingga dapat menyebabkan semakin banyak owner atau investor kesulitan memperoleh atau menutupi biaya bunga kredit di bidang properti real estate sehingga mengalami kebangkrutan. 

Pada tahun 2023. Bisnis properti dan real estate tak lagi menarik. Termasuk di bidang perhotelan dan apartemen dengan alasan yang diungkap pada artikel ini. 

Pada tahun 2050 : sekitar 90% pemilik owner bisnis properti real estate di seluruh dunia dapat mengalami kebangkrutan massal ( 2023 )

Foto : Di masa depan, semua gedung bertingkat ini bakal dirobohkan.

Sejarah krisis 2008, naiknya suku bunga di tambah dengan inflasi yang terus menerus merangkak naik, di tambah lagi dengan beban finansial kredit macet, ditambah daya beli penyewa masyarakat berkurang akibat konsumsi melemah dan persaingan faktor kali antar sesama investor untuk bersaing harga tentang siapa yang paling murah dan efesien. 

Maka tak pelak, ini menjadi rumus jitu mengapa pada tahun 2050 nanti sekitar 90% owner pemilik developer bisnis properti dan real estate mengalami kebangkrutan massal berjamaah.

Model jenis bangunan juga menjadi faktor penentu. 

Investor yang membangun rumah sewa dengan ukuran ruangan terlalu besar tak lagi diminati oleh banyak orang orang karena memiliki banyak beban di ongkos untuk perawatan maintenance dan listrik yang boros. 

Trend populer di masa depan. Orang orang bakal berbondong bondong tinggal menetap, memilih menyewa dari jenis rumah susun ( rusun ) dengan lantai paling tinggi hanya tingkat 3 saja. Masalahnya untuk biaya pembangunan awal rusun membutuhkan modal besar, sehingga hanya perusahaan developer yang terdaftar di bursa saham, pemerintah melalui BUMN dan hanya investor kaya raya saja yang dapat membangunnnya. Sedangkan investor atau developer dari kalangan bawah dan menengah takkan sanggup lagi mencapai impian tersebut karena kekurangan modal akibat kesulitan memperoleh pinjaman kredit dari bank. 

Pada intinya, bisnis properti dan real estate sebagai tempat penyewaan rumah tinggal bagi orang orang banyak. Tetaplah dari sudut pandang ini merupakan bisnis besar yang terus bertumbuh. Hanya saja, tak lagi menguntungkan bagi 90% investor properti akibat telah kalah bersaing dan adanya tantangan lain seperti sudah dibahas diatas karena ketidakmampuan bersaing dengan sesama investor lainnya dan tidak mau beradaptasi terhadap perubahan zaman. 

Dimana telah terjadi peralihan orang orang lebih memilih tinggal di rusun ( rumah susun ). 

Hanya ada 10% developer investor properti real estate saja yang dapat bertahan di masa depan. 

Itu pun terkhusus kepada pihak pengembang developer yang paling kaya raya dengan modal raksasa. 

Sedangkan 90% mengalami kebangkrutan. Beberapa dari antaranya terjebak kredit utang macet yang menyiksa menjerat batin.  

keruntuhan industri hotel mewah, supermarket megah, apartemen bertingkat tinggi diganti menjadi rusun ( rumah susun 3 lantai saja ) [ apartemen is over ] 

Di masa depan, anak cucu tak lagi mengenal apa itu apartemen dan hotel mewah bertingkat tinggi. 

Karena semuanya segera runtuh atau dirobohkan. 

Fakta yang perlu kita ketahui adalah bahwa biaya operasional untuk perawatan gedung yang memiliki lantai lebih dari 3 hingga mencapai 10 lantai, 50 lantai, 80 lantai sampai 100 lantai membutuhkan biaya besar setiap bulannya.

Semakin tinggi sebuah bangunan, maka daya penopang dibawah pondasi membutuhkan perawatan secara berskala agar tak roboh. 

Biaya maintenance teknologi lift juga tak murah, harus dicek setiap bulan. 

Itulah alasan mengapa biaya tinggal di hotel mewah dan apartemen bertingkat tinggi agak mahal harganya karena biaya operasional dibebankan kepada semua para penyewa atau orang orang disekitarnya. Padahal masih ada biaya lain yang harus dibayar, seperti kebersihan, air dan listrik.

Ukuran tinggi sebuah bangunan sewajarnya maksimal hanya 3 lantai saja tanpa memerlukan lift. 

Oleh sebab itu, mengapa rusun ( rumah susun ) dengan 3 lantai menjadi trend tempat tinggal di masa depan bagi banyak orang orang. Para investor dan developer juga menyukai tipe bangunan rusun karena menghasilkan pengembalian keuntungan yang menarik dan konstruksinya yang mudah tanpa harus menyewa alat mahal seperti kerumitan nan kompleks pada pembangunan gedung bertingkat tinggi hingga 10 lantai ke atas. 

Sedangkan bisnis perhotelan di seluruh dunia berinovasi dengan memilih strategi berevolusi mengikuti perubahan zaman dengan siap dan tegas mengganti seluruh struktur bangunan dari yang tadinya berlantai tinggi menjadi lebih rendah dengan maksimal hotel hanya 3 lantai saja tanpa perlu menggunakan teknologi lift.

Para investor lain memilih keputusan strategi dengan membangun lebih banyak rusun ( rumah susun ) berharga sewa murah. Sehingga mengundang banyak penyewa dari masyarakat orang orang banyak. Walhasil keuntungan diraih berlipat ganda ketika menggunakan harga murah dikali faktor kali menjadi cuan lebih besar.  

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.