Lompat ke konten Lompat ke footer

Pemerintah Amerika Serikat membeli 1.500 rudal strombreaker senilai $ 320 juta dolar atau sekitar Rp 4,8 triliun rupiah ( 2023 )

Pemerintah Amerika Serikat pada bulan Maret 2023 telah menandatangani kontrak secara resmi kepada perusahaan teknologi militer Raytheon Technologies untuk memproduksi dan mengirimkan 1.500 unit rudal strombreaker yang ditujukan kepada pengguna utama dari angkatan udara AS.   

Strombreaker adalah rudal udara ke darat jenis baru yang diciptakan pertama kali operasional pada tahun 2020 yang lalu. Sebelumnya, pemerintah AS sudah membeli, kini tambahan kontrak diperbaharui untuk membeli 1.500 unit tambahan.

Rudal mampu menyerang musuh dalam keadaan diam maupun bergerak. 

Sanggup beroperasi dalam keadaan cuaca buruk di malam hari ( hujan lebat ). 

Pengiriman paket rudal secara keseluruhan selesai paling cepat tahun 2025.

Paul dari Raytheon Technologies mengatakan : 

Memiliki strombreaker di gudang arsenal memberikan kemampuan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap target bergerak, diam dan dari berbagai kondisi. Ini juga memperkuat lini produksi kami dan memperkuat komitmen kami untuk memastikan tentara memiliki rudal generasi berikutnya yang mereka butuhkan untuk memenangkan misi dengan aman dan berhasil. Sahutnya. 

Pemerintah Amerika Serikat membeli 1.500 rudal strombreaker senilai $ 320 juta dolar atau sekitar Rp 4,8 triliun rupiah ( 2023 )

Tim peneliti dari Raytheon Technologies mengungkap bahwa sistem pertahanan udara musuh semakin kuat, cerdas dan presisi. Itu adalah tantangan masa depan yang begitu potensial untuk dipecahkan.

Solusinya diperlukan sebuah rudal lawan tanding yang berharga lebih murah, lebih kecil, lebih presisi dan dapat dilepas dalam jumlah banyak sebanyak banyaknya secara bersama sama sehingga musuh kewalahan mengatasinya. 

Keunggulan lain dari rudal strombreaker adalah kemampuan berbagi data jaringan secara bersama sama melalui tautan data link radio UHF. Itu berarti pesawat tempur lain dapat menerima data atau menyerahkan kontrol penerbangan rudal strombreaker ke pesawat tempur lainnya dalam program battlespace JADC2 ( joint all domain command and control ). 

Berbeda dengan versi pendahulunya. 

Kali ini, Raytheon Technologies memutuskan bahwa rudal strombreaker tidak dilengkapi dengan mesin propulsi roket apapun. Itulah yang menyebabkan harga rudal ini dapat dipangkas lebih murah karena tak dilengkapi oleh mesin sama sekali dan terbang dengan sepenuhnya mengandalkan daya dorong gravitasi di udara saja melalui sayap yang terbuka ketika rudal dilepas di udara. 

Akibatnya rudal ini terbang nyaris tanpa suara dan dapat mengandalkan tipuan dengan mengosongkan hulu ledak didalamnya. Sehingga musuh kebingungan tak tahu mana rudal yang berisi hulu ledak dan mana rudal tanpa hulu ledak. 

Perkembangan teknologi manufaktur, sistem otomatisasi pengelolaan bom versi terbaru dan adanya bantuan sistem komputer digital juga telah mampu menciutkan ukuran & berat hulu ledak bom yang dikandung oleh strombreaker dengan mengompresnya menjadi lebih padat dan lebih kecil. Tetapi ketika meledak, daya ledakannya hampir agak sama seperti pendahulunya yang berukuran berat & besar.

Evaluasi strategi dan taktik senjata ini telah diperkenalkan kepada pemerintah Amerika Serikat sejak tahun 2020 secara resmi beroperasi. Dinyatakan berhasil dan sukses menembus skenario ujicoba di lapangan yang merekayasa keadaan pertahanan udara musuh. Serangan taktis udara ala strombreaker, walaupun bergerak lambat namun dari segi biaya lebih murah, mampu mengecoh musuh dan membuka jalan bagi adopsi massal oleh angkatan udara tempur Amerika Serikat.  

Bandingkan dengan rudal paveway pendahulunya yang memiliki berat 227 kg. 

Kini, rudal strombreaker telah dipangkas hanya memiliki berat 90 kg.   

Jarak tembak tergantung ketinggian pesawat saat di angkasa. Kisaran jelajah strombreaker berada di antara 72 km - 110 km. Semakin tinggi pesawat tempur terbang, maka semakin jauh jarak tembak strombreaker. 

1 unit pesawat tempur F-15 mampu membawa sebanyak 20 unit rudal strombreaker. 

( rudal mampu ditempatkan di belakang ekor pesawat, ini belum pernah terjadi sebelumnya )

10 unit pesawat tempur F-15 mampu membawa sebanyak 200 unit rudal strombreaker. 

Keseluruhan rudal dapat dilepas secara bersama sama dan saling berbagi data. 

Alison howlett dari Raytheon Technologies mengatakan : 

Ini merupakan pukulan besar. Sahutnya. 

Menggunakan teknologi kompres terbaru. 

Daya ledakan rudal strombreaker walaupun memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan pendahulunya, namun mampu menghancurkan tank, kendaraan lapis baja, truck sistem pertahanan udara, infrastruktur pusat komando, kantor militer, kapal perang, dll.  

1 unit rudal strombreaker dengan pengisian hulu ledak di dalamnya di bandrol dengan harga $ 195.000 ribu dolar atau sekitar Rp 3 miliar rupiah per unit. 

Tim Raytheon Technologies mengatakan : 

Ini kecil tapi perkasa. Sahutnya. 

Rudal strombreaker dapat digunakan oleh pesawat tempur F-15, F-16, F-18, F-22 dan F 35.

Helikopter serang Apache dan pesawat drone tanpa awak Reaper dapat pula menginstal rudal strombreaker. 

Rudal strombreaker tidak dipandu menggunakan kamera electro optik (EO) seperti yang dominan digunakan oleh rudal Israel. Melainkan menggunakan teknologi panduan dari GPS ( global positioning system ) dan sistem smart weapon generasi baru yang disebut tri mode seeker yang menggabungkan teknologi laser, I2R ( sensor pencitraan inframerah ) dan radar. Kesemua fungsi tergabung menjadi 1 di strombreaker untuk mengalahkan musuh yang bergerak maupun diam dengan kemampuan fire and forget.  

Apabila musuh dapat mengelabui sistem GPS. Maka sistem lainnya seperti penunjuk laser, sensor I2R dan perangkat mini radar kecil dapat menjadi sistem cadangan penanggulangan berikutnya. 

Apabila musuh dapat mengelabui sistem GPS dan mampu mengelabui sensor inframerah I2R. Maka sistem lainnya seperti penunjuk laser dan perangkat mini radar kecil dapat menjadi sistem cadangan penanggulangan berikutnya.

Ini ibarat apabila ada sistem yang dilumpuhkan oleh serangan EW musuh ( electronic weapon ), maka sistem lainnya dapat berganti peranan secara kaloboratif menutup kelumpuhan.  

Tentang Raytheon Technologies 

Raytheon Technologies (kode saham NYSE : RTX) adalah perusahaan teknologi militer persenjataan swasta terbesar dan terkaya peringkat ke 2 di Amerika Serikat setelah Lockheed Martin. 

Perusahaan memiliki 180.000 karyawan dan berkantor pusat di Amerika Serikat. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.