Langsung ke konten utama

Jumlah distribusi piramida kekayaan orang kaya pemilik uang diatas $ 1.000.000 juta dolar bakal menyusut dari 1% menjadi 0,5% pada tahun 2030 ( 2023 )

Banyak orang berkata : Uang itu tidak bisa membeli kebahagiaan. 

Pepatah itu memang ada benar sedikit ya. 

Tapi kalau orang punya $ 1.000.000 juta dolar di rekening bank dan setumpuk bitcoin di akun Indodax. 

Maka orang itu dapat dengan mudah membeli 5 bungkus mobil BMW yang menjadi pemicu hormon kebahagiaan dalam menunjjukkan status prestise kepada teman temannya.

Tapi ketika ia melihat tagihan pengeluaran mobilnya yang membengkak seperti bayar pajak, bayar jasa perbaikan orderdil di bengkel, bayar biaya asuransi, bayar setrum aki dan bayar ongkos bensin bersubsidi. Maka hormon kebahagiaan itu sekejap menghilang lalu digantikan oleh hormon stress mengamuk ngamuk karena baru sadar ternyata pengeluaran 5 unit mobil BMW lebih besar dari gaji bulanan.

Kemudian orang kaya itu jatuh miskin lagi. 

Lalu minum bodrex, captopril & furosemide setiap hari untuk mengurangi stress. 

Lalu rutin juga menyanyikan lagu karoke melow 'miskin lagi, miskin lagi' agar hatinya bisa merasa tenang & merasa lebih baik seirama dengan nada melodi perasaan sedihnya.

Tidak lupa minum antangin. 

Semoga kelak bisa bejo jadi sultan orang kaya $ 1.000.000 juta dolar lagi. 

Ya, anda tak salah baca judul. 

Pada tahun 2030 nanti diperkirakan jumlah orang orang kaya bakal menciut atau berkurang dari yang tadinya 1% menjadi dipangkas setengahnya hingga 0,5%. 

Orang kaya merupakan julukan bagi mereka pemilik uang di rekening bank sebesar $ 1.000.000 juta dolar keatas. Itu termasuk deposito dan obligasi dikurangi utang kredit. 

Amerika Serikat merupakan negara #1 yang memiliki jumlah orang orang kaya raya atau para miliarder $ 1 juta dolar hingga 25.580.000 juta orang lebih, lalu disusul oleh negara Uni Eropa dengan jumlah 11.713.000 juta orang. 

Peringkat ke 3 disusul oleh negara China dengan jumlah 7.059.000 juta orang. Kemudian diikuti oleh Jepang dengan jumlah 3.366.000 juta orang. 

Berikut tabel negara dengan manusia pemilik harta kekayaan $ 1.000.000 juta per masing masing orang individu. 

( update tahun 2022 )

1]. Amerika Serikat : 25.580.000 juta orang

2]. Uni Eropa : 11.713.000 juta orang

3]. China : 7.059.000 juta orang

4]. Jepang : 3.366.000 juta orang

5]. United kingdom (UK) : 2.849.000 juta orang

6]. Kanada : 2.291.000 juta orang.

7]. Australia : 2.177.000 juta orang

8]. Korea selatan : 1.290.000 juta orang  

Pada tahun 2023. Elon musk asal Amerika Serikat merupakan orang paling kaya dan tajir melintir #1 di dunia. 

Selama bertahun tahun. Uang kekayaan memang hanya terkosentrasi dan tertahan ke 1% orang di puncak sistem tingkatan piramida. 

Tetapi ini segera berubah dalam beberapa dekade mendatang, hanya saja bukan kabar baik melainkan kabar buruk. Yaitu jumlah data segera berkurang dari 1% menuju 0,5% populasi global. 

Artinya yaitu bahwa jumlah orang miskin bakal tambah semakin banyak. 

Sedangkan jumlah orang kaya yang jatuh ke jurang kemiskinan juga semakin banyak. 

Sehingga menyisakan hanya sedikit orang kaya yaitu sedang menuju ke arah 0,5%.

Jadi, buat teman teman yang punya uang dan aset investasi dengan total $ 1.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 15.000.000 miliar rupiah ke atas. Maka selamat ya, anda berada di jurusan level yang sama dengan Hotman paris sitompul

Tapi jangan lupa. 

Tak hanya sekedar punya banyak uang. Abang hotman paris sitompul juga punya banyak asisten cewek cantik cantik. Apakah kamu juga punya...? Jika tak punya berarti masih kalah level sama abang kita yang ganteng ini. 

Foto : Salah satu manusia $ 1.000.000 juta dolar di Indonesia

Mengapa jumlah populasi orang kaya menyusut dari 1% menuju 0,5%.

Sebagai informasi. Bahwa tidak semua orang kaya jatuh miskin. 

Ada orang kaya yang malah semakin tambah kaya, karena mesin genset penghasil ATM miliknya yang begitu kuat mencetak uang terus menerus kepada dirinya. Semakin tua malah semakin tambah kaya raya dan terlihat hampir mustahil untuk jatuh miskin, faktor usia senja bahkan tak jadi halangan dan rintangan baginya. 

Lalu mengapa banyak orang kaya raya di tahun 2030 jatuh miskin itu disebabkan oleh ekonomi makro, jarang minum tolak angin dan tidak pintar dalam membaca sikon ( situasi & kondisi ). 

Faktor inflasi, perang dagang, suku bunga yang terus dinaikkan tinggi, persaingan kompleks, perebutan SDA, pemimpin presiden pemerintahan disuatu negara yang tidak kompeten, perubahan zaman teknologi ke dimensi baru yang menghasilkan fenomena disrupsi, maraknya korupsi, tertipu investasi coin crypto micin, kena saham gorengan, perang kurs mata uang, kerusakan lingkungan dan adanya perang mencekik yang merusak rantai pasokan adalah macam macam aktor penyebab menyusutnya jumlah orang kaya dari 1% ke 0,5% di tahun 2030 nanti.

Kita semua hidup dalam 1 perahu yang sama yaitu berada di planet bumi. 

Sehingga seluruh rantai kekayaan dan kemiskinan saling terhubung, terkoneksi secara ekonomi global yang mempengaruhinya ke sistem tingkatan piramida ke masing masing orang.

Oleh sebab itu, hampir mustahil dapat memberantas kemiskinan hingga ke titik 0. 

Apalagi jika ada sebuah negara yang saling melakukan perang dagang, mengenakan tarif bea masuk yang tidak adil, melakukan skema dumping, saling boikot, embargo dan banned.

Fenomena ini dari tahun ke tahun nampaknya tidak berhenti. Yang ada malah makin meruncing. 

Negara yang melakukan dumping, bakalan dibalas oleh negara lain dengan cara yang sama. Akhirnya tidak berujung menyebabkan kemiskinan terstruktur yang makin parah dan berakhir dengan perang fisik yang terbukti merusak nilai value dari sebuah harga menjadi tidak wajar. 

Apabila aktivitas ini terus menerus dilakukan. 

Maka wajar pada tahun 2030 jumlah orang kaya bakal menyusut dari 1% ke 0,5% dan tentu saja jumlah orang miskin semakin tambah banyak saja. 

Untuk meredam efek bahaya ini dimana orang miskin bakal tambah membludak. 

Solusinya yaitu agar mengurangi ketegangan, perang dan pertikaian antar negara yang terbukti secara data statistik menyebabkan kemiskinan terstruktur secara global. 

Maka, negara yang tidak berkonflik cobalah untuk menengahi negara yang sedang adu jotos agar rantai pasokan dapat berjalan semana mestinya. Negara lain juga untuk mengurangi saling ancam mengancam pengenaan pajak, dumping, pelarangan, banned, perang harga komoditas, membuat regulasi yang aneh aneh dan bea yang tidak berkeadilan karena itu hanya merusak keseluruhan value dari sebuah nilai pekerjaan menjadi tidak berarti sama sekali karena dapat diubah ubah seenak enaknya dan semau maunya oleh politik. Tanpa memperhatikan usaha, modal dan kerja keras yang menyertainya. Alhasil, memicu terjadinya pengangguran membludak, kebangkrutan massal secara terorganisasi tanpa disadari, kelaparan dan banyak para pensiunan ngamuk bakal melakukan demonstrasi gedor gedor pagar istana minta tuntutan kenaikan gaji bulanan. 

Masalahnya. 

Apakah politik mau berhenti berperang, apakah sesama politik mau bersatu untuk berdamai, bersikap jujur dan berhenti mengeraskan urat nadi di leher. 

Aku pikir itu sulit, bahkan hampir mustahil. 

Karena inti dari 50% kerusakan ekonomi di dunia ini salah satunya diakibatkan oleh politik kepemerintahan yang saling tegang dan 50% sisanya lagi disebabkan oleh faktor diri sendiri akibat kurang skill.

Jadi fakta yang harus diketahui oleh orang banyak adalah bahwa pada tahun 2030 nanti jumlah orang orang miskin makin tambah banyak sebanyak bintang di langit. 

Agar tidak jatuh miskin, agar tidak mengalami kebangkrutan dan agar tidak hidup stagnan yang dipenuhi berbagai kesulitan. 

Berusahalah untuk mengapai bintang di langit. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post