Efek perang Rusia Ukraina. Membuat tekanan inflasi kepada pertanian biji bijian gandum, jagung dan jelai di Israel sehingga dibutuhkan tindakan inovasi berikutnya ( 2023 )
Jumlah penduduk Israel mencapai di angka 9.500.000 juta orang dan mereka semua butuh makan yang berasal dari tanaman gandum 3x sehari.
Selain gandum. Beberapa komoditas penting lainnya yaitu jagung dan jelai yang umumnya diumpan balik ke hewan ternak menjadi pakan bergizi bagi kebutuhan ayam broiler, ayam layer, dll.
Namun, perang antara Rusia Ukraina yang dimulai pada tahun 2022 membuat semua kebijakan pemerintah Israel di masa lalu pada bidang pertanian menjadi tidak lagi akurat.
Hampir 50% kawasan di wilayah Ukraina yang dulunya menjadi salah satu pusat produksi tanaman gandum dan jelai telah menjadi sepi penduduk. Kini di penuhi oleh rentetan peluru, tank, drone kamikaze dan ledakan bom antar kedua belah pihak. Selain itu, 20% wilayah Ukraina telah dikuasai penuh oleh tentara Rusia yang menyebabkan tidak ada aktivitas penanaman gandum disana, hanya aktivitas militer.
Hingga detik ini.
Israel belum mampu berdaulat atau belum sanggup swasembada gandum.
Gandum di impor atau di beli dari negara Uni Eropa, Ukraina dan Amerika Serikat.
Tetapi karena adanya perang berantakan antara Rusia VS Ukraina. Secara praktis, ekspor biji bijian dari Ukraina menjadi nihil ( 0 ). Sehingga Israel memfokuskan diri masih mengimpor dari Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Akibat menurunnya pasokan komoditas karena hilangnya gandum Ukraina. Maka menyebabkan harga komoditas itu menjadi mahal yang kemudian disusul oleh kenaikan inflasi. Lalu gaji rata rata orang Israel mayoritas kini mulai kebanyakan habis hanya untuk membeli makanan.
Tidak itu saja, sikap proteksi diri yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Memaksa terjadinya penurunan pusat penggilingan cargill terbesar di Israel menjadi turun hingga mencapai 15%.
Hal ini dikarenakan negara negara tersebut menolak mengirim gandum bernilai rendah melainkan maunya kini hanya ingin mengirim gandum bernilai tinggi bahkan dalam bentuk tepung yang sudah dikelola oleh negara mereka masing masing.
Dari hari ke hari. Perusahaan Cargill asal Israel yang menjadi satu satunya pusat penggilingan gandum terbesar di Israel dengan memiliki penyebaran 7 pabrik di pelosok Israel. Kini menjadi semakin sulit mendapatkan gandum mentah untuk digiling. Terutama yang berasal dari gandum impor dari negara lain.
Pada tahun 2022. Israel membudidayakan dan sukses memanen biji bijian gandum sebanyak kurang lebih 85.000.000 juta kg saja. Tetapi karena belum berdaulat sehingga masih mengimpor sebanyak 1.740.000.000 miliar kg. Terutama dari negara UE dan AS.
100% produksi gandum di Israel hanya di lakukan oleh petani kecil skala rumahan dengan luas lahan masing masing antara 1 hektar - 5 hektar.
Sedangkan tanaman jelai yang biasanya di umpan untuk pakan ternak. Orang orang Israel hanya mampu memproduksi hingga 15.000.000 juta kg saja. Tetapi mengimpor sebanyak 400.000.000 juta kg dari Australia.
Sedangkan untuk tanaman jagung yang menghasilkan biji bijian pakan ternak. Israel sama sekali tidak berdaulat. Karena hampir sepenuhnya 100% berasal dari impor luar negeri sebanyak 2.000.000.000 miliar kg. Biji jagung terutama berasal dari Amerika Serikat. Termasuk juga membeli kacang kedelai dari AS.
Dibutuhkan inovasi dan kebijakan baru oleh pemerintah Israel untuk mengatasi tantangan ini. Selain itu perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan global perlu pula dicari solusi antisipasinya guna mengatasi kenaikan inflasi yang nampaknya tak kunjung henti.
Jika harga gandum, jagung, jelai naik. Maka secara praktis harga harga turunannya seperti daging ayam, telur, susu, ikan, snack makanan, aneka bermacam macam jajanan kue, roti, dll juga ikut naik. Kemudian berlanjut dengan seluruh kenaikan barang dan jasa lokal ikut menyertai semaraknya kenaikan harga. Semua itu lalu menjadikan hidup semakin horor, karena semua harganya semakin tinggi tapi gaji bulanan tidak naik naik.
Selama bertahun tahun. Pemerintah Israel berperan aktif di dalam industri pertanian & perkebunan dalam negeri. Terutama dari sektor pengawasan, dukungan dan kebijakan. Namun untuk permasalahan komoditas terutama tanaman gandum, kacang kedelai, jagung dan jelai. Masih belum ditemukan solusi jitunya. Padahal biji bijian ini memiliki peran penting yang dominan.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.