Blog informasi, Teknologi, Christian lyrics, Lagu Dayak ngaju, Lirik Indonesia dan Diary
Cari Blog Ini
Industri senjata Israel Elbit System berpotensi masuk peringkat rank 10 perusahaan militer terbesar dan terkaya di dunia kalahkan L3harris Technologies Amerika Serikat jika sukses mengakuisisi IAI, skgroup, betshemes engine, Plasan dan Rafael Advanced Defense System ke dalam 1 atap dengan 55.000 karyawan ( 2023 )
Negara Israel pernah membukukan pendirian startup dan industri perusahaan senjata hingga mencapai 200 unit. Namun sayangnya banyak yang bangkrut, merger dan diakuisisi, sehingga pada tahun 2023 menciut menjadi sekitar 48 unit.
Walaupun menerima tantangan dan persaingan bisnis yang ketat dikancah internasional. Sektor pertahanan perusahaan senjata Israel tetap menempati posisi peringkat #6 terbesar di dunia. Setelah Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, China, dan United Kingdom (Inggris).
99% dari total akumulasi penjualan alutsista di Israel. Kini hanya dikendalikan atau dikuasai oleh 3 pemain perusahaan saja yaitu Elbit System, Israel Aerospace Industries (IAI) dan Rafael Advanced Defense System. Mayoritas saham dikuasai oleh pemerintah Israel. Sedangkan beberapa yang lain terdiri dari perusahaan senjata yang dimiliki oleh swasta lokal dalam negeri.
Tantangan persaingan industri militer dalam skala global begitu keras melawan lawan lawan pemain perusahaan yang tangguh dan kuat. Entah itu dari swasta maupun dari BUMN.
Jadi, siapa yang tidak kuat bakalan dihantam habis habisan menuju kebangkrutan & kehancuran sehingga kedaulatan negaranya berakhir secara tragis.
Penanganan manajemen industri senjata agak berbeda dengan industri sipil di tiap tiap negara.
Misalnya di Amerika Serikat. Mereka terjebak ke dalam dilema 'industry military complex'. Hal ini terjadi karena keterlambatan pemerintah AS mengantisipasi sejak awal sehingga membuat perusahaan senjata swasta di dalam negara AS menjadi membesar. Akibatnya dianggap dapat melakukan monopoli dengan menaikkan harga produk yang memberatkan tanggungan pajak negara AS sehingga justru merugikan rakyat AS, walaupun disisi lain industri swasta militer dapat menguntungkan karena pemerintah AS tidak perlu keluar biaya R&D, tidak perlu menanggung kegagalan produk, sehingga tinggal beli senjata yang sudah jadi saja.
Ingatlah fakta yang tak terbantahkan. Bahwa perusahaan swasta hanya mengejar cuan cuan cuan dan keuntungan yang besar sekalipun itu merugikan pemerintahan mereka sendiri.
Lihatlah bagaimana perusahaan Boeing AS pernah kepergok dengan sengaja menaikkan harga produk senjata buatannya menjadi lebih mahal 2x lipat untuk ditawarkan ke pemerintahan Amerika Serikat.
Sedangkan di Israel. Itu tidak seperti di Amerika Serikat.
Israel tidak mengalami masalah 'industry military complex' karena mayoritas saham perusahaan senjata dikuasai, dipegang dan dikendalikan oleh pemerintah Zionis Israel melalui BUMN yang bukan untuk mencari keuntungan sesaat untuk merugikan pembayar pajak. Hanya saja, Israel terkendala dengan masalah masih belum efesiennya manajemen perusahaan.
Contoh negara yang paling baik menurut saya dalam mengelola industri senjata adalah negara federasi Rusia. Dimana pemerintah Rusia hanya punya 1 perusahaan holding senjata yaitu ROSTEC. Walaupun punya banyak anak perusahaan. Tetapi semua mengacu ke 1 pusat yang sama.
Sedangkan perusahaan Uni Eropa. Mirip seperti Amerika Serikat. Terkendala industry military complex juga dimana dominan berasal dari swasta. Termasuk kerajaan United Kingdom ( Inggris ), perusahaan senjatanya ( Bae System ) dikuasai oleh swasta.
Lalu untuk China yang dimana hampir 100% perusahaan senjata miliknya dikuasai oleh PKT ( partai komunis tiongkok ). Tetapi kasus untuk China mirip seperti di Israel. PKT memiliki 4 perusahaan senjata utama yang saling terpisah manajemennya. Begitu juga dengan Israel, memiliki 3 perusahaan senjata utama yang saling terpisah manajemennya. Walaupun sama sama dalam bentuk BUMN ( badan usaha milik negara ). Beberapa ada yang bersifat publik tetapi tetap saja saham dikuasai oleh pemerintahan.
Masalahnya untuk tantangan ke depan. Manajemen yang terpisah terpisah justru membuat menjadi tidak kompetitif untuk menghadapi persaingan di masa depan. Oleh sebab itu dibutuhkan persatuan holding.
Selain itu manajemen yang terpisah dapat membuat sesuatu menjadi tumpang tindih yang justru berakhir menjadi tidak efektif dan tidak efesien.
Secara jalur. 3 negara seperti Rusia, China dan Israel tergolong sebagai industri militer non-swasta yang dikuasai oleh pemerintahan mereka masing masing sehingga berada ke arah jalan yang benar dibandingkan dengan Amerika Serikat, Uni Eropa dan United Kingdom yang justru terjebak dilingkaran korporasi swasta. Kecuali Thales, Airbus, Naval group, Safran (11% Ferancis EU ) dipegang & dikuasai oleh negara.
Di Israel, Elbit System menjadi publik yang terbesar di ranah militer.
Sedangkan IAI dan Rafael Advanced Defense System berada di urutan ke 2 & 3. Selama beberapa tahun belakangan ini, muncul sebuah pandangan agar IAI melakukan initial public offering IPO untuk membentuk industri kedirgantaraan Israel generasi berikutnya.
Tampilan rencana pemerintah Israel kedepannya yaitu dengan menjual saham IAI sebanyak 25% kepada investor internasional. Lalu mengakusisi Rafael Advanced Defense System ke dalam 1 manajemen. Tetapi Rafael dikabarkan menolak tawaran tersebut.
Selama bertahun tahun, rencana kebijakan IPO IAI dan akuisisi Rafael ini terus tertunda. Memilih merger menjadi jalan paling cepat namun bukan keputusan baik walaupun sama sama BUMN. Maka harus ada uang untuk mengganti semua kerugian yang pernah ada untuk menutup seluruh biaya Rafael Advanced Defense System.
Penyatuan perusahaan masih memiliki banyak dinamika & kontra yang hingga sekarang belum terwujud. Ada kendala lain yaitu justru dapat memperlambat kinerja Elbit System jika masalah ini berlarut larut karena Elbit System seharusnya juga membutuhkan penyatuan dari IAI dan Rafael Advanced Defense System.
IAI unggul dalam teknologi konversi pesawat kargo, radar, cyber, peperangan elektronik, drone kamikaze, dll.
Rafael Advanced Defense System unggul dalam teknologi EO dan rudal.
Semua keunggulan dari IAI dan Rafael. Tidak dimiliki oleh Elbit System. Begitu pula sebaliknya, disisi lain beberapa teknologi ada juga yang tumpang tindih. Inilah masalah yang harus diatasi oleh pihak manajemen dari 3 perusahaan senjata asal Israel tersebut.
Jika IAI kelak memutuskan IPO. Alih alih nampaknya itu justru membebani Elbit System.
Bagaimana jika seandainya Elbit System mengakuisisi saja IAI dan Rafael Advanced Defense System. Termasuk Skgroup, Plasan dan Betshemes Engine. Tentu saja ini menjadi lebih baik karena berada dalam 1 atap.
Jika digabung membentuk 55.000 karyawan dan nilai value marketcap perusahaan Elbit System bakal melonjak pesat sehingga dapat mengalahkan L3harris Technology milik Amerika Serikat.
Sayangnya, untuk mengakuisisi daftar perusahaan tersebut. Perkiraan dibutuhkan uang segar sebanyak $ 20 miliar dolar atau sekitar Rp 304 triliun rupiah. Sedangkan Elbit System tidak punya uang sebanyak itu.
Jika Elbit System memilih untuk merger. Itu pilihan tidak tepat. Harus ada uang cash yang dibayar ke dompet pajak negara Israel untuk membayar semua hal yang pernah dikeluarkan oleh Skgroup, Betshemes engine, Rafael Advanced Defense System, Plasan dan IAI.
Solusinya yaitu Elbit System dapat mengeluarkan tender obligasi company untuk mendapatkan utang.
Kesulitannya saat ini yaitu Elbit System masih punya utang yang cukup banyak, jika apabila harus menambah utang baru lagi maka jumlah utang lama makin membengkak.
Sudah sepantasnya, pemerintah Israel hanya memiliki 1 perusahaan senjata Elbit System yang unggul dengan cara menggabungkan banyak perusahaan senjata lainnya yang lebih kecil ke dalam 1 manajemen. Artinya bahwa perusahaan senjata kecil swasta dalam negeri tetap dibutuhkan tetapi sekedar menyuplai rantai pasokan 1%.
Mengingat, Elbit System telah berpengalaman selama bertahun tahun sejak IPO di tahun 1996 untuk menghadapi persaingan industri persenjataan global. Sedangkan IAI belum berpengalaman. Alih alih daripada IAI melakukan IPO, jadi lebih baik diakuisisi oleh Elbit System sehingga menjadi lebih efektif.
Mau tidak mau, suka tidak suka. Elbit System diwajibkan untuk mengakuisisi.
Jika tidak dilakukan dan masih tetap bertahan dengan kondisi seperti saat ini berada di zona zaman maka Elbit System bakal kalah dan tergusur menghadapi persaingan industri persenjataan global dari negara lainnya.
Memang ini dipastikan membuat manajemen Elbit System tambah berat dengan banyak mengakuisisi. Tetapi mau tidak mau ya harus dilakukan. Tugas CEO Elbit System juga makin tambah berat, jika tidak sanggup mending mundur untuk dipilih pemimpin sosok CEO baru yang lebih tangguh untuk menahkodai perusahaan Elbit System ke next level berikutnya.
Mencapai tujuan ambisius perusahaan Elbit system tidak dapat tercapai tanpa meningkatkan lebih banyak diversifikasi portofolio produk ke banyak jenis melalui daftar akuisisi diatas yang menyasar segmen pasar baru meliputi sipil dan militer secara bersamaan.