Langsung ke konten utama

Amerika Serikat habiskan uang anggaran APBN $ 8 miliar dolar atau Rp 120 triliun rupiah pertahun untuk maintenance kapal selam dan kapal patroli pesisir [ belum termasuk kapal induk, kapal amfibi, kapal logistik militer dan kapal destroyer ] ( 2023 )

Untuk membayar ongkos biaya perawatan, maintenance, operasional, biaya gaji kru tentara yang bertugas dinas di pelayaran laut, biaya bahan bakar energi dan aneka tambahan biaya perkapalan lain lain sebagainya di kategori kapal selam dan kapal patroli pesisir. 

Pemerintah Amerika Serikat harus merogok kocek dari APBN sebesar $ 8 miliar dolar atau sekitar Rp 120 triliun rupiah pertahun. Padahal ini belum termasuk kategori pembiayaan operasional kapal induk, kapal destroyer, kapal logistik militer dan kapal pendarat amfibi. 

Bagi negara lain, memandang pengeluaran uang sebesar $ 8 miliar untuk beban kapal selam dan kapal patroli pesisir merupakan angka yang begitu besar. 

Pada pemerintahan Joe Biden. Ada 3 porsi persentase pembagiaan anggaran APBN terbesar. 

Yaitu terdiri dari : 

1]. Anggaran biaya jaminan bantuan sosial ( bansos untuk 66 juta orang perindividu kepada para pensiunan, orang cacat dan orang miskin ) ( 27%% )  

2]. Anggaran biaya kesehatan ( 24% )

3]. Anggaran biaya militer ( 13% )

4]. Anggaran biaya bayar cicilan utang & bunga utang ( 10% )

5]. Anggaran biaya lain lainnya. Seperti beli impor jutaan ton beras dari Thailand dan beli impor ribuan ton daging sapi dari Australia pakai uang APBN

Kapal selam dan kapal patroli pesisir Amerika Serikat. 

Artikel kali ini hanya membahas tentang pembiayaan kapal selam dan kapal patroli pesisir. 

Pada umumnya, kapal perang pesisir. Seperti fregat dan korvet hanya berlayar di sekitar perbatasan pesisir Amerika Serikat saja sebagai perlindungan atau pertahanan, itu jarang dapat berlayar jauh ke laut biru. Seperti halnya kapal destroyer, kapal induk dan kapal selam yang bersifat attack ( penyerang ). 

Untuk mengoperasikan semua jenis kapal perang pesisir dan kapal selam. Pihak Amerika Serikat menghabiskan total sebanyak Rp 120 triliun rupiah. Ini diambil dari uang APBN setiap tahunnya. Bagi AS uang sebesar ini dianggap memang besar. Oleh sebab itu, perdebatan di gedung putih dan pentagon terus membahas rencana bagaimana mengatasi masalah kepentingan militer dan pembiayaan uang yang makin terbatas. 

Erik raven dari wakil menteri angkatan laut AS mengatakan : 

Kami terus melakukan peninjauan jenis kapal demi kapal untuk memahami keadaan material dari masing masing kapal yang ditetapkan untuk mempercepat pensiun dini. Sahutnya. 

Ia pun melanjutkan bahwa pemerintah AS harus mempertimbangkan faktor 'untung - rugi'. Apakah ada laba atau manfaat nyata kepada keamanan nasional AS. Ini harus dilihat dan diteliti secara terperinci satu per satu, memahami semua jenis mekanisme kapal perang mana yang cocok dan platform mana yang tidak cocok. 

Kongres Amerika Serikat belum memutuskan sejauh ini. Mana yang layak dan mana yang tidak layak. 

Tetapi menurut saya. Demi menghemat anggaran Amerika Serikat yang kian hari kian terbatas sudah selayaknya AS menghentikan dan mempercepat mempensiunkan seluruh jenis kapal perang pesisir, kapal selam tempur berbasis persenjataan nuklir dan kapal perang amfibi. Karena itu memiliki skor nilai perang yang dihasilkan tidak berdampak nyata. 

Amerika Serikat cukup menggunakan kapal perang destroyer, kapal induk dan kapal logistik militer. 

Jika terus mempertahankan kondisi terus seperti ini maka utang AS bakalan semakin meningkat dan beban biaya lainnya semakin terbatas. Apalagi untuk menanggung biaya kapal perang jenis ini juga berasal dari pajak negara yang membebankan kehidupan rakyat Amerika Serikat menjadi tambah semakin sulit. Gaji tetap, beban naik, pajak naik, gandum naik, listrik naik, tabungan kosong, utang naik, tekanan darah hipertensi naik dan berat otot turun karena semakin kurang gizi.  

Sejauh ini belum ada solusi konkrit untuk masalah biaya anggaran militer untuk angkatan laut AS. 

Tidak ada solusi. 

Mau apa boleh buat..., 

Satu satunya cara yaitu sunat semua kapal selam, sunat semua kapal amfibi dan sunat semua kapal pesisir. Maka Amerika Serikat dapat menghemat sebanyak $ 8 miliar pertahun untuk keperluaan lainnya. Seperti buat beli kopi starbucks gitu buat makan siang seluruh pejabat AS. 

Atau bahasa kerennya yaitu menggunakan solusi eliminasi kapal yang telah disebutkan diatas. 

Sedangkan untuk pertahanan lokal perbatasan laut pesisir AS di wilayah Amerika Serikat. Cukup menggunakan radar yang diinstal di tepi pantai yang dilengkapi dengan helikopter tempur dan pesawat tempur sudah cukup dapat menghandle wilayah pesisir.  

Tetapi artinya bahwa wilayah pesisir Amerika Serikat bakal kosong melompong tanpa kapal penjaga gawang lagi.

Ya, seperti itulah keadaan angkatan laut Amerika Serikat di masa depan.  

Mau apa boleh buat..., 

Mau dilawan, mau dipaksa.

Ya ngga bisa dong. 

Susah banget karena anggaran APBN AS makin terbatas, apalagi jumlah utang AS kian hari kian menumpuk kayak gunung hingga sebesar $ 33 triliun dolar atau sekitar Rp 511.000 triliun rupiah. 

Sejauh ini yang dilakukan oleh pemerintah AS yaitu gali lubang tutup lubang. 

Jadi, kayaknya tinggal nunggu waktu bom meledak saja. 

Kecuali pemerintah AS memikirkan ulang kebijakannya agar memperlambat bom meledak. Dengan cara membuat inovasi bisnis baru yaitu menjual kopi starbucks rasa boba bubble bubble agar tidak meledak ledak. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post