|
Foto : Partai GOLPUT |
Golput merupakan pilihan yang paling tepat bagi saya karena memiliki nilai moral dan politik yang tepat untuk memenuhi keinginan hati nurani saya.
Pada tahun 2023. Indonesia sudah memiliki beberapa daftar nama capres. Itu terdiri dari bapak Ganjar dari partai Banteng, bapak Anies dari partai Nasdem dan bapak Prabowo dari partai Gerindra atau diperpanjang dengan sebutan partai gerakan Indonesia raya.
Lalu kenapa Afrid Fransisco memilih hak suara menjadi golput alias golongan putih.
Seperti yang sudah saya utarakan di atas.
Saya telah membaca, menonton dan menyimak kebijakan, visi & misi dari kandidat calon capres tersebut, tetapi sejauh ini tidak cocok, tidak pas dan tidak srek. Karena aku pikir itu bertentangan dengan isi pikiran saya yang melandasi kekecewaan.
Tetapi apapun pilihannya, bukan berarti saya seolah olah mengajak para pembaca juga ikut memilih beralih dari partai golongan hitam menjadi partai golongan putih.
Semua orang tentu memiliki pilihan masing masing berdasarkan hati nurani tentang bagaimana karakter presiden idaman masing masing orang.
Artikel ini cuma curhat saya aja ya.
Tentu saja segala pilihan memiliki alasan tersendiri bagi setiap orang. Tidak perlu juga mengkritik pilihan orang lain jika seseorang memilih untuk golput dan mencari tahu apa alasannya menjadi golput atau bahkan membenarkan orang orang lain untuk ikutan golput juga tidaklah layak. Hanya saja, sekali lagi ini mencerminkan pandangan saya..
Terus terang saja, saya tidak memilih Ganjar
Terus terang saja, saya tidak memilih Prabowo
Terus terang saja, saya tidak memilih Anies.
Tetapi saya mengharapkan agar pilpres di tahun 2024 berjalan damai, aman, tertib dan lancar tanpa adanya kecurangan dan ketidakadilan dengan memutarbalikkan suara rakyat menggunakan skema kebohongan dan tipuan.
Pemimpin yang kelak menjadi pemenang harus menjalankan amanat rakyat yang sudah tertera di website mereka masing masing demi mendukung kemajuan negara dan bangsa Indonesia menuju harapan emas 2045.
Karena para pemilih golput hanya 1% saja dari rakyat Indonesia. Oleh sebab itu, saya percaya itu tidak berpengaruh banyak pada pemilu di tahun 2024. Karena tentu saya, khalayak ramai punya pilihan pemimpin idamannya masing masing dan menolak menjadi golput seperti saya.
Sekali lagi, golput merupakan pilihan buruk. Seseorang harus berpikir dua kali bahkan ribuan kali untuk menyetujui pilihannya menjadi golongan 1% orang.
Nah, cukup sampai disini dulu curhat saya ya.
Oh ya, pesan untuk para pembaca budiman setelah membaca artikel ini.
Tolong jangan buat hashtag di Twitter X.
#GolputMeramaikanPemilu2024.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.