Langsung ke konten utama

Maaf ya, Mobil listrik dan truck full electric self driving otonom hanya didesain kepada 10% orang kaya dan bisnis enterprise saja ( 2023 )

Menurut data dari AI Google generative Bard. Jumlah total mobil dan truck yang masih aktif lalu lalang di jalanan di seluruh dunia pada tahun 2022 mencapai di angka kurang lebih 80 juta unit. 

China merupakan negara pemilik dan pembeli mobil & truck terbanyak di dunia mencapai diangka 26 juta unit. Lalu disusul oleh orang orang Indonesia sebanyak 21 juta. Kemudian Amerika Serikat sebagai pemilik mobil & truck terbanyak sebanyak 9 juta unit, setelah itu ada negara Jepang 7 juta unit, India 4 juta unit, Korea selatan 3 juta unit dan sisanya negara lain. 

Di abad modern. Umat manusia mulai mengenal istilah apa yang disebut mobil listrik atau bahasa Inggrisnya TESLA. 

Mobil ini juga menganut sistem teknologi otonom. Artinya mobil bisa jalan jalan sendiri.  

Ada banyak perusahaan mobil EV listrik. Seperti Tesla dari Amerika Serikat, Nio & BYD dari China, Reeauto dari Israel, BMW & Mercedes dari Uni Eropa, dll. 

Mobil self driving dilengkapi dengan sensor lidar, radar, chipset dan baterei full electric yang katanya biaya perjalanan lebih murah dari harga biaya minyak pertalite. 

Benarkan demikian....? 

Jawabnya : TIDAK.  

Harga mobil electric self driving sesungguhnya lebih mahal dibanding mobil konvensional berbasis pertalite & pertamax. Memang benar harga ongkos mobil electric diperjalanan lebih murah jika menggunakan listrik. Tetapi jika dihitung secara teliti tidak demikian. Karena ada biaya 8 tahun selanjutnya yang harus ditanggung oleh anda atau pemilik electric car yaitu permasalahan baterei listrik. 

Biaya tersebut begitu besar untuk masalah drop baterei hampir setara harga mobil electric bekas. 

Hukum fisika menjadi hambatan terbesar dari mobil EV. Hingga saat artikel ini ditulis kepada anda. Belum ada satupun teknologi tercanggih sekalipun yang mampu memperpanjang masa awet kepemakaian baterei karena bertentangan terhadap sifat kekekalan fisika dan kimia. 

Bahkan sampai kapanpun tidak ada solusi untuk masalah penyusutan baterei yang tidak dapat dihindari. 

Setiap 1 tahun pemakaian daya serap baterei bakal berkurang dan pada tahun ke 8 mengalami rusak total ( tergantung ke pemakaian ). 

Baterei EV tidak dapat digunakan karena faktor umur ( usia ). Jika sering dipakai maka bakal cepat lagi rusaknya bisa dibawah 6 tahun jika dipakai untuk travel setiap hari, maka baterei mobil listrik bakal lebih cepat lagi rusaknya. Ini berlaku pula pada motor listrik. 

Oleh sebab itu, satu satunya cara yaitu dengan membeli baterei baru. Karena penggunaan baterei electric tidak dapat diperbaiki. Seperti pembahasan diatas, harga baterei = harga mobil electric bekas.  

Selain itu, teknologi truck dan mobil self driving terlihat keren dengan perangkat kamera dan sensor yang mutakhir.

Masalahnya, untuk menyalakan sistem ini butuh duit tambahan, beli pulsa internet 5G dan adanya tambahan beban pemakaian listrik agar chipset dapat bekerja semana mestinya. Semua butuh duit lagi. Apalagi jika sistemnya rusak seperti kamera depan rusak maka mesti diperbaiki pakai duit. 

Bandingkan dengan mobil non-self driving. Anda tidak perlu biaya tambahan ribet seperti itu.  

Tetapi keunggulan dari mobil self driving yaitu cocok bagi orang orang kaya yang malas nyetir mobil sendiri. 

Namun kalau teman teman mau menyopir mobil tanpa sistem komputer dan tidak mau beli baterei yang mahal setiap 8 tahun. 

Maka mobil konvensional cocok bagi anda. 

Walaupun mobil itu harus keluar polusi asap beracun penyebab kanker. 

Jadi kesimpulannya bahwa mobil listrik, motor listrik, truck listrik yang berbasis self driving hanya didesain kepada 10% orang orang kaya saja dan untuk kalangan enterprise yang menggunakan mobil EV sebagai keperluaan bisnis. 

Jika anda bukan dari enterprise. Ada baiknya jangan beli mobil listrik dan jangan beli motor listrik. 

Jika anda bukan dari orang kaya. Ada baiknya jangan beli mobil listrik dan jangan beli motor listrik. 

Saya memperkirakan mobil listrik dan truck listrik hanya digunakan 10% saja di dunia. Sisanya 90% adalah kendaraan mesin konvensional yang berawak atau disopir manual oleh manusia.

Karena mobil listrik, motor listrik & truck listrik tidak untuk semua orang. 

Hanya didesain untuk orang kaya dan enterprise yang memiliki uang untuk membeli dan mengoperasikannya - Bahkan jikapun orang itu punya banyak uang sekalipun, jika ia benar benar pintar. Maka kadang kala mereka tetap membeli kendaraan konvensional ketimbang alih alih electric EV.  

EV memiliki keunggulan tersendiri dalam hal mengurangi bahaya dampak emisi lingkungan dan mengurangi kebisingan suara.

Ini sesungguhnya EV memiliki pangsa pasar sendiri yang tidak dapat menganggu pasar kendaraan konvensional.  

Tetapi bukan berarti kendaraan konvensional selalu dicap buruk karena merusak lingkungan karena asapnya yang bertebaran ke mana mana dan sering di marah marahin sama tukang aktivis global warming. 

Sekarang, mengingat munculnya perkembangan minyak biodiesel dari kelapa sawit itu dapat mengurangi sedikit dampak dari pemanasan global warming.   

Kalau pengen jujur. 

Mobil listrik juga tidak ramah lingkungan lho, karena proses pertambangan mineral dan proses pembuatan batereinya di pabrik merusak lingkungan juga. 

Kalau orang orang pengen memilih cara mode transportasi 100% ramah lingkungan bebas asap, murah meriah & pro lingkungan.  

Maka semua orang wajib jalan kaki aja.

Hidup sandal jepit. 

Hidup sandal jepit. 

Hidup sandal jepit. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post