Langsung ke konten utama

BBM Subsidi VS BBM kena cukai [ Kebijakan bodoh VS kebijakan cerdas ] Mana menurut saya paling baik untuk rakyat ? ( 2023 )

BBM atau disebut juga bahan bakar minyak, diperlukan untuk menjalankan roda ban yang meliputi kendaraan bermotor, truck, bus, traktor, odong odong, mesin sedot WC dan mobil sebagai transportasi sehari hari. 

Berbagai negara memandang BBM sebagai kebijakan strategis dan krusial. 

Mengingat harga bahan bakar ini tersedia secara terbatas di planet bumi. 

Ada 3 cara bagaimana negara melalui pemerintahan masing masing memberlakukan BBM. 

Yaitu : 

1]. BBM diberi suntikan subsidi

2]. BBM dikasih hadiah pajak cukai hingga 10% setiap pembelian per 1 liter.

3]. BBM netral ( tidak disubsidi dan tidak kena pajak cukai ] 

Hampir mayoritas negara di planet ini memberikan subsidi ke BBM dengan mengalihkan uang pajak dari hasil APBN untuk disetor ke pom bensin terdekat, Itu terdiri mulai dari negara Indonesia, Iran hingga bahkan Arab Saudi. 

Daftar negara yang tidak memberi subsidi ( harga BBM netral tidak dikenakan subsidi/cukai ]. Terdiri dari Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, dll. 

Sedangkan negara yang malah memberikan hadiah pajak cukai untuk BBM per pembelian tiap 1 liter adalah Israel. Sehingga harga bahan bakar di Israel lebih mahal dibandingkan dengan negara lainnya. Tetapi setiap keuntungan penjualan bensin tersebut masuk kembali ke kantong APBN milik pemerintah Israel.

Kebijakan BBM bersubsidi di Indonesia selama 6 dekade. 

Indonesia pertama kali menerapkan kebijakan BBM bersubsidi sejak zaman era mantan almarhum presiden Soeharto sampai masih diteruskan hingga era presiden Jokowi di abad modern.

Artinya bahwa sudah 6 dekade. Pemerintah Indonesia menalangi BBM melalui APBN, buat anak anak bocil geber geber motor dan buat mobil terus meminum BBM dengan harga yang lebih murah. 

Dari pengalaman saya memandang kebijakan tersebut. 

Maka didapat hasil bahwa BBM bersubsidi menjadi salah satu alasan utama mengapa mobil dan motor dapat mencapai kecepatan yang luar biasa di malam hari. Nah, jika andaikata tidak ada BBM bersubsidi, maka mobil Lamborghini dan mobil Ferarri bakal terus melambat, karena katanya disebabkan inflasi cabe rawit akibat biaya transportasi membengkak.

BBM bersubsidi ternyata ampuh juga berkhasiat untuk bikin suara geberan motor Harley Davidson makin nyaring, gregetan deh bunyinya. Cewek cewek yang dengarinnya bakal klepek klepek.  

Nah, jika ada orang yang berpikir bahwa BBM bersubsidi itu nggak berguna.

Coba deh anda tanya sama cewek-cewek cantizk yang dengar suara geberan knalpot motor Harley Davidson itu. 

Wkwkwkw.....,

Subsidi BBM katanya diperlukan oleh pemerintah yang menyetujui agar anggaran dari pajak APBN untuk dialihkan. Saat harga BBM meroket, maka pemerintah harus dibikin pusing kepala barbie untuk menalanginya. Sehingga menimbulkan polemik pro dan kontra. Disisi lain, BBM bersubsidi sama sekali tidak dapat dinikmati oleh rakyat yang kurang beruntung yang bahkan tidak memiliki motor, malah mereka harus merelakan uang pajak mereka guna dialihkan dari pajak ke subsidi BBM. Ini menjadi dilema yang menyedihkan. 

Hal ini menimbulkan konflik antara pemerintah dan masyarakat terutama yang kurang beruntung. 

Pemerintah seharusnya harus berpikir secara berkeadilan dan mengambil keputusan kecil ini secara lebih baik sebelum membuat keputusan sembrono tentang subsidi BBM. 

Lalu bagaimana dengan negara yang menerapkan kena cukai untuk BBM. 

Contoh : Israel. 

Pemerintah Israel agak berbeda mengambil keputusan dibandingkan dengan mayoritas negara lainnya yang malah di Israel, BBM kena tarif cukai lho. 

Ini juga menimbulkan polemik. 

Karena BBM di negara Yahudi tersebut lebih mahal akibat kena cukai. 

Sudah pasti orang orang di Israel dipastikan tidak mau geber geber mobil dan motor. 

Sehingga orang orang juga memilih untuk jalan kaki ke minimarket dan menggunakan sepeda untuk transportasi jarak dekat alih alih menggunakan motor & mobil. Ya, hitung hitung sebagai olahraga yang baik untuk senam jantung. 

[ Kebijakan bodoh VS kebijakan cerdas ] Mana menurut saya paling baik untuk rakyat ? 

Jika anda bertanya kepada saya.

Kebijakan mana yang dipilih.

Maka saya menjawab pilihan dengan BBM tidak disubsidi dan tidak juga kena pajak cukai. 

Mirip seperti apa yang telah dilakukan oleh negara Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam.

Alasannya yaitu agar harga minyak atau energi mengikuti pergerakan trading saja yang sesuai.

Sehingga membentuk sebuah keadilan tepat guna tanpa intervensi apapun. 

Hal ini juga menambah nilai terhadap kualitas hidup masyarakat. 

Selain itu, mampu memotivasi kebijakan berkelanjutan berikutnya untuk mendukung pengembangan energi terbarukan yang lebih baik untuk planet bumi. 

Karena dari hasil pantauan dan pengamatan saya. Banyak pemerintah di berbagai dunia di sokong dan di susupi juga oleh agen agen industri perminyakan atau perusahaan fosil nonterbarukan di kalangan pejabat. Sehingga memicu terjadinya subsidi energi tersebut yang diatur, diawasi dan dikontrol.

Ini terutama terletak di negara kawasan Timur Tengah. 

Padahal harga BBM di Timur Tengah sudah murah, dengan adanya subsidi membuat BBM menjadi lebih murah lagi. 

Ini disebabkan dimana mayoritas pejabatnya juga bekerja di sektor industri minyak. Oleh sebab itu, mengapa tak heran mereka mengambil kebijakan subsidi BBM. Yang kemudian diikuti oleh Indonesia pada era tahun 60 hingga saat ini dengan alasan subsidi BBM untuk mencegah inflasi. Padahal pendapat itu tidak benar ( keliru ). Penyebab inflasi jauh lebih kompleks dari yang diperkirakan. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post