i
Negara republik Indonesia sebentar lagi hendak merayakan pesta akbar demokrasi.
Gunakan hak pilihan hati anda di pemilu untuk menentukan nasib bangsa.
Sebaiknya, saya yakin teman teman sudah melakukan penelitian dan membaca informasi sebanyak banyaknya tentang profile capres yang hendak anda tentukan pilihannya. Jangan mudah dipercayai informasi palsu yang disampaikan situs berita lainnya. Sabar dulu, cek dulu kebenarannya dengan hati nurani.
Pastikan informasi yang diperoleh anda akurat, bebas dari manipulasi dan tipu tipuan sembunyi.
Baca lagi tentang visi, misi, strategi, taktik dan level strategi yang telah disampaikan oleh kandidat capres di masing masing website mereka dengan teliti.
Salah memilih presiden dapat mengakibatkan kesalahan fatal kepada sebuah keberlanjutan negara Indonesia. Karena 80% hidup hajat orang orang banyak sekitar kurang lebih 280.000.000 juta orang Indonesia ditentukan oleh seorang pemimpin tertinggi yang teman teman pilih.
Ya, anda tidak salah baca.
Presiden adalah panglima perang tertinggi.
Presiden adalah guru tertinggi.
Presiden adalah dokter tertinggi.
Presiden adalah sahabat rakyat yang tertinggi.
Presiden adalah simbol negara tertinggi.
Presiden memiliki kekuasaan mandat yang tinggi untuk mengelola negara. Presiden juga memiliki tanggung jawab untuk membantu rakyat mencapai tujuan hidup dan menyelaraskan tujuan aset APBN dan CADEV negara demi kepentingan keadilan bersama.
Presiden menjaga integritas bangsa dan menyelesaikan berbagai macam problem masalah terbesar yang dihadapi oleh rakyatnya dengan solusi kebijakan tepat guna.
Tetapi saya menemukan ada salah satu indikasi capres anda di Indonesia yang memiliki masalah dengan watak otak pemarah emosional.
Mengapa ini penting.
Karena sekali lagi, hati hati memilih presiden. Tentukan dengan hati nurani untuk memilih pemimpin.
Jika saya diam berbicara di artikel ini. Maka dapat berakibat fatal, mengingat rata rata mayoritas orang orang Indonesia lebih condong memilih dan mengdepankan sesuatu yang berbau asik, entertainment, gemoy, gemas, joget tertawaan dan popularitas elektabilitas. Tetapi pembahasan tentang ide ilmu gagasan, ideologi dan kebijakan jadi diabaikan dan malah disingkirkan karena itu berbahasa kaku yang sulit dicerna oleh akal pikiran, itu tidak menarik daya pikat dan karena levelnya terlampau tinggi yang sulit dipahami kebanyakan orang orang.
Tapi ingat seperti pembahasan diatas.
Bayangkan saja, suatu saat keputusan keputusan penting negara diambil oleh presiden yang salah dipilih dengan dasar pertimbangan ketidakadilan yang ngawur. Maka pasti berakhir presiden itu dengan kebijakan kebijakan yang ngawur pula. Hal ini juga dapat menyebabkan kebijakan negara sering tumpang tindih dan tidak efektif. Sehingga menyebabkan kehancuran dari dalam.
Saya menemukan salah satu pola calon kandidat presiden anda yang berwatak haus kekuasaan, berkata olakan makian kasar, malas baca buku dalam menganalisa data besar, ingin dipuji agungkan, mementingkan otot ketimbang otak, malas berpikir malah menyerahkan tugas itu ke bawahannya, dan mayoritas kebijakannya condong meniru negara lain saja seperti dari negara India dan lain lainnya.
Selain itu haus kursi jabatan demi dirinya dan ingin memperkaya kroni partai politiknya dalam meraup pundi pundi kekayaan dari mengambil aset dan uang pajak negara di APBN agar bisa masuk kantong pribadi mereka secara terstruktur dengan aturan hukum versi mereka sendiri untuk dibagi bagi kepada kalangan kroni pejabat tapi bukan korupsi melainkan pencurian berbasis kleptokrasi. Inilah yang disebut dengan pejabat kleptokrasi.
Maaf jika artikel ini dapat menyinggung banyak perasaan pejabat yang membaca.
Tetapi catatan pesan ini harus disampaikan apa adanya tanpa maksud menyinggung buat yang tersinggung silahkan jingklak jingklung.
Seorang presiden dapat membuat sebuah kemajuan negara & bangsa.
Tetapi sebaliknya, seorang presiden juga dapat membuat kehancuran.
Hati hati memilih presiden.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.