Langsung ke konten utama

Israel luncurkan pesawat drone tanpa awak Hermes Spark [ hemat biaya untuk ekspor kepada negara kantong pas pasan ] ( 2024 )


Ditujukan khusus untuk keperluaan penggunaan drone militer kelas menengah yang mengarah ke kelas bawah yang juga dapat digunakan oleh kepolisian dan tentara di perbatasan. 

Hermes Spark hadir setelah penantian panjang Elbit System selama bertahun tahun memproyeksi dan mengamati medan peperangan kompleks tentang betapa pentingnya memiliki teknologi pesawat tanpa awak hemat biaya, operasional cost yang efesien tanpa mengurangi kemampuan intelijen, pengintaian dan tetap memiliki daya efek gentar serangan walaupun tidak sekuat abang abangnya. 

Selain itu, juga ditujukan sebagai variant ekspor ke luar negeri bagi negara negara lain yang berminat dengan anggaran dompet terbatas.

Sebagai perbandingan. 

Harga 1 unit drone Reaper kelas berat buatan Amerika Serikat sekitar Rp 500 miliar per unit.

Sedangkan harga 1 unit drone Hermes spark buatan Israel sekitar Rp 45 miliar per unit. 

Hermes spark multifungsi. Itu cocok berbagai konfigurasi misi penyerangan darat, pemantauan maritim dari illegal fishing, penjaga patroli perbatasan dan pengawasan udara. 

Pelanggan pertama drone Hermes Spark adalah pasukan Israel Defense Forces. 

Sedangkan pameran marketing pertama kali hadir di Singapura tahun 2024. 

Hermes Spark pada cantelan eksternalnya dapat dilengkapi dengan kamera electro optik (EO) Spectro dan pod perlindungan peperangan elektronik. Pada kedua sayapnya mampu diinstall 2 unit rudal spike.

Dengan bantuan Spectro. Hermes Spark mampu melihat musuh hingga sejauh jarak 65 km dari atas langit dan memberikan bimbingan target laser designator penunjjuk rudal hingga sejauh 25 km. 

Kamera EO yang diusung oleh Spark turut dilengkapi kecanggihan AI ( Artificial Intelligence ) menjadikan kapasitas pengintaian atau pengawasan lebih akurat, detail dan otomatis dalam pemantauan aktivitas musuh dari jarak jauh. Selain itu sebagai penunjjuk bagi serangan rudal dan penanda geo location tanpa perlu GPS.

Ada alasan tersendiri, mengapa Elbit System selaku owner Spark memasang mesin turbo baling baling pada bagian depan. Bukan seperti pada drone umumnya yang memasang pada bagian belakang. 

Ziv avni dari Israel mengatakan : 

Desain 650 didasarkan pada persyaratan operasional dan penerbangan memfokuskan pada kecepatan dan jangkauan. Sahutnya. 

Ia pun menambahkan alasan mengapa memasang mesin ( Rotax 912 ) di depan. 

Karena tidak ingin saat terbang, menjadikan mesin drone ini menjadi tertekan pada gilirannya daya tahan mesin menjadi awet. 

Ngerti nggak....., 

Serius, Afrid Fransisco ngga ngerti. 

Tolong, berikan penjelasan yang lebih logis ? Afrid jadi bagong. He he..., 

Tim elbit system dari Israel mengatakan :

The next generation is here. Sahutnya.

Pihak elbit system yakin bahwa drone hermes spark dapat menjadi pengubah permainan di peperangan masa depan. 


Spesifikasi :

Nama : Hermes Spark

Persenjataan : Memuat 2 unit rudal spike Israel atau 2 unit rudal Lahat atau 2 unit rudal hellfire AS

Perusahaan manufaktur : Israel Elbit System

Kecepatan terbang : 100 km/jam

Kamera electro optic : Spectro

Daya tahan terbang : 24 jam

Tinggi terbang maksimal ke langit : 7 km

Jarak tempuh maksimal dari sinyal ground control system : 300 km

Bahan bakar : Minyak avtur

Panjang keperluaan untuk landasan bandara : 200 meter

Mesin : Rotax 912 Bombardier Bain Capital asal Amerika Serikat 

Harga perunit : sekitar $ 3.000.000 juta dolar atau Rp 45 miliar rupiah

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.

Related Post