Bagaimana teknologi AI memberitahu tentara IDF Israel tentang target lokasi pemboman dan penghancuran dan menyisir keberadaan terorist Hamas dari jutaan tumpukan dengan tingkat kesalahan hanya 10% dan lebih cepat dari operator manusia ( 2024 )
Menyisir, menemukan dan mencari sebanyak kurang lebih 50.000 tentara & pejabat terorist Hamas dari tumpukan 2.400.000 juta orang merupakan sebuah pekerjaan sulit.
Bahkan dapat dikatakan untuk melacak keseluruhannya membutuhkan waktu dan usaha yang tidak mudah dan kompleks.
Militer IDF Israel memutuskan untuk menggunakan kekuatan teknologi AI dalam melakukan pembalasan dan memberantas seluruh anggota teroris Hamas dari Gaza. Dengan cara yang efektif menggunakan algoritma, informasi database, komunikasi canggih dan pengecekan untuk menghasilkan laporan akurat, identifikasi, menyediakan peta interaktif titik lokasi pemboman dan mengoptimalkan operasi.
Penggunaan sistem AI ini disebut 'LAVENDER'.
Salah satu operator tentara IDF di pusat center komando ditanya oleh wartawan yang bernama Yuval abraham.
Ia mengklaim bahwa :
Teknologi ini tidak ada bandingnya, semua proses dilakukan melalui mekanisme statistik matematika. Selayaknya mesin yang bekerja dengan perasaan dingin, dan itu membuat tugas saya menjadi mudah. Setiap target yang diindentifikasi AI, saya diberi waktu hanya 20 detik untuk permohonan penyelesaian. Tugas saya sebagai seorang manusia kini hanya sebagai alat cap persetujuan. Selebihnya tugas dikerjakan oleh AI. Jadi ini banyak menghemat waktu.
Jadi bagaimana cara kerja teknologi AI tersebut dalam memberitahu tentara IDF.
Pertama tama semua sistem melibatkan banyak komponen yang tersebar di darat, laut, udara dan bahkan hingga satelit pengintai di luar angkasa.
Keseluruhan alat bekerja bersama sama saling berbagi tautan data, informasi dan intelijen. Entah itu menggunakan radar, sensor dan kamera electro optik yang diinstal pada tank, pesawat drone dan pesawat tempur.
Teknologi pencocokan wajah ( face recognition ) turut digunakan. Dan semua orang yang teridentifikasi memegang, menyentuh dan membawa AK47, RPG dan rudal kornet maka dianggap sebagai pihak yang menjadi target bidik AI.
AI memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi orang orang melalui wajah mereka dan peranan mereka terhadap pangkat di jajaran jabatan partai politik Hamas yang sudah terindentifikasi oleh IDF.
Setiap hari pesawat drone mengawasi, mengamati, mengintai dan mengumpulkan data informasi dari udara yang dikirim ke kantor pusat. Di tempat inilah AI memproses jutaan bigdata.
AI juga turut menerapkan perkiraan tentang jumlah warga sipil yang terbunuh jika tentara HAMAS diledakkan dekat dengan keramaian penduduk sipil. Sehingga izin jeda persetujuaan dapat diberi lebih lama dari 20 detik untuk keputusan perintah pencet tombol pemboman.
Yuval abraham kembali bertanya tentang kematian warga sipil di Gaza tentang penggunaan AI
Tentara IDF itu mengatakan dan mengakui memang pernah memberi izin perintah persetujuaan ke AI untuk membunuh 15 - 20 orang warga sipil. Serangan ini terpaksa dilakukan karena tidak punya pilihan lain untuk mengeliminasi 1 tentara Hamas maka 20 rakyat sipil Gaza yang tidak berdosa juga turut terkena serangan. Sehingga bom menghancurkan seluruh gedung dan seluruh penghuninya.
Dan karena ini adalah sistem AI, maka setelah menyelesaikan serangan, maka ada daftar antrian serangan berikutnya yang telah menjadi target AI. Seperti tidak pernah berakhir.
Terus siap menunggu untuk permohonan persetujuan selanjutnya.
IDF mengklaim bahwa teknologi kecerdasan buatan AI tidak dapat mengidentifikasi secara pasti atau memprediksi secara akurat apakah seseorang terorist atau bukan. Karena itu sesuatu hal yang sulit dilakukan. Sistem AI ini hanyalah alat analisis dalam proses identifikasi target yang dianggap berbahaya. Seperti seseorang yang sedang pegang RPG, sudah dipastikan terorist.
Tetapi jika terorist tidak sedang menggunakan RPG. Maka AI ini tidak berfungsi.
Sisi lain dari kelemahan AI Lavender yaitu tidak dapat melacak terorist yang berada atau bersembunyi di dalam ruangan gedung. Seperti sembunyi di rumah sakit, masjid, sekolah, supermarket dan goa terowongan bawah tanah yang gelap pekat.
AI Lavender hanya berfungsi di luar ruangan.
Mengindentifikasi orang orang yang membawa senjata, pencocokan wajah dengan database penjahat dan memberitahukan titik koordinat location.