Langsung ke konten utama

Amerika Serikat dan NATO tumpuk 250.000 tentara gabungan di perbatasan Ukraina dan presiden zelensky beli 1.000.000 drone quadcopter FPV pembawa bom ( 2024 )

Foto : Tentara US Army Amerika Serikat yang gagah berani tiba di perbatasan Ukraina

Pemerintah Amerika Serikat tak henti hentinya mengirim tentara US ARMY dalam jumlah yang terus meningkat dari hari ke hari, menumpukkan tentara Amerika di perbatasan Ukraina. Termasuk bekerjasama dengan tentara gabungan NATO. 

Menurut laporan, kehadiran jumlah personel AS di benua biru eropa dan EU ( Uni Eropa ) mencapai lebih dari 100.000 orang. Terdiri dari tentara bersenjata lengkap dan staff militer.

Ini menandakan jumlah kembalinya pengiriman tentara AS sejak dalam sejarah menduduki Eropa ketika pernah menumbangkan, meremukkan & menghancurkan rezim Hitler.  

Tak hanya itu saja, pemerintah AS turut mengirim ribuan alustista tank, truck sistem pertahanan udara patriot, logistik dan kendaraan lapis baja yang dikirim secara bertahap melalui jalur pelabuhan laut yang ada di Norwegia, Italia, Jerman dan Yunani. 

Ketika wartawan bertanya apakah ini persiapan AS untuk perang melawan Rusia. 

Pihak tentara AS yang bertugas di perbatasan Ukraina mengklaim bahwa tidak ada perintah seperti itu. Kehadiran US ARMY untuk memastikan keamanan negara sekutu NATO dari invasi Rusia di masa depan dan Pentagon sedang menunggu, melihat dan memastikan hingga 3 tahun ke depan ( 2027 ) bahwa ekonomi, sumber daya dan kekuatan militer Rusia agar diharapkan dapat terkuras terkikis habis untuk meladenin peperangan di Ukraina. 

US Army dan NATO tetap memberdayakan terus menerus mendukung Ukraina mendapatkan semua keperluaan pasokan senjata, medis, energi, pendanaan modal uang, tentara bayaran asing non-resmi & aneka macam logistik yang mereka butuhkan untuk berperang melawan dan mengusir Rusia.

Pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa dilaporkan telah mengizinkan pihak tentara Ukraina dapat memperoleh senjata rudal modern ( Himars ) untuk menembak menusuk 300 km hingga ke dalam jantung Rusia. Termasuk penggunaan lapangan udara dan F-16 di perbatasan untuk menghantam target dan aset infrastruktur Rusia.  

Pemerintah Amerika Serikat menyatakan meningkatkan penghalang, menciptakan zona akses larangan terbang di perbatasan Ukraina, usaha pencegahan dan menyediakan perlindungan untuk berbagai kawasan negara Eropa dan Uni Eropa. 

Sedangkan tentara US Army dikirim via jalur udara menggunakan pesawat Globemaster.




Zelensky beli 1.000.000 drone quadcopter FPV pembawa bom

Menggunakan uang bantuan sumbangan dari negara AS & NATO. Pada awal tahun 2024. Pihak Ukraina melalui presiden Zelensky telah mengumumkan penyelenggaraan untuk kontrak pembeliaan 1.000.000 drone FPV seharga masing masing antara Rp 10.000.000 rupiah - Rp 20.000.000 juta per unit. 

Drone FPV memiliki kecepatan 200 km/jam, mampu menjangkau hingga 10 km dan membawa hulu ledak bom untuk menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja Rusia. 

Pada dasarnya ini hanyalah drone balap hobi untuk kalangan sipil, tetapi dapat disulap dan dimodifikasi jadi drone kamikaze dan drone pembawa bom. Walaupun drone ini kecil, tapi lincah dan terbang cepat.


Oleksandr kamyshin, menteri industri strategis Ukraina mengatakan : 

Semua fasilitas drone telah siap dan kontrak untuk tahun 2024 telah di mulai. Sahutnya.

Presiden Zelensky kemudian menyahut : 

Permasalahan pengiriman drone, baik yang saat ini telah tersedia maupun yang sedang dikerahkan. Dibahas pada pertemuan lanjutan para komandan dan pejabat pada hari rabu, pengiriman harus cepat, menjadikan drone FVP lebih efesien di segala bidang. Ini jelas merupakan prioritas bagi negara kami dan merupakan cara masuk akal yang konkrit untuk melindungi nyawa tentara kami. Sahutnya. 

Sementara itu, pihak Rusia mengakui sendiri, bahwa sebanyak 3.000 unit tank Rusia telah hancur. 


Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post