Langsung ke konten utama

5 top peringkat produk ekspor andalan Indonesia [ rank # 1 kelapa sawit ] ( 2024 )


Ekspor memiliki peranan penting dan vital untuk mendorong sebuah kemajuan dan meningkatkan perekonomian sebuah negara. 

Tanpa nilai surplus ekspor yang memadai, maka sebuah bangsa dan pemerintahan mengalami kesulitan terstruktur dalam pemenuhan kebutuhan mengisi pundi pundi terhadap kontribusi kepada pendapatan devisa negara dan APBN.

Setiap negara tentu saja berbeda beda komoditas dan produk ekspor andalannya. Termasuk juga di Indonesia. 

Negara Indonesia merupakan sebuah negara kaya terhadap SDA melimpah ( sumber daya alam ), memiliki tanah subur untuk ditanami pepohonan dan memiliki ribuan pulau indah yang cantik.

Sehingga Indonesia menawarkan aneka macam andalan komoditas dan produk andalan yang diminati pasar dunia untuk diekspor ke negara lainnya. Dan NKRI tentu saja menjadi salah satu daya tarik bagi para investor dan pemilik bisnis internasional dalam membeli barang barang hasil dari bumi Indonesia. 

Berikut adalah 5 top peringkat ekspor perdagangan andalan Indonesia. 

Sumber diambil dari referensi data Wallex. 

[ Informasi mengacu pada tahun 2022 - 2023 ] 

[ Data keluaran tahun 2024 belum tersedia, masih sedang diproses. Data ini diurutkan berdasarkan nomor peringkat terbesar ]


1]. Kelapa sawit

Nilai ekspor per tahun : $ 26,6 miliar dolar atau Rp 425 triliun rupiah

Indonesia adalah pengekspor hasil dari produk pohon sawit terbesar di dunia. Alhasil itu menjadikan sawit sebagai komoditas andalan #1 di Indonesia, sekaligus #1 di dunia. 

Peringkat pengekspor hasil sawit ke 2 terbesar di dunia di duduki oleh Malaysia. 

Menteri perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto mengklaim bahwa Indonesia menguasai 54% pangsa pasar ekspor sawit dunia. Dengan total ekspor mencapai $ 26 miliar dolar atau sekitar Rp 425 triliun rupiah ( setara Rp 416.000 miliar rupiah per tahun ).  

Ini tentu saja menjadi angka fantastis sebagai penyambung hidup kemakmuran rakyat Indonesia. 

Tetapi perjalanan sawit di Indonesia tentu saja tidak berjalan mulus, karena produk olahan dari hasil sawit sering mendapatkan banyak pesan endorsement negatif dan kampanye negatif, seperti sawit merusak lingkungan, sawit dapat membuat tanah subur menjadi keras & gersang, sawit membunuh satwa liar, minyak goreng hasil sawit dapat menyebabkan penyakit kanker jika dikonsumsi terus menerus oleh manusia. 

Dan berbagai macam cacian & hinaan lainnya. 

Pada umumnya berasal dari arahan kebijakan larangan asal Uni Eropa yang dimana EU tak henti hentinya menyudutkan produk sawit.

Namun, di balik semua kritik pedas tersebut, ada satu hal yang pasti : 

Sawit asal Indonesia tetap laris manis dibeli oleh orang orang Amerika Serikat, India, China, Israel, Rusia dan negara lainnya.  

Kelapa sawit memiliki banyak potensi. Itu tidak sekedar dikenal sebagai minyak goreng saja, melainkan keperluaan es krim, komestik skincare, margarin, pakan ternak sapi & ayam, bahkan untuk energi biodiesel & pembangkit tenaga listrik berbahan tenaga sawit ( B40 - B100 ).  

Total luas lahan kebun pohon sawit di Indonesia mencapai kurang lebih 16.000.000 juta hektar, itu telah membantu membuka banyak lapangan kerja untuk mensejahterakan jutaan orang orang di Indonesia. 

2]. Batu bara

Nilai ekspor per tahun : $ 26,5 miliar dolar atau Rp 424 triliun rupiah


Beda tipis tipis dengan kelapa sawit. Hanya beda selisih Rp 1 triliun. 

Batu bara menduduki posisi peringkat #2 sebagai produk komoditas andalan Indonesia. 

Batu bara merupakan bahan bakar fosil yang digunakan sebagai pembangkit listrik. 

Dari tahun ke tahun, stok batu bara di Indonesia kian menipis. 

Diperkirakan 150 tahun lagi habis menurut badan Geologi di Indonesian Mining Assosiation, jika dengan catatan rata rata produksi galian 200.000.000 juta ton per tahun untuk kebutuhan sendiri.

Namun pendapat itu tidak sesuai kondisi fakta di lapangan, mengingat SDA batu bara milik Indonesia dijual ekspor ke pasar internasional. 

Proyeksi perkiraan akurat bahwa batu bara Indonesia habis tersisa 62 tahun lagi. 

3]. Besi dan baja

Nilai ekspor per tahun : $ 13,5 miliar dolar atau Rp 216 triliun rupiah


Besi dan baja berserta produk olahan hasil industri ini menyumbang posisi peringkat ke 3 sebagai produk unggulan ekspor Indonesia. 

4]. Gas hidrogen

Nilai ekspor per tahun : $ 7,5 miliar dolar atau Rp 120 triliun rupiah


Tahukah anda bahwa Indonesia adalah salah satu pengekspor gas alam.

Di Indonesia, gas umumnya digunakan oleh ibu ibu ( emak emak ) untuk memasak di dapur dan sebagai keperluaan industri makanan minuman lainnya di restoran, cafe dan rumah makan.

Kementerian ESDM melalui BPS memproyeksikan bahwa gas hidrogen di Indonesia kian menipis, tinggal tersisa sekitar 20 tahun lagi. Setelah itu, anak dan cucu tidak dapat lagi menikmati gas alam hasil dari produksi lokal karena sudah habis tersedot.  

Jadi, kalau suatu saat nanti gas alam Indonesia sudah habis di tahun 2045, maka apakah anak & cucu nanti bakal masak pakai metode api unggun dengan menyalakan api menggunakan gosokan 2 batu akik ? Lalu kemudian sedih hanya mendengar kisah cerita sejarah kejayaan masa lalu nenek moyang dahulu kala yang dulunya memasak pakai tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi. 

Kelapa sawit dapat menjadi solusi berikutnya untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia di tahun 2045.  

5]. Tembaga

Nilai ekspor per tahun : $ 5,3 miliar dolar atau Rp 84 triliun rupiah

 
Posisi terakhir diperingkat ke 5 pada artikel kali ini di duduki oleh mineral tembaga. 

Perusahaan PT Freeport yang berada di Papua menjadi penambang bahan galian tembaga terbesar di bumi Indonesia. Tak hanya tembaga tetapi juga ada emas. 

Mirisnya, walaupun Papua kaya terhadap mineral alam hasil tembaga dan menjadi top rank #5 ekspor Indonesia. Tetapi aliran distribusi hasil keuangan finansial dari PT Freeport banyak teralihkan & ditransfer ke pejabat pejabat pemerintahan yang ada di Jakarta. 

Itu pada akhirnya, menyebabkan terjadinya sebuah dilema kesenjangan sosial. 

Dimana seharusnya warga lokal Papua yang pertama tama menikmati hasil distribusi kekayaan alam hasil dari galian PT Freeport, tetapi malah dialihfungsikan ke kantong pejabat pemerintahan kleptokrasi yang ada di Jakarta.  

Oleh sebab itu, mengapa lokasi tambang di PT Freeport menjadi kawasan berbahaya dari serangan OPM yang hendak mengambil & merebutnya. 

OPM adalah ( organisasi papua merdeka ). 

60% saham PT Freeport dikuasai & dimiliki oleh pemerintah Indonesia. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post