Skip to main content

Begini cara Israel mengalahkan Iran, bukan fokus pada Iran karena cuma ekor saja. Kepala naga yang harus Israel lawan justru terletak di China dan Rusia ( 2025 )


Mengalahkan ular dengan cara menginjak nginjak ekornya saja. Itu mustahil dapat dikalahkan. Karena pada akhirnya kepala naga bakal balik menyerang dan mematuk dengan lebih kejam.

Jadi untuk mengalahkan naga. 

Maka satu satunya cara yaitu dengan meremukkan kepalanya dengan pukulan yang keras. 

Operasi militer yang dilancarkan oleh IDF ( Israel Defense Force ) dengan kata sandi 'Rising Lion' di tahun 2025. Hanyalah sekedar menginjak nginjak ekor ular saja, dampak rasa sakit memang dapat ditimbulkan sekedar luka lecet, tetapi sulit mengalahkannya secara total jika kepala naga tidak ikut dipukul dengan keras.

Lalu siapa kepala naga itu.

Jawabnya tidak lain tidak bukan adalah 'CHINA dan RUSIA' yang menjadi biang kerok. 

Meskipun dinamika geopolitik ini terlihat kompleks. Kebijakan yang harus ditempuh saat ini oleh pemerintah Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu haruslah bertindak hati hati & teliti. 

Mengingat China dan Rusia bukanlah negara aktor sembarangan, mereka merupakan pemilik senjata bom nuklir maha dahsyat dan konsekuensi begitu besar apabila Israel salah langkah mengambil keputusan. 

Terutama jika China dan Rusia ikut membantu bertindak bersama sama menopang Iran dalam membendung atau memberikan dukungan. Oleh sebab itu, usahakan sehalus mungkin supaya sang kepala kepemimpinan tidak bertindak. Sehingga ekor ular dapat dilemahkan sedikit demi sedikit dengan tujuan mematahkan rantai aliansi satu per satu, sebelum kepala naga sesungguhnya dipukul dengan keras.

Faktanya Iran hanyalah ekor dari naga yang jauh lebih besar. 2 super power yang lebih kuat dan punya kepentingan strategis yang sesuai dengan tujuan yang walaupun terlihat berbeda, kenyataannya punya kesamaan mendalam. 

Mayoritas ekonomi Iran untuk mendirikan kemampuan industri militernya di topang oleh kekayaan dari pendapatan minyak, gas dan mineral tambang yang dijual ekspor utama ke China. 

Uang dari hasil ini digunakan untuk membiayai anggaran negara Iran. Termasuk untuk alokasi ke IRGC ( korps garda revolusi Iran ) dan pasukan Quds.

Walaupun Iran mampu membuat persenjataan sendiri, seperti rudal, tank, drone, dll. Tetapi komponen elektronik, perangkat sensor canggih & chipset semikonduktor kebanyakan berasal dari buatan perusahaan industri China. Jadi pada hakekatnya, China menjadi ikut terlibat mendukung senjata Iran yang digunakan untuk aksi terorisme.

Kemudian rudal balistik buatan Iran. Sesungguhnya terinspirasi dari rudal Scud Uni Soviet.

Iran dan Rusia menjalin hubungan sekutu secara terbuka dan saling memberikan dukungan di banyak bidang. Mengingat Rusia sejak perang dunia ke II telah diembargo dan disangsi oleh Amerika Serikat. Maka tidak ada pilihan lain bagi Rusia untuk bersahabat dengan Iran. 

Seperti yang anda ketahui. 

Iran, China dan Rusia seringkali menggelar latihan perang bersama.  


Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.