Xbat, pesawat drone siluman tanpa awak Amerika Serikat dengan kemampuan VTOL tanpa infrastruktur bandara dan sepenuhnya dipiloti oleh kecerdasan buatan AI Hivemind ( 2025 )
Ada sekitar 8 perusahaan persenjataan asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang industri pesawat drone tanpa awak.
Yaitu Lockheed martin, Boeing, Anduril industries, General atomic GA.com, Aerovironment, RTX Technologies, Northrop grumman dan Shield.ai.
Menurut tim Shield.ai. Selama bertahun tahun perusahaan militer Amerika Serikat tersebut terjebak dalam mindset pembuatan produksi pesawat drone berbasis konvensional yang belum pernah mau mendedikasikan diri untuk membangun drone serang berkemampuan VTOL.
Xbat adalah drone serang otonom berkemampuan VTOL pertama di dunia versi mereka sendiri.
Xbat dilengkapi rudal mematikan seperti rudal LRSAM dan smart bomb JSOW.
Perang Ukraina VS Rusia telah membuktikan kedigdayaaan drone mampu menyebabkan hingga 60% kerusakan, kehancuran dan kematian target yang diserang.
Peranan alustista drone saat ini menjadi produk senjata yang wajib untuk dimiliki oleh angkatan bersenjata manapun di dunia, baik dalam masa perang maupun masa damai.
Berkaca dari data statistik penjualan F-16.
Drone Xbat bakal mengikuti jalur bisnis seperti arah yang dilakukan oleh F-16 dengan mengutamakan harga kompetitif yang murah dibandingkan pesaing produk dari pesawat lainnya, multifungsi ( bisa digunakan untuk serangan ke darat dan cukup kuat untuk melawan gangguan dari pesawat pemangsa predator udara milik musuh yang doyan memangsa pesawat tempur lainnya ).
Tim Shield.ai belum mau menyebutkan berapa harga per unit drone X-bat.
Karena penjualan baru dimulai pada tahun 2029.
Sedangkan biaya produksi Xbat untuk 1 unit pada tahun 2025 sebesar $ 27 juta dolar atau setara Rp 448 miliar rupiah per unit. Teknologi X-bat saat ini sudah tersedia tetapi sebatas masih eksperimental internal ( beta uji coba ).
Tim Shield.AI mengklaim bahwa nanti harga Xbat bakalan lebih murah daripada pesawat tempur F-35 Lightining dan tidak perlu biaya pelatihan pilot sama sekali, karena keseluruhan manajemen dan sistem pertempuran Xbat dirancang sepenuhnya dengan AI Hivemind.
Harapan Shield.AI tentu saja menginginkan agar kelak penjualan atau pembelian drone Xbat bisa melampaui rekor penjualan F-16 Fighting Falcon. Dimana negara kelas besar & negara kelas menengah bisa membeli Xbat karena tawaran bisnis harga yang kompetitif dan bersaing.
Brandon Tseng, founder Shield.AI dari Amerika Serikat mengatakan :
Ini adalah Xbat. Xbat adalah pesawat pertama di dunia yang dipiloti oleh AI, serta lepas landas dan meluncur dengan cara vertikal. Kami di Shield.AI sudah menerbangkan pesawat F-16 secara otonom. Namun kedua hal tersebut. Pesawat yang dipiloti AI dan terbang Vertical take off and landing tidak pernah terwujud dalam bentuk pesawat tempur generasi selanjutnya. Sahutnya.
Spesifikasi drone Xbat :
Sejak tahun 1960 sesungguhnya sudah ada pesawat tempur berkemampuan VTOL. Seperti Harrier, lalu disusul oleh pesawat tempur buatan Rusia, Yakovlev. Di zaman modern kehadiran F-35 Lighting berkemampuan VTOL juga telah tersedia luas. Namun membutuhkan pilot manusia.
Xbat menggabungkan keseluruhan elemen antara pesawat VTOL dan otonomi perangkat lunak AI.
~ Jangkauan terbang : 3.200 km
~ Ketinggian terbang : 15 km
Kelemahan Xbat walaupun terbang berbasis VTOL. Masih pakai peluncur catapult tradisional sehingga dianggap tidak efektif.
Belum diketahui, apakah nanti pada tahun 2029 produk Xbat bakalan laris dibeli oleh klien internasional atau justru malah disimpan di museum sebagai penghuni kuburan teknologi Amerika Serikat dengan label 'no status battle proven'.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.