Lompat ke konten Lompat ke footer

Israel berikan pelabuhan Haifa dan Asdod untuk angkatan laut militer China berdekatan dengan kapal induk Amerika Serikat (2018)


Hubungan China dan Israel semakin hari kian akrab nan mesra.

Di ranah teknologi, negeri yg dijuluki tirai bambu tersebut telah mengirimkan banyak investor untuk mendanai berbagai macam proyek-proyek investasi berteknologi tinggi di Israel.

Lebih dari 2.000 startup dan perusahaan teknologi Israel memiliki kantor cabang di China.

Tak cukup sampai disitu

Israel dengan rela hati memberikan pelabuhan Haifa bay dan Asdod kepada angkatan laut militer China yang dijalankan oleh perusahaan Shanghai International Port Group SIPG. Sahamnya mayoritas dikuasai oleh pemerintah komunis China.  

SEMUA KARENA DUIT 

Kita semua tahu bahwa China adalah pemimpin dunia dalam perdagangan internasional. Bersaing ketat dengan Amerika Serikat.

China mengekspor berbagai macam produk, mulai dari smartphone, cangkul, buah tomat, mainan, mesin, tekstil, besi, baja, semen, kendaraan, drone DJI, alat elektronik, kabel, obat herbal, panci, piring, gelas, snack, dll sebagainya.

China memiliki jalur perdagangan sutra modern abad 21 yg terkenal di dunia di sebut One Belt One Road.


Jalur perjalanan menuju ke Uni Eropa, apabila menggunakan rel kereta maka menempuh sepanjang 12.000 km dari China ke Uni Eropa melewati China - Uzbekistan – Iran – Turki – Ukraina – Rusia – Uni Eropa.

Jalur Suriah, Lebanon, Irak dan Afghanistan dihindari karena terjadi peperangan.

Adapula rute jalur tol laut meliputi

China – Indonesia - Singapura – Bangladesh - India – Srilanka – Kenya – Djibouti – Mesir – Uni Eropa

Karena jalur terusan Suez di Mesir begitu padat.

Sehingga kapal-kapal kesulitan berlayar akibat berbenturan kesempitan dengan kapal dagang yg lainnya.

Maka pada tahun 2021. China memutuskan Israel sebagai jalur perdagangan One Belt One Road yg baru dengan mendirikan pangkalan militer untuk memantau keamanan kapal-kapal dagang komersialnya.


Rute jalur menggunakan tol laut, berangkat dimulai dari China menuju ke pelabuhan Arab Saudi.  

China – Arab Saudi – Yordania – Israel – Uni Eropa


Disana barang dimuat angkut ke kereta, berjalan menempuh padang pasir sejauh kurang lebih 1.800 km menuju ke pintu masuk perbatasan Sheikh Hussein, Yordania.

Lalu perjalanan kereta masuk ke Israel, berakhir di pelabuhan Haifa bay dan Asdod.


Disana, barang dimuat kembali ke kapal menuju Uni Eropa.   

Israel tak memiliki hubungan diplomatik dengan Arab Saudi, Libanon dan Suriah. Kecuali Yordania dan Mesir.

Hubungan baik antara Israel–Yordania dalam kerjasama One Belt One Road ini dapat menghasilkan pemasukan duit hingga miliaran dolar karena ketiban kue rejeki dari pusat pelayaran transportasi perdagangan internasional yg digagas oleh raksasa China.

BENTROK CHINA DENGAN AMERIKA SERIKAT

Sebelum China mengagas proyek tersebut.

Amerika Serikat sudah terlebih dahulu menjadikan Haifa bay sebagai area jalur perdagangan.

Amerika Serikat menempatkan 200 tentara Us Army di Israel untuk menjalankan aktivitas radar dan terdapat kapal induk AS di laut Mediterania.

Dimana salah satu tujuannya yaitu memastikan keamanan kapal dagang sipilnya dari perompak bajak laut.

Nah dengan hadirnya angkatan militer China di Israel berdekatan dengan lokasi tentara Us Army. Apa yang terjadi belum diketahui mengingat hubungan China-AS kurang begitu akur.

Satu hal yg pasti. Fenomena ini bukan hal yg asing. Militer AS dan China juga berpapasan di negara Eritrea.

Pemerintah Israel telah memastikan bahwa China tidak membahayakan kepentingan keamanan negeri bintang daud tersebut.

Artikel Lainnya :



Hal ini justru menjadi promosi gratis bagi orang-orang China melihat kemampuan teknologi-teknologi militer Israel lebih dekat.

Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU