Lompat ke konten Lompat ke footer

Apakah Teknologi Ada Batasan ? Apakah Bisa Berhenti (2019)


Hallo, selamat pagi, siang, sore dan malam.

Nah, hari ini tema kita cukup menarik. Yaitu membahas tentang sebuah pertanyaan sulit untuk di jawab oleh umat manusia.

Terkadang jika melihat fenomena perkembangan teknologi sepertinya tak ada batasannya ya.

Tiap hari selalu ada berita tentang smartphone baru, laptop baru, robot baru, gadget baru, senjata baru yang lebih canggih, dan berbagai produk teknologi baru. Seolah-olah sepertinya ngga ada batasan… 

APA ITU TEKNOLOGI 

Banyak orang salah paham tentang apa itu teknologi.

Teknologi sebenarnya tak melulu benda atau barang-barang elektronik. Ini jauh seperti yg dibayangkan karena sebagian besar hidup kita di zaman now ini setiap sendi kehidupan sepenuhnya tergantung pada teknologi.

Penanak nasi, paku, ban mobil, kacamata, kipas angin, pisau, minyak biodesel kelapa sawit B100, kabel, internet, kursi, semen, meja, piring, AC, zat kimia olahan, sepeda, tombak, obat, palu, sepatu, rambut palsu, jam tangan, ikat pinggang, dan segala sesuatu yang ditujukan untuk memudahkan kegiatan manusia bisa disebut dengan teknologi.



Jadi, teknologi ada dimana-mana.

Lalu pertanyaannya adalah :

Sampai kapan sih perkembangan teknologi tersebut terus berkembang. Apakah suatu saat bisa berhenti juga.

Untuk menjawab hal ini. Mari kita memandang memulainya dari chip INTEL.

CHIP INTEL 

Intel Corporation adalah sebuah perusahaan internasional yang berpusat di Amerika Serikat.

Mereka merancang, menciptakan dan mengembangkan mikroprossesor, sirkuit terpadu, kartu jaringan dan chipset yang menjadi inti dari otak berbagai macam teknologi-teknologi canggih abad ini.

Memang, Intel bukanlah satu-satunya pencipta chip komputer. Ada banyak perusahaan lain turut mengembangkan di sektor ini.

Pendiri INTEL, pada tahun 1965 mengemukan tentang hukum Moore. Berbunyi :

Kompleksitas sebuah mikroprossesor akan meningkat dua kali lipat tiap 18 bulan sekali. Sahutnya.

Saat artikel ini saya tulis bagi anda.

Intel merupakan salah satu perusahaan yang menciptakan CHIP terkecil di dunia seukuran 7 µm.

Nampaknya masih banyak ruang inovasi bagi umat manusia ke depannya untuk menciptakan CHIP hingga seukuran 1 µm. Atau mengganti bahan Chip dari tadinya mengandalkan silicon ke berlian.

Sebagai perbandingan ukuran virus HIV/AIDS saja sebesar 100 µm nanometer.

Jadi bisa kebayangkan perkembangan teknologi manusia sudah begitu pesat majunya sejak revolusi industri 1.0 dari yang tadinya berbasis pertanian dan mesin uap ke generasi revolusi industri 0.4 dan saat ini sedang menuju ke 5.0 Super Komputer Artificial Intelligence Quantum. Walaupun masih lama kearah tersebut, namun sebenarnya kita sudah hidup di era ini.

Hukum Kekekalan energi, mengatakan :

Energi tidak dapat diciptakan dan tak dapat dimusnahkan.  

Apa itu energi. Energi ya ‘Listrik’.


Listrik, Gas, Radiasi, Air dan Udara merupakan salah satu molekul atom terkecil di dunia hingga seukuran Quark.

Teknologi canggih buatan manusia dipastikan berhenti di titik hukum alam fisika tersebut dalam menciptakan ukuran CHIP.

Karena apabila seandainya saja umat manusia sanggup membuat Chip lebih lebih lebih super kecil hingga seukuran atom atau quark. Ini dipastikan kalah melawan listrik energi buatan Tuhan.   

Untuk menyalakan sebuah chip membutuhkan listrik.

Kalau ukuran listriknya lebih besar dari ukuran chip. Bagaimanakah listrik bisa masuk ke gerbang Chip. Jika listrik ngga bisa masuk, maka semua komponen teknologi tak bisa berfungsi karena tak ada energi.

Disinilah titik kematian berhentinya sebuah inovasi teknologi suatu saat nanti.

Semua berdasarkan hukum alam fisika.

Seperti :

Manusia hanya makan nasi, gandum, ubi, dll. Bukan makan besi, baja, atau batu.

Matahari berputar dari Timur ke Barat.  

Kecepatan tercepat di dunia adalah CAHAYA.

Lubang hitam Black Hole memiliki daya gravitasi yang kuat.

Wanita melahirkan anak bayi bukan pria yang melakukannya.

Tinggi pohon tak bisa setinggi 100 km .

Air secara alamiah mengalir dari atas ke bawah.

Semua ada batasannya, sudah di tentukan oleh HUKUM TUHAN.

CEO Nvidia, Jensen Huang menyebut pada tahun 2019 di Consumer Electronic Show mengatakan bahwa hukum Moore telah berada di titik batasan akhir (mati).

Bagian inti dari kunci manufaktur semikonduktor adalah memperkecil komponen transistor. Ini adalah komponen elektronik kecil memproses data. Komponen mungil ini digunakan untuk pengaturan waktu di microwave hingga algoritma kecerdasan buatan di smartphone.

Perkembangan CHIP meningkat dua kali lipat setiap 18 bulan sekali. Hukum Moore telah berlaku di semikonduktor selama 50 tahun terakhir.

Namun saat ini tahun 2019, semua industri di bidang ini sudah kesulitan dan terengah-engah mengikuti pengembangan tersebut.

Sebagai gantinya di masa depan adalah ‘SUPER KOMPUTER QUANTUM’.

Pada intinya ini sebenarnya hanyalah menumpuk jajaran ratusan hingga ribuan komputer hingga seluas gedung dalam satu sistem.

SUMMIT IBM dari Amerika Serikat merupakan SUPER KOMPUTER tercepat saat ini (2019).


SUMMIT disusun seperti oleh 4.608 server komputasi komputer. Sehingga sistem Kecerdasan buatan (Artificial intelligence/AI) dan machine learning (ML) miliknya mampu menghitung olah data berkecepatan 200.000 quadrillion kalkulasi per detik.  

Walhasil, sanggup digunakan dalam memecahkan beberapa problem penelitian dan ilmiah.


Super Komputer SUMMIT IBM kabarnya diperbolehkan untuk di jual ke penjuru dunia. 

Tentunya bukan digunakan untuk para gamers bermain Fornite atau PUBG.

Super Komputer Quantum digunakan bagi para peneliti ilmu pengetahuan, untuk perusahaan, universitas, pemerintahan, kepolisian militer, rumah sakit, perusahaan fintech blockchain dan ilmiah.

Jika anda tertarik, siapkah kocek uang sebesar $ 325 juta dolar atau sekitar Rp 4,6 triliun untuk meminangnya.

SUPER KOMPUTER QUANTUM BATAS AKHIR TEKNOLOGI

Menurut saya, Super Komputer Quantum menjadi batas akhir teknologi manusia.

Di bumi ini hanya ada 1 yang tak memiliki batasan. Yaitu imajinasi dan manusia itu sendiri

Teknologi ada batasannya suatu saat nanti.  

Tetapi imajinasi kreatif. Tak memiliki batasan.

Semua orang dapat berkarya, menciptakan music, film, game, dan karya seni sebanyak yang dia sanggup ciptakan tak ada yang bisa membatasinya.

Walaupun Super Komputer AI juga dapat melakukan kegiatan menciptakan music, film, dll seperti manusia. Pada hakekatnya ada batasannya ketika AI VS AI.


Suatu saat nanti. Manusia memperkerjakan Super Komputer Quantum AI sebagai karyawan tetap dan manusia bisa memecat AI jika tak bagus kinerjanya. Super Komputer memiliki keterbatasan apabila dihadapi AI (Artificial Inteligence VS Artificial Inteligence) karena AI membutuhkan energi listrik besar maka manusialah yang menentukan seberapa batas kinerja performa AI harus dikembangkan lebih lanjut hingga ke titik kestabilan keterbatasannya. AI tak layak dijadikan kandidat mendominasi bumi karena kebanyakan AI juga menguras dan merusak sumber daya alam jadi dibutuhkan posisi jumlah stabil.

Ada orang yang beranggapan, tak ada yang mustahil di dunia ini.

Seolah-olah pula manusia suatu saat nanti bisa menciptakan SUPER SUPER KOMPUTER YG LEBIH KUAT.



Pada kenyataannya. Hukum fisika dan alam semesta nampaknya telah dibatasi oleh TUHAN.

Sehingga seharusnya manusia mulai menyadari keterbatasannya untuk menyerahkan dirinya tak mampu melawan kemustahilan yang dimiliki oleh TUHAN. Dan SUPER KOMPUTER dan TEKNOLOGI harus menyadari keterbatasannya dan tunduk kepada kekuatan TUHAN YESUS yang lebih cerdas dan lebih kuat daripada Artificial Intelligence.

Contoh seperti yang dibahas diatas :

Hukum fisika menyatakan kecepatan tertinggi adalah cahaya. Jadi, mustahil bagi manusia sanggup menciptakan pesawat antariksa luar angkasa berkecepatan melebihi kecepatan cahaya.

Super Komputer Quantum ada batasannya. Yaitu batasan ekonomi dan batasan alam semesta yang telah dari semula nampaknya diatur oleh TUHAN.

Namun bukan berarti teknologi sudah berada di titik ambang batas saat artikel ini saya tulis bagi kita semua manusia masih memiliki banyak sekali mengalami masalah problem. Seperti mengobati penyakit kanker, penuaan dini, baterei low bat, kekeringan air, dll sebagainya.

Masih ada ribuan penyakit diluar sana belum dapat disembuhkan dan ribuan masalah yg dialami oleh manusia, masih banyak pula ilmu pengetahuan alam semesta belum terpecahkan. Seperti Black Hole, CERN BOSON Higgs, PARTIKEL TUHAN, ANTI MATERIAL, LUBANG CACING WORMHOLE, DARK MATTER, dan masih banyak lagi. Bahkan batas tepi luar angkasa hingga saat ini belum bisa diketahui.  

Masih banyak ruang bagi teknologi berinovasi, masih banyak teknologi baru yang harus diciptakan berperan selama 100 tahun – 1.000 tahun lagi ke depannya untuk memudahkan dan membantu manusia menjadi lebih baik.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU