Lompat ke konten Lompat ke footer

Persiapan Dominasi Pesawat tempur KFIR Israel Generasi 4,5 (2020)


Israel memiliki pengalaman sejarah panjang dalam membangun dan menciptakan pesawat tempur.

Bermula tujuh dekade lalu ketika peperangan kemerdekaan melawan keroyokan bangsa Arab berkecamuk.  

Pesawat tempur pertama kali diciptakan oleh Israel yaitu NESHER.

Foto : KFIR, Pengembangan lanjutan dari NESHER
Nesher diciptakan pada tahun 1972 oleh perusahaan kedirgantaraan plat merah BUMN Israel Aircraft Industries (IAI) bekerjasama dengan perusahaan asal Ferancis, Dassault Aviation dalam produk pesawat tempur Mirage.

Namun hubungan Ferancis dan Israel memburuk.

Ferancis menerapkan embargo persenjataan kepada negara Yahudi tersebut.

Tak patah arang.

Israel mencuri akses blueprint teknologi MIRAGE yang membuat pemerintah Ferancis menjadi kecewa. Sehingga dengan kemampuan mandiri independennya. Israel melahirkan pesawat tempur jenis baru yang dijuluki ‘NAMMER’.

Namer hanya berlanjut di tahap prototipe. Namun menunjjukkan kala itu bahwa negara kecil Israel memiliki konsep bukti telah dengan sukses berhasil menciptakan tiruan copypaste avionic canggih, airframes dan kokpit modern.  

Pada tanggal 21 maret 1991. Pesawat Namer terbang perdana.

Hubungan buruk Israel terhadap Ferancis (Uni Eropa). Tak menjadi hambatan bagi Israel.

Mengandalkan Amerika Serikat. Israel bekerjasama dengan perusahaan AS seperti Grumman Aerospace (sekarang bernama Northrop Grumman) dan Lockheed Martin. Untuk menciptakan pesawat tempur LAVI.

Awalnya terjadi perdebatan sengit di kongres Amerika Serikat. Pada akhirnya disetujui.

Amerika Serikat membutuhkan keahlian Israel dalam hal riset, ilmu pengetahuan sains dan penelitian kecerdasan teknologi yang tinggi untuk menciptakan pesawat tempur baru demi menandingi teknologi Rusia dan China yang menjadi musuh bagi Amerika Serikat.

Disisi lain, Israel yang masih batita ketika itu kekurangan uang dan butuh pesawat tempur buatan sendiri tanpa harus impor untuk menjaga kedaulatan negaranya.

Setelah melalui berbagai perdebatan di internal Israel.

Pesawat tempur berjuluk LAVI dinyatakan dibatalkan karena menguras anggaran APBN Israel dan terganjal oleh aturan rumit dimana AS memaksa bahwa komponen mengandung content AS sehingga harus memerlukan izin ekspor jika Israel ingin menggunakannya dan berniat menjual ekspor ke luar negeri diperlukan persetujuan dari kongres pemerintah AS.

Israel tentu tak setuju terhadap kebijakan berat tersebut.

Pemerintah Israel ingin 100% pesawat tempur buatan anak bangsa lokal Yahudi dari industri persenjataan dalam negeri tanpa tergantung komponen impor.

2 prototipe LAVI sempat berhasil diciptakan dan terbang perdana pada Desember 1987. Beberapa saat kemudian dibatalkan. 


Youtube : LAVI ISRAEL

Walaupun proyek LAVI dibatalkan.

Israel tetap bangga mendapatkan sebagian blueprint akses teknologi ilmu pengetahuan dari LAVI.

Perusahaan Amerika Serikat kemudian melanjutkan proyek ini tanpa Israel.

Kini program LAVI menjelma menjadi F-16 FIGHTING FALCON seperti yang kita kenal di zaman now.

F-16 adalah pesawat tempur multirole terlaris di dunia dengan jumlah produksi telah mencapai 4.000 unit lebih.

Versi modern pada tahun 2020 adalah F-16 VIPER.

KFIR : PESAWAT TEMPUR BUATAN ISRAEL. CITRARASA GABUNGAN AMERIKA SERIKAT DAN UNI EROPA TAPI DITAMBAH DENGAN  OLAHAN RACIKAN ILMUWAN ISRAEL.


Menandai 72 tahun berdirinya Israel.

Perkembangan teknologi senjata negara Yahudi telah berkembang pesat.  

Program LAVI dan NESHER sebenarnya masih hidup. Sekarang dijuluki dengan nama pesawat tempur ‘KFIR’.

KFIR tak digunakan untuk armada Israel Air Force sebagai prioritas utama. IAF mengandalkan F-16, F-15, F-35 yang telah dimodifikasi.

Armada jet F-16 segera dipensiunkan beberapa dekade ke depan.

Israel hanya menggunakan F-15, F-35 dan drone sebagai sang penjaga kedaulatan udara.

Masih sulit bagi Israel untuk menandingi keperkasaan dominasi keunggulan dari F-15 dan F-35 buatan Amerika Serikat.

Sedangkan KFIR di Israel digunakan untuk sekolah penerbangan pilot saja.

Kadang kadang dalam sehari seratus sorti sebagai pelatihan tentara IAF (Israel Air Force).



KFIR telah berevolusi selama bertahun tahun.

Bermula pada 1976. Menggabungkan antara teknologi NESHER dan NAMMER.

Pada tahun 2010 di era abad 20.

KFIR berevolusi dengan menggabungkan ilmu pengetahuan teknologi NESHER, NAMMER dan LAVI. Tetapi tetap menggunakan sayap delta karena unggul dibidang batas gelombang kejut walaupun menggunakan mesin kelas rendah mampu memungkinkan penambahan energi melalui sudut sayap menjadi laju subsonic atau supersonic.


Yossi Melamed mengatakan :

Kami membangun pesawat tempur yang kuat dan tangguh dengan margin kekuatan dan kelelahan signifikan. Pesawat ini tidak mengalami keretakan yang berarti bahkan selama berjam jam penerbangan. Struktur masih bisa terbang ribuan jam lagi. Sahutnya.

PESAWAT TEMPUR KFIR GENERASI 4,5


Kelemahan Israel saat ini dalam industri pesawat tempur yaitu teknologi mesin, fitur siluman dan keefektifan kompleksitas biaya.

Hampir semua komponen termasuk radar AESA, avionic, konektivitas, electric, senjata rudal, dll. Telah dikuasai oleh Israel didalam negeri. Kecuali mesin.

Mesin pesawat KFIR menggunakan produk buatan Amerika Serikat dari perusahaan General Electric.

Tak mudah untuk membangun pesawat tempur lokal karena memiliki tantangan kerumitan dan harus menyelaraskan antara kepentingan sipil dan militer. Dua bidang ini harus dikuasai secara bersamaan.

Israel sedang memulai mendirikan perusahaan new rocket, terus berinovasi di bidang teknologi drone, pesawat electric, menciptakan lebih dari 34.000 komponen pesawat komersial untuk disuplai bagi Airbus atau Boeing, memperkuat industri mesin blades technology, cityhawk urbanaero, bet shemesh engine, menciptakan mesin pesawat jenis baru berkemampuan listrik. dll.  

Sehingga masih membutuhkan waktu lama agar dapat bersaing melawan Amerika Serikat, Rusia atau China. Terutama menggungguli diranah biaya rendah dan mengharuskan lebih banyak akuisisi perusahaan pesawat asing.

Israel menilai lawan awal mudah untuk dipatahkan terlebih dahulu adalah industri kedirgantaraan pesawat tempur UNI EROPA.

Langkah pertama yaitu dengan menjual ekspor lebih banyak pesawat tempur KFIR dengan harga lebih rendah dari F-16 untuk negara negara miskin.

Caranya, yaitu pesawat KFIR yang diekspor takkan memiliki perangkat radar AESA. Sebagai gantinya menggunakan teknologi datalink berkecepatan tinggi, avionic canggih dan helm helmed digital buatan Elbit System yang mampu mentransfer data dari pesawat dengan pusat komando radar yang ada di darat.

Ketika radar dilepas. Itu menurunkan harga.

Tanpa radar pesawat tempur tetap mampu berperang ketika gambar terhubung ke pusat komando pertempuran yang ada di darat sehingga pilot dapat mengambil keputusan secara realtime.  

Pesawat tempur KFIR telah dibangun sebanyak 220 unit sejak 1976.

Didesain sebagai pesawat tempur supersonic multiperan serba guna. Tahan cuaca dan dapat terbang pada ketinggian 30 km dengan kecepatan 2.285 km/jam.

KFIR dapat membawa beberapa rudal dan bom.

Pada tahun 2020. Industri IAI, Elbit System dan Rafael Advanced Defense system berusaha mengintegrasikan KFIR dengan teknologi generasi struktur siluman steahlty 5. Tetapi hanya diperuntukkan untuk negara yang tak mampu membeli pesawat tempur siluman mahal dan ingin perawatan murah.



Joseph Weiss mengatakan :

Avionik canggih, senjata canggih dan sistem perlindungan diri, sistem pengisian bahan bakar udara dan fitur lainnya. Menjadikannya salah satu pesawat perang udara paling efisien di dunia. Sahutnya.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU