Irfan ardiansyah bertanya kepada Rocky Gerung :
Kalau anda jadi presiden pak Rocky. Apa yang pertama kali di lakukan saat pertama kali menjabat.
Bapak Rock Gerung mengatakan :
MEMBUBARKAN DPR
``````````````````````````` ~~~~~~~~~~~~~~~~~ ```````````````````````` ~~~~~~~~~~~~~~~~
Rocky gerung adalah seorang akademikus, filsuf dan intelektual publik terkenal di Indonesia, sekaligus dosen selama 15 tahun di universitas Indonesia.
Rocky gerung punya daya berpikir kritis yang mampu mengkritik ijasah palsu Jokowi tapi tumpul mengkritik Prabowo karena ijasahnya asli.
Channel Youtube beliau ada di alamat 'Rocky Gerung'.
Afrid Fransisco mendukung suara apa yang disuarakan oleh mas Rocky Gerung tentang pembubaran DPR. Dan tentu saja, Afrid Fransisco mendukung pembubaran MPR, DPRD dan DPD.
Aksi membubarkan DPR & MPR sebenarnya sudah dilakukan oleh presiden Gus Dur pada tahun 2001 yang lalu. Tetapi Gus Dur gagal, malahan beliau dilengserkan oleh DPR & MPR yang berkuasa.
Percikan aksi untuk membubarkan DPR & MPR tidak lah mudah. Karena para pejabat pasti melawan menggunakan kekuatan dan upaya untuk mempertahankan status quo. Padahal gagasan & ide pertama kali untuk bubarkan DPR & MPR telah digaungkan melalui semangat keberanian mengambil resiko pada masa kepemimpinan Gus Dur sejak dua dekade yang lalu.
Di abad modern, Rocky Gerung sebagai pengamat politik dengan puncak intelektual berpikirnya yang tajam juga punya kegelisahan yang sama seperti almarhum Gus Dur. Yaitu menyuarakan untuk membubarkan lembaga tersebut yang beliau sebut PRODUK BURUK.
Afrid Fransisco menilai bahwa membubarkan DPR & MPR berserta anak anak lembaganya yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Persoalannya bukan hanya tentang kinerja pejabat individunya saja, bukan cuma tentang joget joget, bukan tentang sekedar huru hara permasalahan gaji, tunjangan, insentif & bonus saja. Melainkan lebih dari itu yang sudah diindentifikasi sejak era kepemimpinan Gus Dur, konsisten bahwa pada dasarnya fungsi lembaga sistem politik jenis ini memang buruk dari dulu hingga detik ini.
Undang undang yang dihasilkan seringkali sekedar mementingkan aktivitas partai politik, lebih terlebih dahulu mementingkan transaksional kepentingan oligarki ketimbang aspirasi rakyat, lebih sibuk seremoni, serakah, bersifat kleptokrasi, fundamental sistemnya memang sudah error dan cacat logika.
DPR, MPR, DPRD dan DPD. Tidak layak dipertahankan karena skema sistem cara kerjanya mirip IBLIS. Mempertahankan sistem politik seperti ini terus menerus maka hanya mempercepat keruntuhan bangsa Indonesia. Karena lembaga ini merusak, menggerogoti, menghisap dan menjadi racun mematikan dari dalam.
Anda tidak dapat hidup jika tubuh dipenuhi oleh racun DPR, MPR, DPRD dan DPD. Pada akhirnya mati dan runtuh. Bukan akibat dari luar melainkan dari dalam.
Artikel Afrid Fransisco adalah undangan untuk berpikir ulang. Jadi model parlemen sistem politik seperti apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh rakyat.
Gagasan untuk membubarkan DPR, MPR, DPRD dan DPD memang terlihat ekstrem. Tapi percayalah mempertahankan lembaga ini dalam jangka waktu lama sama saja itu bangsa Indonesia sedang menuju BUNUH DIRI karena menegak RACUN IBLIS.
Pikirkan tentang desain model sistem politik baru untuk membersihkan metabolisme sistem politik ini dengan lebih berkelanjutan, adil, terbuka, ramping, efesien dan profesional.
Artinya membubarkan lembaga DPR, MPR, DPRD dan DPD untuk digantikan dengan 1 lembaga baru yang punya akal sehat sebagai jawaban pengganti revolusi sistem politik ke arah baru yang lebih baik dengan cara membubarkan sistem politik lama yang bersifat IBLIS tersebut.
Gampangnya.
Kalau anak IT/SI bilang : RESET SISTEM.
Bubarkan racunnya dan menghapus semua kisah lama lalu memulai kembali dengan membangun pengaturan parlemen dasar yang baru.
Baca juga :
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.