Lompat ke konten Lompat ke footer

Israel Skylark C : Pesawat drone militer berbahan bakar listrik pengintai maritim (2018)


Ada celah begitu besar dibisnis perdagangan militer yg luput dari perhatian banyak pihak. Yaitu saat ini penggunaan sistem pengintaian laut maritim masih berharga mahal karena operasi patroli lautan masih jamak dilakukan via helikopter.

Helikopter diketahui menguras banyak bahan bakar, tak efektif, dan bising.

Apabila penggunaannya dilakukan terus menerus sebagai alat pengintai maka dapat membuat anggaran keuangan pemerintah tersebut jebol atau bocor akibat pemborosan.

Perusahaan teknologi Israel menutup celah tersebut dengan menciptakan pesawat drone Skylark C.

Operasinya berbiaya murah, efektif dan hening karena menggunakan listrik.

Cocok digunakan oleh pasukan khusus, kapal perang, kapal boat, polisi anti-pembajakan, pengaman lautan dari serangan terrorist, penyeludupan, illegal fishing, dan kapal-kapal penjaga pantai lainnya untuk mendapatkan informasi penting misi mengenai lautan yg ada didepannya.

Tentang SKYLARK C 

Skylark C diperkenalkan pertama kali pada tahun 2016.

Pengembangan penelitian R & D didasarkan dari teknologi pesawat drone sebelumnya Skylark I, Skylark ILE, Skylark ILEX, Skylark Block2 dan Skylark II.

Varian-varian Skylark telah laris terjual ke 15 negara.


Perusahaan yg mengembangkan Skylark adalah Elbit System yg berkantor pusat di Israel. Sebuah perusahaan militer yg mampu membukukan penjualan kotor dari pasar ekspor perdagangan senjata internasional hingga Rp 45-50 triliun per tahun.

Skylark C diciptakan untuk operasi kapal-kapal perang dalam menyediakan angkatan laut dengan kemampuan intelijen taktis, kesadaran situasional yg lebih baik, pengawasan, akuisisi target dan pengintaian (ISTAR) real time.

Drone sepenuhnya otonom dengan 100% electric sehingga tanda visual, keheningan dan akustiknya rendah. Dapat beroperasi siang, malam, bahkan dalam kondisi cuaca badai sekalipun.

Spesifikasi Skylark C

Berat : 15 kg

Lebar : 3,6 meter

Ketinggian terbang : 4,5 km

Durasi terbang : 7 jam

Jangkauan terbang : 40 km

Untuk merakit, memasang dan mengoperasikan Skylark C, operator tentara membutuhkan waktu kira-kira 15 menit. Peluncuran menggunakan peluncur catapult dan mendarat vertical ke permukaan laut via parasut.


Muatan payload meliputi elektro optic canggih, inframerah (EO/IR), sistem pelacakan target, geo registrasi, sensor indikator bergerak, sistem INS (navigasi inersial standar). Dan laser designator sebagai pembimbing tembakan rudal & roket yg ditembakkan dari kapal perang. Semua perangkat teknologi ini dibangun oleh Elbit System.

Kameranya menggabungkan pencitraan panas resolusi tinggi untuk merekam gambar, foto dan video berkualitas HD yg dikirim melalui datalink terenskripsi kebal serangan cyber dan jamming hingga jarak 40 km jauhnya.

SKYLARK 3 

Skylark C bukanlah satu-satunya yg diciptakan oleh perusahaan Israel Elbit System. Versi peningkatan lain yaitu Skylark 3 dengan bentuk mirip menyerupai Skylark C namun memiliki bobot yg lebih berat hingga 45 kg.

Hanya saja harga perunit Skylark 3 lebih mahal ketimbang Skylark C.

Skylark 3 memiliki kemampuan upgrate radius jelajah hingga 100 km. Propulsi mesin menggunakan listrik dari baterei lithium ion.

Pelanggan internasional dapat memilih membeli drone SkylarkC versi ketahanan jarak tempuh 40 km atau drone Skylark3 versi ketahanan jarak tempuh 100 km.

Elad Aharonson, Manajer Elbit System mengatakan :

Sampai saat ini kemampuan untuk mencapai kesadaran situasi maritime secara real time dan kemampuan ISTAR dalam waktu singkat dengan biaya minimal merupakan celah yang signifikan. Sahutnya.

Artikel Lainnya :



Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU