Lompat ke konten Lompat ke footer

Bagaimana Permulaan Alam Semesta Tercipta dan Berakhir (2019)


Jika kita menggunakan teleskop mengamati bintang-bintang di langit. Betapa menakjubkan misteri dunia alam semesta ini.

Ada triliunan planet diluar sana, triliunan matahari, triliunan sistem tata surya, triliunan galaksi dan berbagai benda-benda aneh lainnya seperti asteroid, nebula, bulan, supernova, lubang hitam black hole, komet, dan masih banyak lagi.

Sebagai manusia yang penasaran ingin tahu, kita tentu bertanya..?

Bagaimana alam tercipta, siapakah yang menciptakan hal tersebut, bagaimana terjadinya.

AWAL ALAM SEMESTA ADALAH BIG BANG 


Semua ilmuwan dan peneliti setuju bahwa alam semesta ini terjadi begitu saja. disebut dengan peristiwa BIG BANG.

BIG BANG merupakan titik akhir dimana otak dan ilmu pengetahuan manusia tak sanggup menyelami, menganalisa dan memahaminya. Karena semua sudah berada di akhir segala tapal batas logika dan pemahaman manusia.

Albert Einsten pernah mengilustrasikan bahwa kita sudah tak bisa mencari lagi. Ini seumpama kita berada di kutub utara tapi masih pengen mencari apa kutub utara dari kutub utara. Padahal kita sudah berada di batas akhir kutub utara. Karena batas kutub utara di antara kutub utara sudah tak ada lagi.

Inilah asal muasal alam semesta melalui model teori Bg Bang melalui pengamatan teleskop HUBBLE pada tahun 1920.

Menggambarkan tentang bagaimana sosok alam semesta tercipta, evolusi yang terjadi dan bagaimana pula kelak alam semesta berakhir.

Semua di mulai pada 13.800.000.000 miliar tahun yang lalu.

Alam semesta kosong tak ada bentuk apapun, tak ada galaksi, tak ada matahari, dll.

Sesuatu muncul begitu saja seperti terdapat sebuah 1 unit bola kecil berwarna putih berukuran sangat kecil seperti ukuran atom. (lebih kecil dari virus). Namun bola putih itu bersuhu panas dan kepadatan materinya tinggi..   

Ilmuwan menegaskan bahwa jumlahnya hanya ada 1, ngga mungkin 2, 3 atau 4 karena dapat menimbulkan kecacatan. Hanya ada 1 unit saja.

Nama bola putih itu adalah SINGULARITY. Hukum fisika tak berlaku sama sekali disana, tak ada waktu. Hanya kekekalan abadi.  


Bola putih kecil tersebut kemudian meledak dalam hitungan detik menyebar ke luar angkasa...,

Ilmuwan belum dapat mengetahui apa penyebab terjadinya ledakan. Karena sebuah ledakan harus ada pemicu, siapa pemicunya, apa pemicunya belum diketahui. Dan bagaimana bola putih kecil itu bisa ada disana belum diketahui. Pengetahuan saat ini tak sanggup menggambarkan bagaimana terjadinya secara terperinci. Pada intinya muncul tak di ketahui dan penyebab meledak tak di ketahui.  

Ledakan dahsyat bola putih tersebutlah yang disebut Big Bang.

Walaupun namanya ledakan, tetapi Big Bang tak berbunyi sama sekali.  

Youtube : BIG BANG

SETELAH LEDAKAN BIG BANG

13.800.000.000 miliar tahun yg lalu setelah terjadinya Big Bang. Alam semesta yang kita kenal saat ini mulai terbentuk.

Ruang, waktu, awan-awan raksasa dari unsur-unsur seperti hidrogen, helium, litium, dll tergabung melalui gravitasi aktivitas lubang hitam black hole. Akhirnya membentuk bintang matahari, galaksi, bumi, asteroid, dll sebagainya.

Peristiwa setelah ledakan Big Bang disebut ‘Expansion of the Universe’. Hingga ke tepi ujung alam semesta yang sampai saat ini belum diketahui dimana letak ujungnya, Namun ilmuwan lain berpendapat ini mirip donat, jika kita berhasil menuju ke tepi luar angkasa kita hanya berputar-putar dan kembali ke tempat semula. Pemahaman mengetahui tepi luar angkasa mengungkap rahasia alam semesta.


Berbicara tentang ujung tepi luar angkasa dari hasil perluasan Big Bang.

Jessi Shelton, mengatakan :

Apa yang ada di tepi alam semesta saat ini. kita tidak tahu. Kita tida bisa mengetahuinya. Kita harus menunggu cahaya yang dipancarkan ke sana untuk sampai ke sini miliaran tahun di masa depan.

Dan karena alam semesta terus mengembang meluas dengan lebih cepat dan semakin cepat. Itu tidak mungkin kita bisa mencapainya.

Tetapi kita bisa menebak. Ujung alam semesta yang kita lihat hampir sama kearah mana pun kita memandang. Jadi kemungkinannya adalah jika anda berada di tepi alam ujung semesta maka segala yang anda lihat tetap galaksi di segala arah. sahutnya.


Sebagian besar massa di alam semesta lebih dari 95% terdiri dari bentuk materi gelap (Dark Matter).

Sampai saat ini ilmuwan belum sanggup mengindikasikan terbuat dari apa itu partikel zat materi gelap tersebut.

Youtube : Dark Matter (Materi Gelap)

Tetapi semua materi gelap dan materi-materi yang ada di alam semesta saat ini semuanya berasal dari bola putih tersebut. Ada ilmuwan beranggapan bahwa bola putih itu dulunya juga sama besarnya dengan seluruh alam semesta ini. karena disanalah semua kandungan materi pada awalnya berasal setelah terjadinya ledakan.   

Apabila manusia sanggup memecahkan teka-teki materi gelap membantu memahami lebih mendetail. Tetapi hingga saat ini, ilmuwan belum sanggup mengetahuinya.


BIG RIP atau BIG CRUNCH 


Ada Big Bang tentu ada Big Rip.

Big Rip merupakan skenario akhir dari alam semesta. Ilmuwan telah menghitung tingkat kepadatan. Diprediksi BIG RIP terjadi 22.000.000.000 miliar tahun lagi.

Big Bang menyebabkan perluasan ledakan bola putih sehingga menyebarkan berbagai unsur dan materi. Termasuk pembentukan galaksi-galaksi saling menjauh. 

Ya, bisa dikatakan jarak antara bumi dan matahari saling menjauh 1,5 cm - 2 cm setiap tahun. Artinya kelak suatu saat waktu di bumi dapat mencapai 25 jam per hari.

Maka Big Rip merupakan kondisi dimana terjadinya pantulan kembali karena bahan-bahan materi yang menjadi penyokong telah habis untuk melebar. Untuk faktor model standar tahun ini mengalami percepatan, tetapi nanti di masa depan bergerak perlahan-lahan melambat. Lalu menyebabkan terjadi tolak pantul ke dalam.

Sehingga semua galaksi mengalami tabrakan, planet-planet terlepas dari orbit bintangnya.

Akhirnya semua galaksi-galaksi dan bintang-bintang kembali menjadi 1 unit bola putih seperti kala dulu ia berasal sebelum terjadinya Big Bang.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU