Lompat ke konten Lompat ke footer

Sama sama memiliki bom nuklir. Konsep perang modern Rusia dan Amerika Serikat bukan pakai peluru tapi tabrak tabrakan (2020)


Sejak Nazi Jerman mengalami kekalahan dan keruntuhan pada era tahun 1945. Karena dikalahkan oleh militer Amerika Serikat dan Uni Soviet (Uni Soviet sekarang bernama Rusia).

Secara praktis kala itu. Tinggal menyisakan 2 pemenang saja yaitu Amerika Serikat dan Rusia.

Pada perang dunia ke II. Jerman (NAZI) kemudian menyerah tunduk kepada Super Power Amerika Serikat.

Ditandai dengan sebuah pernyataan penyerahan dan lambaian bendera putih dalam mengakhiri pertempuran setelah kematian presiden Adolf Hitler. Seluruh kawasan Jerman dan beberapa sekitar negara Uni Eropa kemudian berada dibawah pengaruh perlindungan kekuasaan Amerika Serikat hingga detik ini dengan ditandai banyak berdiri pangkalan militer Amerika Serikat di benua biru Uni Eropa tersebut untuk melanjutkan pertempuran menghadapi sisa pemenang yaitu Rusia.

KONSEP PERANG : AMERIKA SERIKAT VS RUSIA DI ABAD MODERN


Ketegangan antara Amerika Serikat VS Rusia bukanlah hal yang baru.

Boikot, sangsi, embargo merupakan peristiwa bagaimana kedua negara bermusuhan ini secara terus menerus melanjutkan pertempuran.  

Itu tentu telah berlangsung sejak perang dunia ke II hingga sekarang ini.

Menurut data International Peace Research Institute.

Rusia memiliki 7.000 bom hulu ledak nuklir.

Sedangkan Amerika Serikat memiliki 6.800 bom hulu ledak nuklir.

Walaupun sama sama memiliki kekuatan pemusnah massal nuklir. Tetapi konsep perang modern ala Rusia dan Amerika Serikat bukanlah dengan menembakkan persenjataan. Melainkan melalui cara tradisional yaitu ‘tabrak tabrakan’.

Saling tabrakan terjadi hampir disegala lini. Yaitu laut, darat dan udara.

Kapal perang perusak Rusia DD527 pernah menabrak kapal perang Amerika Serikat.

Dalam video Youtube terlihat.

Tentara Rusia ketika menabrak berada di platform landasan belakang sesembari berjemur santai ria tanpa mengenakan baju pakaian.  



Angkatan laut AS mengatakan kapal perang Rusia selalu bertindak agresif di lautan dengan mencoba menabrak kami. Tetapi itu takkan menghentikan dan menghalangi niat Amerika Serikat untuk terus melanjutkan operasi.

Di ranah darat. Tabrakan terjadi menggunakan kendaraan lapis baja dan mobil tempur.

Dimana jika kedua negara bermusuhan ini bertemu di daratan. AS dan Rusia saling memblokade dan menutup akses jalan dengan cara ala tradisional yaitu tabrakan.

Apabila mobil dan kendaraan lapis baja AS bertemu terhadap pasukan Arab syiah Bashar al Assad atau ISIS.

Kalian tentu paham, bakalan dihabisi oleh militer AS dengan senapan mesin, bom dan rudal.  

Namun jika AS bertemu Rusia dengan tingkatan level militer yang setara. Konsep pertempuran berubah menjadi tabrakan.



Di ranah udara. Pertempuran antara AS dan Rusia juga terjadi. Tetapi bukan melepaskan rudal melainkan lagi lagi dengan mencegat dari jarak dekat hingga kurang dari 30 meter.

Peristiwa saling cegat mencegat di udara antara AS dan Rusia sudah sering terjadi.

Saat artikel ini di tulis kepada anda pada tanggal 29 Agustus 2020. Pesawat pembom B-52 stratofortress di cegat oleh dua jet tempur Su-27 Flanker milik Rusia.

Su-27 melakukan aksi akrobat bahaya dengan menyalakan mesin gas afterburner tepat di depan hidung menyebabkan turbulensi goncangan pada pesawat B-52 milik Amerika Serikat.



Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU