Lompat ke konten Lompat ke footer

65% alutista militer Israel diciptakan mandiri dengan sedikit impor (2021)

Tak semua negara sanggup memproduksi alat perang. Karena membutuhkan ilmu pengetahuan, teknologi dan skill tingkat tinggi.
 
Dari total 170 negara yang ada di dunia ini, hampir sebagian besar mayoritas membeli senjata dari Amerika Serikat, Uni Eropa dan Rusia.
 
Sedangkan alutista buatan China. Menurut lembaga Stockholm international peace research institute mulai kurang laris di pasaran internasional saat ini.
 
Karena penggunaan industri senjata buatan China condong banyak ke arah domestik dalam negeri untuk kebutuhan partai komunis. Disisi lain China masih banyak mengekspor produk senjata dari Rusia. 
 
Pembeli senjata dari internasional menyukai produk alutista buatan China disebabkan oleh murah meriah. Klien China Seperti Pakistan, Bangladesh, Irak, Arab Saudi, Mesir, dll. Membentuk pangsa pasar (5%) bagi partai komunis dalam kancah jual beli senjata global. 
 
Kendali penguasaan industri senjata masih dipegang oleh Amerika Serikat sejak perang dunia ke II tanpa pernah peringkat turun dengan menguasai market share (36%),
 
Perusahaan militer raksasa di AS paling kaya dan terbesar pada tahun 2021 adalah Lockheed Martin.
 
Kemudian disusul oleh Rusia dengan market share (21%).
 
Perusahaan militer raksasa ternama di Rusia paling kaya dan terbesar adalah Rostec.
 
Lalu peringkat ke 3 dihuni oleh Uni Eropa dengan total penguasaan market share (21%). Perusahaan raksasa di bidang militer paling kaya dan terbesar di Uni Eropa adalah Airbus.
 
Total 65% alutista militer Israel diciptakan mandiri dengan sedikit impor

 
Dalam industri persenjataan. Negara Yahudi Israel termasuk pengekspor senjata terbesar ke 6 di dunia pada tahun 2020. Klien pembeli pelanggan meliputi India, Vietnam, Filipina, Brazil, Singapura, Korea Selatan, dll.
 
Israel menguasai market share sebesar 3% dari ekspor senjata global internasional.  
 
Perjanjiaan kesepakatan perdamaian antara Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Maroko. Dapat mengubah peta persentase penguasaan Israel. Karena ketika itu Israel tak memiliki hubungan diplomatik secara luas di Timur Tengah kepada bangsa Arab dalam perdagangan senjata.
 
Pada saat Israel masih menjadi batita di tahun 1948. Hampir semua kebutuhan produk senjata di impor dari negara lain. Terutama Eropa dan Amerika Serikat.
 
Pada tahun 1967 ketika Ferancis memblokir atau mengembargo Israel. Pemerintah Israel mulai menciptakan, membangun dan gencar menerapkan sebuah kebijakan untuk kemandirian alutista bangsa Israel hingga 100% di masa depan tanpa butuh impor sama sekali.
 
Saat ini, hanya ada beberapa negara pemimpin teknologi pengekspor persenjataan meliputi : Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, China, United Kingdom (Inggris), Israel, Korea Selatan, Ukraina, Turki, Jepang, dan Swiss Switzerland.
 
Negara lain sudah tak dapat lagi bersaing karena kesenjangan persaingan ketat dan teknologi hightech militer semakin rumit untuk dipecahkan sehingga membutuhkan ilmuwan, professor doktor dan teknisi universitas dengan skill sumber daya manusia terampil.
 
Pada tahun 2020. 

Negara Zionis Israel telah berubah total dari dulunya pengimpor senjata. Kini menjelma menjadi pengekspor teknologi persenjataan global.
 
65% persenjataan untuk angkatan bersenjata IDF (Israel Defense Force) diciptakan secara mandiri oleh anak anak bangsa lokal Yahudi.
 
Sedangkan sisanya 35% di impor dari luar negeri.
 
Pemerintah Israel hanya membeli senjata dari 2 negara saja.
 
Yaitu Amerika Serikat dan Uni Eropa.
 
Israel membeli senjata dari Amerika Serikat. Sekitar 35% tersebut membentuk 78% berasal dari AS. Seperti mesin, pesawat tempur F-35, helikopter stallion, mobil tempur HMMWV Humvee, truck militer, pesawat transportasi Beechcraft, black hawk, Apache, pesawat Boeing, Himars, Paladin artileri, Hercules, dan berbagai macam mesin militer.

Youtube : Israel Defense Force
 
Amerika Serikat menjadi pemasok utama untuk kebutuhan alutista impor Israel hingga artikel ini ditulis kepada anda.
 
Sedangkan pembelian dari Uni Eropa berupa bentuk kapal selam jenis dolphin dan kapal perang yang diberi nama SAAR. Namun hal ini merupakan pemberian gratis dari Jerman sebagai permintaan maaf belasungkawa atas tindakan masa lalu presiden Hitler Jerman dari partai Nazi ketika itu atas tindakan Holocaust yang membantai 7 juta rakyat Yahudi di Jerman.
 
Sisanya, Israel menjalin hubungan baik dengan Italia. Dengan masih membeli atau menjadi pelanggan dan terus memesan pesawat latih Alenia Aermacchi M-346 dan helikopter Eurocopter Panther.
 
Israel pengekspor senjata terbesar peringkat #6 dunia

 
Di Israel, terdapat sekitar 200 perusahaan senjata. Kebanyakan merupakan perusahaan skala menengah dengan masing masing 50 – 200 orang karyawan saja.
 
Namun di tahun 2020 ada 5 industri persenjataan terbesar di Israel.
 
Yaitu Elbit System, Israel Aerospace Industry IAI, Rafael Advanced Defense System, Bet Shemesh Engine dan SK Group.
 
Elbit System memiliki 23.000 karyawan dengan rencana luas pabrik 1800 hektar berada di padang pasir Negev.

IAI memiliki 16.000 karyawan.

Rafael Advanced defense system memiliki 8.000 karyawan.

Bet shemesh engine memiliki 1.150 karyawan.

 
Israel selama ini dianggap dapat mengekspor senjata dalam jumlah cukup besar. Disebabkan menjual senjata dengan melanggar kaidah piagam PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa). 
 
Hubungan dagang senjata Amerika Serikat dan Israel berjalan dengan baik. Ketika AS tak dapat berdagang senjata ke negara penuh konflik akibat peraturan PBB dalam menghormati HAM.
 
Israel memasuki celah dan meraup untung dari bisnis pembunuhan darah tersebut. Tak peduli terhadap hukum PBB. Israel tetap menjual senjata.
 
Sistem senjata buatan Israel diketahui oleh PBB dijual ke banyak pihak tak bertanggung jawab dengan catatan hak asasi manusia buruk yang dipergunakan secara brutal dan salah di negara seperti Guatemala, Africa Selatan, El Salvador, Ethiophia, Sudan, Mnyamar, dll.
 
Disisi lain, senjata buatan Israel seperti senjata api, amunisi, rudal, senapan mesin, RCWS, turret tank, roket, system by system, cyber, drone, elektro optic, radar, dll memiliki sebuah cap label ‘BATTLE PROVEN’ teruji di medan perang pada tanda marketing promosinya.
 
Pihak pembeli dari negara lain tentu menjadi begitu tergoda dengan label wow tersebut. Sehingga meningkatkan nilai pemasaran pada investasi industri senjata buatan Israel.  
 
Pada tahun 2021. Industri di Israel sedang bergerak maju menuju kearah teknologi komputer quantum, teknologi satelit mikro pengintai,  pengembangan lanjut pesawat tempur KFIR, menciptakan mesin generator hibrid, machine learning, peningkatan artificial intelligence (AI) di sektor militer, mulai menciptakan peningkatan mesin untuk drone dan mesin tank Merkava buatan lokal sendiri, menciptakan memory, teknologi jaringan blockchain, menciptakan blade pesawat berbasis energi listrik dan menciptakan mesin piston sendiri.


 
Kebijakan kemandirian yang diterapkan oleh pemerintah Israel segera terus menurunkan tingkat impor dengan tujuan lanjutan meningkatkan daya output alustista lokal dari 65% ke langkah berikutnya 70%.
 
Semua perusahaan militer swasta di Israel tunduk pada pengawasan otoritas menteri pertahanan. Israel sama sekali tak bermasalah pada industry military complex.

 
Sebagian besar perusahaan militer terbesar di negara Zionis dikendalikan oleh BUMN plat merah dari pemerintah Israel dengan kepemilikan saham mulai dari 50%, 80% hingga 100%.  
 
Untuk masalah bidang militer. Israel telah belajar banyak dari pengalaman sejarah pahit diembargo oleh Ferancis (sekarang bernama Uni Eropa).
 
Kini Israel bangun semuanya mulai dari nol, seperti tank, satelit, senapan genggam, roket, rudal, cyber, robot, laser dan seluruh alutsista pelengkapnya hingga mencapai 100%.

Dengan tujuan utama 0% impor demi keamanan nasional bangsa Israel.  

Youtube : Israel Defense Force

Baca juga :

Youtube : Israel Defense Force
 
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU