Pertumbuhan toko online Amazon, Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan lain lain terus meningkat pesat dari waktu ke waktu yang diakibatkan peningkatan jumlah pengguna internet, smartphone dan jasa layanan pengiriman seperti Gojek dan lain lain sebagainya.
Hampir tak ada perubahan
signifikan yang mampu menggantikan kinerja dari toko fisik berbasis offline
walaupun menghadapi gempuran dari toko online.
Selama 1.000 tahun toko fisik masih
bertahan hingga detik ini. Dari pedagang kaki lima, kelontong, toko UKM kecil,
minimarket hingga pedagang dengan ukuran luas toko yang besar yang dimiliki
oleh para sultan.
Tahukah anda, bahwa 90% orang
ternyata masih senang berbelanja di toko fisik seperti minimarket dan
supermarket yang berada di dekat sekitar rumahnya.
Dalam sebuah dialog wawancara di
Israel. Founder Trax berkomentar bahwa toko online raksasa seperti Amazon
takkan mampu menggantikan peranan toko fisik offline. Karena peranan berbeda
yang memiliki pangsa pasar masing masing yang tak tergantikan.
Disinilah, teknologi Trax masuk.
Ingin menjembatani toko fisik
offline bergabung menjadi teknologi digital. Terutama dalam hal pengelolaan
manajemen.
Tentang Trax
Trax menyaksikan bahwa industri
perdagangan di berbagai macam toko masih mengadopsi cara manual dan tradisional
seperti pencatatan barang menggunakan kertas, teknik administrasi olah barang yang
lambat, dan input data barang dilakukan oleh karyawan satu per satu.
Bayangkan jika toko minimarket itu
memiliki ribuan atau supermarket yang memiliki jutaan barang.
Berapa jam dibutuhkan oleh
karyawan untuk melakukan input.
Ini pekerjaan buang buang waktu yang
melelahkan dan tentu saja membosankan karena mengulang ulang kerjaan yang
nampak tak berakhir.
Apalagi karyawan sering protes
karena menuntut kenaikan upah gaji.
Teknologi asal Israel mencoba menghandle
hal ini dengan kecepataan skala jutaan kali lebih cepat dari kinerja karyawan manusia,
real time, 100% digital dan serba otomatis.
Solusi mengatasi kebutuhan perdagangan
dengan menyesuaikan diri melalui penggabungan fisik dan digital yang
menghadirkan pengalaman baru untuk pengusaha perdagangan, meringankan beban kelelahan karyawan dan menghadirkan kenyamanan bagi masyarakat konsumen.
Robot pemantau barang manajemen toko dan supermarket
Tim Trax mengatakan :
Di Trax, misi kami adalah membantu merk dan pedagang untuk
memanfaatkan kekuatan teknologi digital yang memungkinkan pengalaman berbelanja
terbaik yang dapat dibayangkan. Platform kami memungkinkan pelanggan untuk
memahami apa yang terjadi di barisan rak di setiap toko sepanjang waktu
sehingga mereka dapat fokus pada pekerjaan terbaik dan menyenangkan pembeli.
Sahutnya.
Trax didirikan oleh professor doktor
Joel Bar el dan dibantu oleh rekan anak muda yang bersemangat bernama Dror
feldheim.
Joel bar el berasal dari Israel
dengan latar belakang pendidikan TAU (Tel aviv university) di bidang ilmu
pengetahuan fisika.
Sebelum mendirikan perusahaan
Trax. Beberapa dekade yang lalu, Joel bar el adalah seorang pencipta teknologi
Sentryi yang kemudian ia jual ke perusahaan Amerika Serikat. Setelah beberapa
tahun sukses menjual teknologi buatan miliknya, beliau kemudian menciptakan sebuah
teknologi baru bernama Tersus untuk digunakan oleh perusahaan lain.
Di tahun 2010. Joe bar el kemudian menciptakan Trax retailer.
Robot Trax menggunakan AI
artificial intelligence, visi komputer, kamera deteksi canggih, machine
learning dan cloud.
Trax memiliki 1.278 karyawan.
250 karyawan berkantor pusat di
Israel.
Sisanya tersebar ke kantor cabang
pemasaran marketing yang berada di Amerika Serikat, China, United Kingdom
(Inggris), Meksiko, Singapura, Brazil, Jepang, Rusia dan Hungaria (Uni Eropa).
Teknologi Trax diciptakan dengan
modal pendanaan sebesar $ 1,1 miliar dollar atau sekitar Rp 15
triliun rupiah. (setara Rp 15.600 miliar rupiah).
Teknologi ini telah digunakan
secara luas ke berbagai negara yang digunakan oleh 500 perusahaan perdagangan seperti
supermarket dan minimarket dari berbagai dunia internasional.
~ Hadapi Covid Omicron, manusia membutuhkan 5 kali vaksin booster dan mengapa harus Pfizer bukan yang lain [ gratis atau berbayar ] ( 2021 )
~ Israel globale akuisisi perusahaan teknologi Amerika Serikat Flow senilai $ 545 juta dollar atau sekitar Rp 7 triliun rupiah ( setara Rp 7.700 miliar ) [ Perangkat lunak ecommerce UKM ) ( 2021 )
Terima kasih. Semoga bermanfaat
ya. GBU