Lompat ke konten Lompat ke footer

Hadapi Covid Omicron, manusia membutuhkan 5 kali vaksin booster dan mengapa harus Pfizer bukan yang lain [ gratis atau berbayar ] ( 2021 )

Virus Covid diindetifikasi pertama kali pada tahun 2019 di Wuhan China.

Disebabkan oleh karena kebiasaan warga China mengkomsumsi daging sup kekelawar yang terinfeksi penyakit dan belum mendidih, lalu virus menginang, berkembang dan melompat dari binatang ke dalam tubuh manusia hingga mewabah ke seluruh penjuru dunia menjadi pandemik mematikan.

Covid atau corona merupakan satu keluarga dengan virus flu spanyol, MERS, flu burung dan SARS.

Saat artikel ini ditulis pada bulan Desember 2021.

Virus COVID made by China telah menewaskan lebih dari 5.300.000 juta orang.

(Turut berduka cita bagi mereka yang meninggal dunia).

Hadapi Covid Omicron. Manusia di bumi membutuhkan 5 kali vaksin

Keunggulan covid dibandingkan virus lainnya yaitu kemampuannya untuk menyebar dengan cepat melalui bersin droplet dan mampu bermutasi berkembangbiak berinteraksi terhadap jenis varian virus lainnya menjadi mutan baru dalam waktu yang cepat pula.

Pada bulan November 2021.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengumumkan telah hadir adik mutasi baru dari virus Covid yang disebut Omicron. 

Di temukan pertama kali di Africa Selatan.

Omicron memiliki kode B.1.1.529.

Sejauh ini Omicron tak menimbulkan keparahan bahaya mengerikan terhadap manusia, gejala kasus penyakit tetap masih sama, begitu sahut ilmuwan.

Namun Omicron menunjjukkan daya serangan penyebaran tinggi 5 kali lipat melebihi varian delta.

Walhasil, seseorang yang dulu pernah dinyatakan sembuh dari Covid, maka Omicron berpotensi untuk membawa kita menjadi sakit lagi dan harus dirawat di rumah sakit lagi.

Daya serangan Omicron yang tinggi mampu menembus dengan mudah kekebalan imunitas tubuh manusia yang bahkan sudah vaksin 2 kali. Terutama bagi orang orang berusia 40 tahun keatas harus mengencangkan sabuk lampu kuning, sedangkan bagi orang orang yang berusia 60 tahun keatas. Ini sinyal lampu merah yang dapat membawa kematian fatal.

Zubairi djoerban mengatakan :

Iya pada prinsipnya kepada semua orang yang belum di vaksin rentan terhadap varian apapun dan untuk yang divaksin pun juga tak di jamin 100% terlindung. Namun, biasanya lebih ringan. Data dari Amerika misalnya yang sudah 2 kali di vaksinasi sekitar 173 ribu berapa hari yang lalu, Namun, yang sudah di vaksinasi ini ada sekitar 30 ribu yang terinfeksi. Kemudian yang meninggal sekitar 10 ribu lebih. Sahutnya. 

Lawan Covid, manusia membutuhkan 5 kali vaksin

Mengandalkan antibodi vaksin hanya 2 kali saja tak manjur menghadapi Omicron.

Ini menjadi perubahan dramastis.

Secara teori kedokteran untuk melawan covid sesungguhnya memerlukan hingga 5 kali vaksin booster.

Pertanyaan selanjutnya adalah vaksin jenis apa yang harus kita gunakan untuk menghadapi covid varian Omicron. 

Sejauh ini ada 2 jenis vaksin terkenal yang digunakan oleh miliaran orang.

Yaitu Sinovac dan Pfizer.

Sebuah penelitian dari Turki dan Israel. Ini adalah 2 negara netral terhadap keabsahan data karena tak memiliki kepentingan terhadap perusahaan asal.

Peneliti di universitas Turki bekerjasama dengan berbagai rumah sakit di Turki merilis perbandingan terhadap kebijakan booster vaksin Pfizer dan Sinovac.

Hasilnya adalah Pfizer memberikan perlindungan yang kuat hingga 95% dibandingkan Sinovac 65%.

Informasi keunggulan Pfizer dinyatakan valid dengan melibatkan sebanyak 1.053 ilmuwan Turki dan dokter yang berkerjasama berpartisipasi terhadap proyek penelitian sekitar 500 peserta ujicoba. 

Hasil yang sama ditunjjukan di Israel.

Para ilmuwan dan dokter di Israel menunjjukkan bahwa keputusan pemberiaan vaksin Pfizer ke semua warga negara sejak dari awal adalah keputusan tepat dan benar, bahkan hingga ke tahapan booster dari vaksin dosis ke 1 telah memilih Pfizer. 

Penelitian Israel dilakukan di Sheba Medical Center.

Hasil menunjjukkan booster Pfizer ke 3 ampuh memberikan perlindungan akibat Covid Omicron.   

Vaksin booster Sinovac dan Pfizer berbayar

Kebijakan di berbagai negara menyatakan bahwa vaksin booster ke 3 kali menggunakan skema gratis dan berbayar.

Hal ini dapat dipahami karena tak semua negara mampu membebani anggaran APBN untuk program vaksin. Sehingga setiap orang diharuskan membayar biaya masing masing.  

Sebagai informasi.

Banyak negara memilih vaksin Sinovac karena harga tergolong murah ketimbang Pfizer. 

1 dosis Pfizer seharga diantara Rp 328.000 ribu.

1 dosis Sinovac seharga diantara Rp 200.000 ribu. (NB : Harga berbeda beda tiap negara).

Sinovac buatan perusahaan China.

Pfizer buatan perusahaan asal Amerika Serikat.

Kedua vaksin ini memiliki perbedaan signifikan. 

Pfizer menggunakan bahan aktif dan teknologi yang tergolong baru yaitu mRNA

Sedangkan Sinovac masih menggunakan bahan aktif dan proses konvensional melalui metode pelemahan virus.

Secara teknologi, Pfizer unggul

Tetapi secara harga, Sinovac unggul.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU