Lompat ke konten Lompat ke footer

Bank Sentral sebagai satu satunya Bank transaksi mata uang digital currency CBDC lintas negara dan sekaligus sebagai platform pembayaran super app token listrik, pulsa internet, air, pembelanjaan minimarket, distribusi BLT bansos, pelacakan dan layanan pemerintah ( 2023 )

Artikel ini merupakan kelanjutan dari :

~ Akhir dari segala mata uang tradisional, bank sentral, uang digital CBDC dan semua bank tradisional ( 2023 )

Pada tahun 2050 : kepunahan industri deposito di bank, pinjaman kredit, aplikasi pinjol, P2P lending, ETF, reksadana dan paylater semuanya di tutup ( 2023 ) 

8 Mata uang paling kuat di dunia yang mampu bertahan 100 tahun ke masa depan ( 2022 )

Semua jenis Bank tradisional ( Non-Central Bank ) segera punah di masa depan. Tetapi untuk kategori Central Bank seperti BI ( Bank Indonesia ), THE FED ( Federal Reserve System ) dan Bank sentral lainnya dapat masih bertahan hingga 100 tahun ke depan atau 70 tahun ke depan atau 50 tahun ke depan. Ini tergantung dari niat politik sebuah negara masing masing untuk mengelolanya. Namun pada akhirnya. Central Bank juga tak mampu bertahan.  

Pertama tama, Bank Bank kecil yang memiliki marketcap kurang dari $ 200 miliar dapat mengalami dampak nyata tergoncang goncang, lalu berlanjut dikemudian hari ke Bank besar yang juga menuju kepunahan atau keruntuhan total akibat diterjang kepanikan massal oleh inflasi.  

Jadi bagi anda yang menyimpan uang tabungan dan deposito di Bank bank kecil yang kurang terkenal, apalagi jika Bank itu menawarkan bunga deposito lebih tinggi daripada bank umum lainnya. Waspadailah untuk berhati hati karena berpotensi untuk bangkrut.

Saran saya untuk saat ini selagi menunggu pengembangan lebih lanjut CBDC pada Bank Sentral. 

Tapi bukan rekomendasi mutlak ya. 

Mending teman teman memindahkan uang dari Bank kecil ke Bank besar semacam BCA, Bank BRI ( Bank Rakyat Indonesia ) dan Bank Mandiri. ( Terutama Bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Itu aman ). Hindari bank bank swasta lokal kecil...., berbahaya. Apalagi tawaran bunga depositonya ketinggian.  

Jadi, mengapa hal ini terjadi. Ini diakibatkan semua jenis Bank dibangun oleh sistem perhitungan model ekonomi dengan memiliki fundamental yang salah atau keliru. Seperti yang sudah saya bahas pada artikel tentang kepunahan bunga berbunga deposito, pinjaman kredit, P2P lending dan Paylater. Ini adalah model economy cacat yang tak terbantahkah.

Bank Sentral sebagai satu satunya Bank transaksi mata uang digital currency CBDC lintas negara dan sekaligus sebagai platform pembayaran super app token listrik, pulsa internet, air, pembelanjaan minimarket, distribusi BLT bansos, pelacakan dan layanan pemerintah ( 2023 )

Pemerintah masing masing negara, melalui hukum, regulasi dan politik akan berusaha semaksimal mungkin agar mampu mempertahankan model Bank yang cacat itu untuk tetap terus bertahan.

Proyek penerapan digital currency CBDC menjadi upaya terakhir saat ini yang digelontorkan atau sedang dikerjakan oleh banyak pemerintahan untuk menjadi platform lintas batas, lintas negara dan layak sebagai model penambah kinerja bisnis tambahan sebagai pemasukan negara yang baru dalam menjadi super app selain pajak. 

Aku pikir. Mereka ( pemerintah ) sedang berusaha menambahkan fitur baru seperti pembayaran token listrik, air, pulsa internet, pembelanjaan minimarket, distribusi BLT bansos dan layanan pemerintah lainnya dalam 1 aplikasi Bank Sentral. 

Pada tahun 2023. Fungsi dari Bank Sentral yaitu untuk memelihara, memberikan pinjaman, melaksanakan transaksi yang menyangkut valuta asing, kebijakan moneter, menjaga cadev, mengadakan kliring mengedarkan uang uang ke bank lainnya, sebagai analisa data ekonomi negara dan memiliki wewenang untuk mengawasi bank bank lainnya. 

Tetapi fungsi Bank Sentral di masa depan, dapat diperluas untuk menerbitkan mata uang digital currency CBDC. Jika politik menginginkan hal itu terjadi. Secara praktis, fungsi dari Bank umum dan Bank Swasta menjadi tak relevan, karena semua peranan dapat dialihfungsikan ke hanya pada satu pihak terpusat yaitu : Bank Sentral melalui super app nya yang kelak dapat diakses oleh orang orang banyak di smartphone, laptop dan tablet. 

Untuk Bank Sentral dan CBDC tentu memiliki polemik yang mengganggu seperti pembahasan diatas. Apakah harus bermitra dengan bank umum dan bank swasta lainnya ( semacam perusahaan perbankan lainnya ). Harapannya Bank Sentral menyediakan mata uang CBDC digitalnya. Lalu kemudian mitra atau perusahaan perbankan swasta lain sebagai bawahan. 

Namun model ini secara DSI buruk. Karena harus melewati perantara pihak lainnya dapat memberatkan biaya. Itu tak layak. 

Akibatnya Bank Sentral harus melakukan tugasnya sendirian dalam penerbitan, pembentukan, penyediaan dan distribusi yang lebih efektif efesien, tanpa lagi harus melibatkan mitra perbankan lainnya. Artinya Bank umum besar dan Bank swasta bakal runtuh seluruhnya atau dilakukan MA ( merger acquisition ) oleh dan dari Bank sentral.

Bank yang dapat bertahan di akhir. Hanyalah 'THE CENTRAL BANK'.

Uang kertas, uang logam. Kelak dapat diganti oleh sepenuhnya uang digital via CBDC.  

Masing masing negara, memiliki Bank Sentralnya sendiri sendiri. 

Bank Sentral dikemudian hari bertransformasi sebagai alat tabungan, distribusi, pembayaran transfer mikro makro, tapi tak dapat lagi memberikan pinjaman karena pendanaannya yang kurang. Pemerintah hanya mengambil biaya dari fee transaksi dan selisih dari keuntungan pembayaran listrik, air, pembelanjaan minimarket, pembelanjaan supermarket, dan lain lainnya sebagainya. 

Jika politik menyetujui CBDC pada Bank Sentral. Sisi positif terletak pada efesien yang luar biasa, dimana uang digital dapat disalurkan secara mulus, cepat dan mudah. Tak hanya berlaku secara lokal namun dapat pula mengirim hub transaksi ke luar negeri dengan kecepatan yang lebih powerful.

Dengan catatan telah bekerjasama dengan Bank Sentral dari negara lainnya secara suportif untuk melakukan konversi kurs ke masing masing mata uang. 

Semua pekerjaan dan urusan manusia yang berhubungan dengan pembayaran, pembeliaan. Juga semakin dipermudah. Orang orang membeli token listrik tak perlu lagi harus keluar rumah, mereka dapat membeli langsung via internet dari aplikasi Bank Sentral, membayar asuransi BPJS, pembayaran gaji, semua jenis pembayaran di minimarket semacam Indomaret, Alfamart, Hypermart, dan supermarket lainnya dapat terkoneksi ke Bank Sentral, membayar biaya air dan membayar layanan pemerintahan seluruhnya hanya melalui aplikasi atau website Bank Sentral. Dimana masing masing orang tercatat di identitas eKTP. Penyaluran bansos BLT juga makin mudah melalui integrasi Bank sentral.

Keuntungan lainnya yaitu pemerintah dapat menggunakan Bank Sentral untuk memblokir rekening terorist atau melacak orang orang yang melawan hukum dengan cara menonaktifkan akun ke 0. Sehingga orang orang itu tak dapat bertransaksi sama sekali di kehidupan dunia nyata. 

Tetapi harus pastikan ini semua berjalan berdasarkan proses hukum keadilan yang sesuai dengan norma kemanusiaan. Pemerintahan otoriter dapat saja menggunakan Bank Sentral sebagai alat pembunuh yang mampu membunuh banyak orang orang hanya dengan 1 klik, mematikan memblokir akun rekening ke 0 = membunuh orang.  

Orang orang yang dimatikan akun rekeningnya oleh pemerintah tanpa proses hukum, maka ia tak kan dapat berbuat apa apa lagi, tak dapat membeli perpanjangan token listrik, tak dapat mentransfer uang, tak dapat berbelanja di Indomaret, tak dapat membeli makanan, tak dapat lagi menerima uang gaji bulanan dari bansos BLT, karena akses rekeningnya terblokir, sehingga hanya kematian yang terdapat pada orang yang diblokir tersebut. 

Rasa kemanusiaan harus diperhatikan oleh pemerintah. Agar tak sembarangan menonaktifkan akun rekening seseorang.

Ketika digitalisasi terus berkembang pesat. Saya percaya Bank Sentral semakin memiliki peranan yang mengikat orang orang banyak di masing masing negara. 

Bank sentral tetap ada hingga beberapa tahun ke depan.

Tetapi Bank sentral bertindak di lapisan 1 saja dan hanya mengambil porsi dari biaya fee dan selisih keuntungan jual beli.  

Lapisan ke 2 yang bertindak dalam transaksi keuangan adalah cryptocurrency. Seperti Bitcoin, Ethereum, dll. 

Masalahnya, CBDC dan CRYPTOCURRENCY memiliki teknologi yang berbeda. Tetapi itu kelak hidup berdampingan. Hanya saja crypto dan token dilarang menjadi mata uang arus utama sekedar sebagai komoditas aset digital dan investasi. 

CBDC dikeluarkan oleh pemerintahan terpusat melalui Bank Sentral. Sedangkan Cryptoccurency bukan. Itu diciptakan oleh programer komputer IT/SI.  

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.