Langsung ke konten utama

Alasan mengapa Rusia dan Turkiye adalah musuh Israel ( 2023 )

Setelah membahas tentang artikel :

Alasan mengapa China adalah musuh Israel ( 2023 )

Link dapat anda baca ulang pada artikel sebelumnya. 

Pada artikel sebelumnya, di blog sederhana ini telah membahas bagaimana hubungan harmonis antara Rusia + Turkiye dapat menjelma menjadi sesuatu yang lebih besar yaitu terjadinya merger country pada perkiraan di masa depan.

Baca : 

Ketika Rusia dan Turkiye bersatu menjadi 1 negara federasi Rusia dan mengapa ini dapat terwujud di masa depan ( 2023 )

Nah pada hari ini. 

Saya memberikan sebuah bocoran rahasia. Mengapa Rusia dan Turkiye adalah musuh Israel. 

Not friend, but the real enemy

Yuk mari kita simak.

Dan kelak mengapa pada masa masa yang akan datang. Hubungan gabungan Rusia + Turkiye kepada Israel tiap hari bakal terus semakin memburuk ke tingkatan politik yang lebih parah dan kronis. 

Intelijen Mossad Israel telah lama berdiskusi tentang permasalahan hal ini. 

Apakah Rusia dan Turkiye adalah teman atau musuh. 

Lalu bagaimana pemerintah Israel menyikapi relationship yang tidak akur dikemudian hari dan memanfaatkan peluang untuk menenangkan kondisi agar tidak memicu ketegangan. 

Pada saat artikel ini ditulis kepada anda pada tahun 2023. Turkiye dan Rusia memiliki hubungan perdagangan, politik dan kerjasama lainnya terhadap Israel. Negara Yahudi masih nampak piawai melakukan tindakan penyeimbang dengan baik agar tidak terjadi konflik dan kebakaran emosi. 

Di tempat lain. Israel terus menjalin hubungan dengan Rusia. 

Namun, satu hal yang pasti. Rusia sejak lama memandang Israel sebagai salah satu instrument proxy sekutu Amerika Serikat yang selalu dibela oleh negeri paman sam tersebut mengingat keberadaan wilayah lokasi Israel di Timur Tengah begitu strategis diapit oleh negara negara kaya minyak & gas. Seperti Suriah, Irak, Iran dan Arab Saudi. Tetapi disisi lain, pemerintah Rusia mengganggap Israel sebagai pengganggu kebijakannya di Timur Tengah karena dianggap menjadi anak AS yang jelas jelas itu adalah musuh Rusia.

Rusia memiliki pangkalan militer aktif di Suriah. Tepatnya di pangkalan udara Khmeimim, pangkalan angkatan laut Tartus, Tiyas dan Shayrat. 

Disana terdapat bermacam macam alutsista canggih milik Rusia. Mulai dari Pantshir, S-400, tank T-90, helikopter alligator, kapal perang dan aneka macam pesawat tempur. 

Keberadaan militer Rusia di Suriah digunakan sebagai penopang harga. Ya, memang benar, Suriah memiliki banyak cadangan minyak & gas dalam jumlah besar. Tetapi cadangan gas & minyak Rusia jauh melebihi apa yang dimiliki Suriah. Aktifnya Rusia di Suriah digunakan oleh pemerintah Rusia untuk integrasi perdagangan harga agar dapat saling menyesuaikan kesepakatan dinamika dengan harapan dapat memberikan pengaruh pada harga trading minyak & gas internasional. Kuncinya, daripada harus seorang diri. Maka Rusia dapat mengajak mitra aliansi seperti Suriah dan Iran untuk mengontrol harga energi dan jumlah produksi bersama sama agar dengan maksud, tujuan supaya harga jual ekspor internasionalnya terus menerus mahal sehingga menguntungkan Rusia, Iran + Suriah agar menghasilkan cuan yang lebih besar.

Kekuatan militer Rusia harus ada, aktif dan harus hadir di Suriah, karena Suriah tidak sanggup dan dapat kalak telak melawan angkatan bersenjata AS yang kuat.

Jika ini dibiarkan dan tidak diantisipasi, maka Amerika Serikat mengambil kesempatan untuk masuk ke Suriah dengan cara militer. Seperti yang dilakukan di Irak. Oleh sebab itulah mengapa ada pangkalan militer Rusia di Suriah sebagai benteng pertahanan untuk menghalangi masuknya AS ke Suriah. Karena yang mampu membendung AS cuma Rusia. 

Permasalahan semakin kompleks dimana Rusia juga mengizinkan angkatan bersenjata Iran hadir di Suriah. 

Suriah merupakan sebuah negara yang berbatasan dengan Israel di bagian utara. 

Israel memandang Iran sebagai musuh, karena dianggap membantu proxy seperti Suriah dan Hizzbullah untuk menyuplai, memberikan, mendanai dan memasok persenjataan. Bahkan Iran berpangkalan sama persis di pangkalan dimana Rusia turut hadir disana.  

Rusia membutuhkan Iran dan Suriah untuk menopang ekonominya. 

Rusia tidak ingin Iran dan Suriah hancur oleh Israel. Karena seperti yang dibahas diatas tadi. Aliansi Suriah + Iran merupakan salah satu nadi ekonomi Rusia. 

Tetapi disisi lain, Israel melalui IDF ( IAF ) terus menerus membidik, menembak dan menghancurkan kekuatan Suriah dan menargetkan penghancuran infrastruktur dan gudang senjata Iran yang ada di Suriah secara berkali kali melalui serangan udara IAF ( Israel Air Force ) yang dianggap oleh Israel sebagai terorist atau untuk melakukan operasi terorisme ke perbatasan tembok Israel. 

Jika ini terus dibiarkan berlarut larut. 

Maka Rusia juga pada akhirnya menjadi gerah dan marah karena jika Israel melawan Suriah + Iran sama saja mengganggu kepentingan ekonomi Rusia. Sehingga Rusia melakukan segala cara & upaya semaksimal mungkin untuk mendukung mereka agar tidak hancur.

Agar lebih mudah dipahami. 

Pertanyaan logika simpel nan sederhana saja.

Di wilayah Suriah. Militer pusat komando Rusia menjalin komunikasi dengan Israel agar memperbolehkan dan mengizinkan pesawat tempur IAF menghancurkan infrastruktur senjata Iran di Suriah, namun pada saat yang sama, Rusia tidak mau Iran dihajar oleh IAF Israel. 

Ini menjadi kontradiktif. Padahal seperti pembahasan diatas. Rusia membutuhkan Iran + Suriah.

Pada titik akhirnya di masa depan. Maka dipastikan absolut 100%. Rusia pasti benar benar menjadikan Israel sebagai musuh. 

Hal yang sama terjadi pula dengan Turkiye. 

Tahukah anda, selain di Qatar. 

Negara Turkiye merupakan salah satu tempat pusat sarang HAMAS PALESTINA. 

Orang orang Hamas sejak lama telah menjadikan Turkiye sebagai destinasi tempat tinggal baru yang aman dari gempuran Israel. 

Israel menganggap Palestina sebagai musuh. 

Sedangkan Turkiye menganggap Palestina adalah senasib, sebelahan jiwa, sejantung dan sehati seperti kelengketan sepasang pernikahan siri.

Jadi ketika Israel menyakiti Palestina, itu sama artinya menyakiti hati Turkiye. 

Jika ini terus dibiarkan berlarut larut. Maka Turkiye juga pada akhirnya menjadi gerah dan marah.

Turkiye tidak pernah sekalipun menyebut HAMAS PALESTINA sebagai terorist melainkan sebagai pejuang mujahidin ( jihad ). Malahan Turkiye terus menerus menudung Hamas dalam bentuk moril, material, kemanusiaan, obat obatan dan bantuan lainnya. 

Hubungan Turkiye dan Israel memang selama beberapa dekade sering diwarnai oleh cekcok tekanan darah naik turun. ( kadang damai, kadang marah, lalu damai lagi, lalu marah lagi, besok hipertensi ) 

Di masa depan, ketika konflik Palestina terus mencekam dan memanas. Maka Hubungan Turkiye VS Israel dipastikan semakin memburuk bahkan ke tingkatan level pemblokiran, pemutusan hubungan diplomatik dan embargo penuh antara kedua negara ke tahapan yang berbahaya.

Turkiye tentu saja dengan gagah berani dan bangga menawarkan wilayahnya demi untuk mau menampung anggota orang orang Hamas dan pengungsi rakyat penduduk Gaza ( Palestina ). 

Jadi, tantangan ini harus segera diantisipasi oleh Israel di masa depan untuk mencegah bentrokan yang lebih berbahaya dan memikirkan kembali hubungan dengan Rusia + Turkiye secara hati hati dan terperinci. Mengingat Russia & Turkiye adalah musuh.  

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post