Lompat ke konten Lompat ke footer

Kerentangan AS membeli senjata Israel Iron Dome dan Radar Rada AESA Technologies seharga Rp 14 triliun rupiah. (2020)

Amerika Serikat diketahui telah membeli dan menandatangani pembelian produk dagang senjata Iron Dome dari Israel pada Agustus 2019 senilai Rp 14 triliun rupiah. 
 
Iron Dome merupakan salah satu bagian integral dari susunan sistem senjata multi berlapis lapis milik Israel. Seperti Iron Dome, David Sling, Arrow dan rudal Barak.
 
Selain membeli rudal Iron Dome.
 
Amerika Serikat juga diketahui membeli sistem persenjataan radar AESA buatan Rada Technologies yang berkantor pusat di Israel guna memaksimalkan kebutuhan perlindungan dan kesadaran situasional bagi kendaraan tempur angkatan darat Stryker dari ancaman musuh. 

 
DILEMA DAN TANTANGAN
 
Membeli Iron Dome dan radar AESA Rada Technologies merupakan perkara mudah.
 
Namun bagian paling sulit dan rumit adalah bagaimana menghubungkan sistem milik Israel ke jaringan Amerika Serikat yang mengontrol dan mengkordinasikan.
 
Israel memiliki radar buatan sendiri yaitu MMR dan Ultra Spectra Terra Systems terhubung ke jaringan Iron Dome.
 
Sedangkan Amerika Serikat memiliki radar Sentinel dan G/ATOR

Disisi lain, perangkat senjata buatan Israel memiliki data program perangkat lunak dan hardware berbeda dengan Amerika Serikat.
 
Pemerintah AS masih merasa nampak kecewa dan frustasi terhadap senjata Israel karena kesulitan mengintegrasikan dan kerawanan cyber.
 
Mark Murray mengatakan :
 
Seberapa terintegrasi Iron Dome. Kami belum tahu. Penilaian saya saat ini adalah saya benci untuk mengatakan sebuah kata kalimat tidak mungkin. Tetapi sangat sulit untuk mengintegrasikan Iron Dome ke dalam arsitekstur pertahanan udara berlapis lapis kami untuk membuat Iron Dome terhubung ke sistem radar khususnya Sentinel. Sahutnya.

 
Pihak Israel mengatakan telah memilih perusahaan swasta Raytheon sebagai mitra dalam program menghubungkan Iron Dome ke jaringan AS. Termasuk dalam program Skyceptor. Jadi bagi Israel sebenarnya tak ada hal yang perlu dipermasalahkan. Semua dapat berjalan dengan lancar.  
 
Jadi apa sebenarnya tujuan utama yang pengen militer AS inginkan adalah menghubungkan senjata perisai pertahanan udara Iron Dome ke jaringan sistem agar dapat bertukar data, tracking dan targeting machine to machine secara otomatis seperti milik Israel tanpa atau hanya menggunakan sedikit campur tangan minim kru tentara manusia demi melindungi kedaulatan negara dan pangkalan militer AS yang tersebar di berbagai negara dari serangan roket, rudal, drone, helikopter terbang rendah dan artileri.

Foto : Iron Dome

Foto : Iron Dome
 
Pemerintah AS menilai bahwa secara teknik rudal Iron Dome milik Israel setelah dipelajari memiliki keunggulan dalam menanggulangi serangan udara dan radar AESA milik Israel memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk militer AS.
 
Selama ini yang menjadi dilema bagi AS. Apakah harus membeli produk rudal dari perusahaan lokal AS. Namun nyawa pasukan menjadi taruhannya. Sedangkan senjata Iron Dome buatan Israel terbukti bekerja menghadang dan mematahkan 85% serangan udara.  


Youtube : Israel Iron Dome
 
Benny Gantz, menteri pertahanan Israel mengatakan :
 
Sistem kubah besi Iron Dome adalah bagian dari sistem pertahanan berlapis lapis milik Israel yang mencerminkan kekuatan pembentukan pertahanan Israel sebagai hasil dari keefektifan. Banyak pencegahan dicegah di depan rumah Israel dan itu memiliki dampak yang signifikan di medan perang. Saya bangga bahwa senjata canggih ini juga digunakan untuk melindungi pasukan angkatan darat Amerika Serikat. Ini adalah pencapaian luar biasa bagi kementerian pertahanan dan industri militer Israel. Sahutnya.

Foto : Proses pengiriman batteries Iron Dome dari Israel ke Amerika Serikat dikirim melalui jalur udara.
 
Tom dari ahli pertahanan rudal pusat kajian strategis internasional AS mengatakan :
 
Saya pikir semua orang tahu bahwa senjata Iron Dome telah terbukti dengan banyak pengalaman operasional. Tetapi semua orang juga tahu bahwa senjata ini buatan Israel. Karenanya tidak cocok optimal untuk Amerika Serikat. Sahutnya.
 
Pengamat dalam negeri AS menilai ada banyak tantangan jika pemerintah AS menggunakan teknologi persenjataan buatan Yahudi.
 
Seperti tantangan penyusupan serangan dunia cyber ke dalam jaringan sistem senjata AS, tantangan operasional, tantangan elemen integrasi, tantangan dunia maya digital, tantangan interoperabilitas, tantangan sistem kontrol komando, dan tantangan lainnya. 
 
Apalagi hingga saat ini Israel menolak menyerahkan source code.
  
Sebagai antisipasi. Pemerintah AS sesembari mencari solusi terbaik dengan cara masih menunggu dari perlombaan industri perusahaan swasta lokal AS untuk menyediakan kemampuan tandingan seperti layaknya Iron Dome. 
 
Sebagai informasi. Iron Dome mampu menembak hingga 70 km. Sedangkan Rada adalah teknologi radar onboard yang memberikan pembalasan dan perlindungan pertahanan 360 derajat. terhadap kendaraan tempur lapis baja.

Youtube : Israel Rada
 
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU