5 kesalahan fatal saya tentang investasi bitcoin ketika harga 1 BTC masih Rp 1.800.000 juta rupiah (2021)
Bitcoin adalah sebuah mata uang digital terdesentralisasi yang
hidup di dalam sebuah jaringan blockchain berbasis internet.
Bitcoin
merupakan salah satu cryptocurrency peer to peer diantara berbagai macam ribuan coin dan
token digital.
Penulis
ini (Afrid Fransisco). Telah mulai berinvestasi cryptocurrency sejak tahun
2012. Menggunakan uang dari hasil gaji Google Adsense.
Latar
belakang saya ketika itu adalah seorang mahasiswa komputer di sebuah perguruan
tinggi sistem teknologi informasi di Palangkaraya (STMIK). Disana kami belajar
tentang programmer, kode html, javascript, python, artificial intelligence,
super komputer, algoritma, struktur data, penginderaan digital jarak jauh, teknik
hacker, matematika diskrit, C++ dan masih banyak lagi.
Saya
bukan orang pintar di sana. Tapi dari beberapa ilmu pengetahuan yang saya
pelajari. Saya sedikit bisa menelusuri tentang algoritma dan kode teknologi
cryptoccurency tersebut untuk mempelajari fundamentalnya.
Pikirku
dalam hati : bitcoin adalah teknologi canggih.
Aku
harus berinvestasi disini.
Sontak
saya langsung bergegas membelinya.
Pada
tahun 2012. Saya membeli 3 coin utama. Yaitu Bitcoin, Ethereum dan Zcash.
Sebenarnya
masih ada beberapa yaitu NEM, Privatix, Sirinlabs, Crypterium, dll
Saya
membeli Bitcoin ketika masih seharga Rp 1.800.000 juta rupiah.
Ethereum
masih seharga Rp 300.000 ribu.
Pada
tahun 2021.
Harga 1 Bitcoin adalah Rp 780.000.000 juta rupiah dan 1 Ethereum
seharga Rp 37.198.000 juta rupiah.
5 kesalahan fatal saya tentang investasi cryptoccurency
Saya
akui Afrid Fransisco lemah dalam hal ilmu finansial, investasi, ekonomi dan
keuangan. Juga sering ceroboh, kurang fokus dan lalai. Bahkan sama sekali tak
tahu tentang seluk beluk perencanaan keuangan atau money management.
Ketika
membeli Bitcoin untuk pertama kali, jauh sebelumnya saya telah mengenal tentang
teknologi eGold. Sebuah mata uang digital yang mengklaim sebagai emas komputer.
Namun eGold tak bertahan lama. Karena sistem menganut centralized.
Pada
intinya, saya mengharapkan nilai investasi dalam jangka waktu lama di Bitcoin,
Ethereum dan Zcash. Mirip seperti yang dilakukan oleh investor Warren Buffet.
Tetapi, 5 kesalahan fatal ini membuat semua investasi saya menjadi Rp 0.
Apa
itu, yuk mari kita simak.
1]. Serakah
Saat
masih duduk di bangku kuliah. Dosen saya menjelaskan dan mengajarkan kami tentang
AI (artificial intelligence).
Sontak
saja dalam pikiranku menganggap bahwa AI itu hebat. Dapat melakukan banyak hal
seperti menemukan jenis obat baru, menghitung matematika dalam kecepatan
tinggi, memprediksi sebuah kejadian, angka, dll sebagainya.
Singkat
cerita, saya pun mencari website yang menggunakan kecerdasan buatan dalam
melakukan trading mata uang cryptocurrency secara otomatis. Ketemu situs
Bitconnect, Davor dan Arbitao.
Arbitao
mengklaim system trading menggunakan AI.
Kemudian
uang dari investasi Bitcoin dan Ethereum. Saya jual dengan tujuan utama
mendapatkan hasil profit harian dari penggunaan situs tersebut.
Pada
awalnya mereka memang membayar ke rekening Bank saya.
Saya
kemudian makin tergiur dan terus menjual Bitcoin dengan harapan mendapatkan hasil
profit lebih besar ketimbang harus hold bitcoin dalam jangka waktu lama. Saya
pikir ketika itu, lebih baik bitcoin dijual habis saja semuanya agar diinvestasikan
ke Bitconnect dan Davor karena perolehan profitnya cepat banget.
Saya
akui Afrid Fransisco memang serakah.
Melihat
uang terus berlipat ganda dengan cepat.
Saya
secara terus menerus melakukan invest kembali kesana dan terus menjual bitcoin.
2]. Scam
Saya
kena tipu karena keserakahan.
Dari
peristiwa scam. Saya mulai menyadari bahwa apa yang saya percaya selama ini
ternyata hanyalah hoax.
AI
yang digadang gadang dapat memprediksi perdagangan trading dengan akurat adalah
semu. (palsu).
Kira
kira 3 bulan setelah menginvest bitcoin di Davor dan Bitconnect.
Ketika
saya mencoba klik untuk transfer ke rekening. Semua terasa sulit bahkan diklik
berkali kali tombolnya seperti ngga merespon, login masuk dipersulit, sontak
saja situs tersebut langsung menghilang kabur entah kemana dan tak lagi aktif.
Pada
saat itu, semangatku langsung patah.
Kini
aku sudah tak percaya lagi tentang kehebatan AI (Artificial Inteliggence).
Ya,
memang benar AI dapat melakukan perhitungan cepat dan kompleks. AI hanya dapat
bekerja maksimal jika berdasarkan bigdata saja yang telah terukur sebelumnya.
AI hanya bekerja untuk mengulang ngulang proses saja. Itu saja tugas dan
kehebatan utama AI.
Tapi
percayalah, AI atau kecerdasan buatan tak dapat memprediksi masa depan yang
menyangkut tentang emosi manusia di dalam perdagangan trading.
Sebuah
bentuk kesalahan aku jika AI dapat memprediksi kematian, jika AI dapat
menemukan obat baru, jika AI dapat mengetahui segala sesuatu. AI tak dapat melakukan hal tersebut.
3]. Terlalu banyak diversifikasi membawa malapetaka
Sejak
lama saya memahami sebuah teknik diversifikasi dalam investasi.
Saya
pun melakukannya.
Untuk
memperkuat keamanan wallet. Saya mendiversifikasikan akun.
Dari
sekian banyak. Ada 1 malapetaka.
Ketika
saya mengirimkan bitcoin ke sana.
Keesokan
harinya login masuk selalu dipersulit. Sehingga saya ngga bisa masuk hingga
sekarang untuk mengambil kembali bitcoin.
Saya
lihat situs mereka masih aktif.
Entah berapa banyak orang yang
dijerat karena penipuan.
Begitu
juga dengan iming imingan AI. Situs mereka telah hilang, namun aktif kembali
dengan nama baru untuk menjerat korban baru dengan penipuan.
Berikut
temuan pengalaman saya tentang bursa dan wallet yang 100% bebas penipuan.
1].
Binance asal China
2].
Blockchain info asal Uni Eropa
3].
Indodax asal Indonesia.
4].
Metamask asal Amerika Serikat.
4]. Lupa menyimpan kata kunci keyword utama keyphrase
Ini
merupakan bentuk kecerobohan saya.
Waktu
itu laptop saya lagi rusak. Padahal sebelumnya saya sudah memasukkan uang
digital ke salah satu wallet.
Ketika
mengganti dengan laptop baru. Akibat menggunakan IP dan jenis browser yang
berbeda. Situs tersebut meminta ulang keyphrase.
Saya
lupa menyimpan keyphrase.
Akibatnya
semua hilang tak tersentuh.
Uangku
menghilang di galaksi internet.
5]. Tak ada nilai value pendukung
Seandainya
jika semua tahapan dari 1-4 tak ada masalah.
Maka
masalah utama lainnya yaitu modal dan pendukung keuangan utama.
Sulit
sekali rasanya ya dapat berinvestasi di bitcoin dan cryptocurrency lainnya apabila
tak ada modal tambahan dan penghasilan rutin.
Baca juga :
KESIMPULAN :
1].
Belajar untuk tak lagi serakah. Pada umumnya, investasi cryptocurrency yang
memberikan iming iming imbalan berupa profit keuntungan besar dalam waktu cepat
dan dengan cara mudah. Biasanya berakhir dengan kasus bodong.
2].
Cek dulu sebuah website investasi agar terhindar dari penipuan. Terutama
program seperti stalking dan trading berbasis AI (kecerdasan buatan).
3].
Berhentilah melakukan diversifikasi terlalu banyak. Karena beberapa diantaranya
berakhir dengan penipuan atau kegagalan.
4]. Lebih berhati hati terhadap penipuan dan scam.
5].
Simpan keyphrase dan jika memungkinkan belilah hardware cold wallet. Karena
kita ngga pernah tahu apa yang terjadi selanjutnya.
6].
Jika ingin berinvestasi di cryptocurrency. Pastikan memiliki modal dan
pemasukan utama untuk membiayai kehidupan sehari hari. Karena jika tanpa hal
ini maka uang bitcoin akan terus tergerus akibat kita ambil setiap harinya. Nilai
value investasi bitcoin selalu berkurang dan berakhir dengan gagal. Bukannya investasi
selalu bertambah melainkan secara terus menerus berkurang.
7]. Belajar untuk hold bitcoin dan cryptocurrency dalam kurun waktu yang lama tanpa perlu harus kita jual.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU