Lompat ke konten Lompat ke footer

Kembalinya Pahlawan Islamic State di Indonesia. Abu Bakar Baasyir dibebaskan dari penjara dan apa dampaknya di kemudian hari (2019)


Abu Bakar Ba’asyir (umur 81 tahun) adalah terorist pelaku kegiatan kejahatan dengan melakukan dan mendukung gerakan pemboman. Dulunya beliau seorang tokoh agama terkemuka, pendiri MMI Majelis Mujahidin Indonesia, dan pendiri pesantren di Indonesia.

Pada masa order baru (1966-1998). Ba’asyir secara tegas menolak NKRI & PANCASILA.

Semasa hidupnya, Beliau terbukti terlibat dalam pendanaan latihan teroris.

Pada tahun 2014. Di penjara Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Baa’shir menyatakan dirinya bagian dari ‘Kekalifahan Islamic State’ dengan Baiat dan menampilkan symbol-symbol bendera hitam tersebut.

KEBEBASAN SANG PAHLAWAN

Abu Bakar Ba’asyir dikabarkan ingin dibebaskan oleh Presiden Jokowi dengan alasan faktor usia dan kesehatan menurun.

Presiden Jokowi mengatakan :

Begini, kan sudah saya sampaikan bahwa karena kemanusiaan dan ustaz Abu Bakar Ba’asyir sudah sepuh, kesehatannya sering terganggu. Bayangkan kalau kita sebagai anak melihat orang tua kita sakit-sakitan seperti itu. Itulah yang saya sampaikan secara kemanusiaan. Sahutnya.


Kabar menghembus terhadap pembebasan Abu Bakar Ba’asyir. Sontak membuat negara seperti Amerika Serikat & Australia tak setuju karena beliau merupakan terrorist berbahaya.

Hal ini diakui oleh Yusril Ihza Mahendra, membenarkan banyak telpon dari luar negeri keberatan atas pembebasannya.

Beberapa pengamat menilai. Langkah yg dilakukan oleh Jokowi agar untuk mencetak poin kemenangan di pemilu April 2019 nanti.

Abu Bakar Ba’asyir diperkirakan memiliki lebih dari 10.000 – 1.000.000 orang pengikut.

Padahal langkah yg dilakukan Jokowi tersebut bisa menjadi manuver sangat berbahaya.

Apabila Abu Bakar Ba’asyir bebas, maka pendukungnya tertawa dan bergembira. 

Walaupun usia sudah lanjut, tetapi beliau masih dapat duduk di kursi, berbicara dan menghimpun ribuan orang dalam jumlah besar agar kembali memikirkan rencana terorisme selanjutnya dalam mendukung gerakan Islamic State (ISIS) dan kembali terhubung ke Timur Tengah dan jaringan sel-sel ISIS lainnya.


Ada kabar hoax berhembus bahwa ISIS/ISLAMIC STATE buatan Amerika Serikat.

Ini tak benar, 

Bagaimana anda bisa menyatakan Abu bakar Baasyhir sebagai bagian dari intelijen AS, begitu juga Aman Abdurrahman pendiri Jamaah Ansharut Daulah, dia bagian dari ISIS. Bagaimana anda menjelaskan mereka semua buatan Amerika Serikat. 

Foto : Aman Abdurrahman. Calon muda pasukan ISIS/Daulah Islamiyyah. Beliau merupakan salah satu yg lainnya dianggap sangat berbahaya. Beliau berencana memperkuat barisan tentara-tentara Islamic State di Indonesia. Saat ini beliau di penjara di ruangan khusus dan dijaga ketat. 
Lalu, Bagaimana anda bisa memberi penjelasan teroris ISIS. Almarhum Santoso yg berada di gunung biru, kabupaten Poso, Sulawesi tengah. 

Butuh bertahun-tahun dan mengerahkan ribuan personil TNI untuk memburu Santoso dan anak buahnya yg juga terhubung ke ISIS cabang Filipina, kelompok Abu Sayyaf. 

Santoso terbukti berbahaya karena secara tegas menolak Pancasila, NKRI dan tak segan-segan membantai aparat kepolisian dan menguburkannya di lubang yg sama. 

Sehingga TNI terpaksa memburunya di hutan dan diperintahkan untuk menembaknya dalam keadaan mati karena begitu berbahaya.  

Santoso+Tewas+dibawah+naungan+panji+bendera+hitam+islamic+state.jpg (650×366)

selamatdatang+santoso.png (662×418)

Tersenyum.jpg (490×315)

Santoso+berbaju+putih.jpg (657×527)

Lalu bagaimana menjelaskan tentang Mahmud Ahmad. Pemimpin ISIS (Islamic State) cabang Malaysia, Indonesia dan Filipina yg terhubung dengan ISIS-ISIS cabang-cabang lainnya di seluruh dunia. 



Saat ini diperkirakan ribuan sampai jutaan pengikut ISIS di Indonesia bersembunyi di kontrakan dan rumah masing-masing untuk menanti kebebasan beberapa pahlawannya yg masih tersisa, Abu Bakar Ba'asyir.

Tak mungkin di pemilu April 2019 mereka mencoplos Jokowi, karena dipastikan mereka ‘GOLPUT’ karena mereka secara lantang menolak Pancasila & NKRI untuk menegakkan Kekalifahan. Bahkan berencana suatu saat nanti berperang dengan TNI, KOPASSUS dan seluruh tentara-tentara yg ada di dunia.  

ISIS memiliki tujuan utama yaitu menciptakan sebuah negara raksasa kekalifahan Daulah Islamiyyah lintas batas di bumi ini. Bagi siapa saja yg menghalangi ideologinya maka dianggap musuh, kafir, thaghut, murtad dan menjadi target peperangan.


Sidney Jones, pakar teroristme di Indonesia mengatakan :

Ini memberikan mereka yg melihat demokrasi sebagai hal yang tak sesuai dengan Islam karena itulah yang dilakukan oleh Ba’ashir sepanjang hidupnya.

Rencana pembebasan Ba’asyir akan memberikan para Jihadis kembalinya pahlawan mereka. statusnya semakin meningkat dengan memenangkan kebebasannya dari penjara tanpa harus menerima Pancasila, ideologi NKRI atau berjanji setia kepada Indonesia.

Mengapa Jokowi memilih membebaskan sekarang, Jokowi akan dituduh untuk mencoba mencetak poin politik.

Bila nanti Ba’asyir dibebaskan, Jokowi tampak seperti Machiavellian yang melakukan apa saja dengan imbalan beberapa pendukung suara, secara politik tuli dan buta sehingga Jokowi tidak tahu akibat konsekuensinya nanti.

Ini menujjukkan bahwa Jokowi menyimpan belas kasihannya untuk seorang terorist ekstrem terkenal yang kebetulan sudah sakit & tua.

Jika pembebasan terjadi. Mungkin tidak akan meningkatkan resiko serangan, tetapi dipastikan Ba’asyir bersiap-siap mengobarkan kembali Jihad untuk mendukung kejahatannya.

Artikel Lainnya :

UPDATE : (23/1/2019) PEMBATALAN PEMBEBASAN

Moeldoko, kepala staf TNI Angkatan Darat untuk kepresidenan mengatakan :

Iya, (Tidak jadi dibebaskan). Karena persyaratan tidak bolek dinegosiasikan. Harus dilaksanakan. Syarat formil narapidana perkara terorisme yakni pertama bersedia bekerjasama dengan pemerintah untuk membantu membongkar perkara tindak pidana yang pernah dilakukannya.

Kedua, menjalani paling sedikit dua per tiga masa pidana dengan ketentuan dua per tiga pidana tersebut sedikit 9 bulan.

Ketiga, menjalani asimilasi paling sedikit setengah dari sisa masa pidana yang wajib dijalani. Menunjjukkan kesadaran dan penyesalan atas kesalahan yang menyebabkan pemohon dijatuhi pidana dan menyatakan ikrar kesetiaan pada NKRI secara tertulis.

Presiden Joko Widodo sebenarnya menyambut baik permohonan Ba’asyir bebas. Sebab kondisi kesehatan Baasyir yang kini sudah berusia 81 tahun terus menurun sehingga membutuhkan perawatan khusus.

Dari sisi kemanusian, Presiden sangat memperhatikannya dengan sungguh-sungguh. Namun Presiden juga memperhatikan prinsip bernegara yang tidak dapat dinegosiasikan.

Akses Ba’asyir ke fasilitas kesehatan ngga berubah itu standard. Itu untuk urusan kesehatan, kemanusiaan. Ngga bisa dikurangi. Sahutnya.

Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU